16 // you have me

3K 112 1
                                    

Oriel dan Mahesa keluar dari toko saat barang incaran mereka sudah terbeli, sementara gadis di sebelah Mahesa masih terdiam belum bicara sejak tadi. Sempat Mahesa berpikir mengapa Oriel terdiam lama tetapi ia urungkan niatnya. Mahesa menatap layar ponselnya sebentar menatap Oriel. "Mau kemana lagi?" Tanya Mahesa membuka suara akhrinya.

Oriel mendongak terbuyar lamunan nya, "Emang mau ada yang dibeli lagi? Udah pulang aja ah,"

Mahesa terlihat panik, ia menggeleng cepat. "Nggak deh, nggak mau pulang cepat. Gimana kalo beli makanan terus di take away makan di mobil gitu?" Saran Mahesa menarik perhatian Oriel yang tengah merasa dirinya butuh tempat yang tidak terlalu ramai. "Boleh, boleh,"

Mahesa membukakan pintu mobil untuk Oriel, mereka mulai untuk memakan pesanan mereka. Mahesa melirik Oriel sebentar lalu menatap ponsel sebelum ia taruh kembali ke saku celana nya. "Laper lo? Makan yang banyak biar gemuk bisa gue unyel-unyel kayak dulu,"

Oriel menyengir seraya melahap burger nya, "Mmm... entar gue kalo gemuk jelek soalnya badan gue pendek,"

"Iyaa jadi tambah imut,"

"Lo mah demen yang hot-hot,"

"Nggak juga,"

"Boong mulu."

Mahesa terkekeh akan kejengkelan Oriel, ia tahu apa yang dipikiran Oriel tetapi dia menanggapinya biasa saja sehingga Oriel tidak bisa menyimpuli mana yang benar. Oriel melahap burger nya lahap dan Mahesa hanya menatapnya tidak berniat ikut makan sesekali ia menyingkirkan saos di ujung bibir Oriel. "Bocah, bocah bilang aja mau modus biar di elap kayak di film-film,"

Oriel mendengus, "Gak minta juga elo kali modus biar megang gue,"

"Hilih, terimakasih."

Oriel menyengir kembali melahap. Hari ini Mahesa akan menjadi seseorang yang menemaninya seharian ini berhubung Oriel tengah sedih dan ia ingin meringkan beban Oriel. Mahesa tidak pernah kuat melihat Oriel sedih entah karena dirinya maupun orang yang membuatnya sedih, Mahesa mau Oriel tersenyum layaknya dulu saat mereka masih bocah 5 tahun yang tidak tahu menahu apa-apa. Oriel menutup bungkus makanan dan meminum minumannya, bersender akan kekenyangan nya yang menghabisi 2 burger beserta kentang. Mahesa tersenyum, "Udaahh? Apa mau nambah lagii?"

Oriel menggeleng kekenyangan dirinya saja tidak sanggup bernapas, "Cukup-cukup,"

Mahesa membuang bekas makanan Oriel dan kembali ke mobil untuk makan punya nya. Oriel yang menyadari keanehan Mahesa pun melirik ke arah lelaki itu yang tengah menyuapi dirinya. "Si begi bukannya makan bareng sama gue malah ngeliatin gue doang tadi,"

Mahesa menggidik bahu tak acuh fokus mengisi perutnya. "Lur, lur, kurang-kurangin apa boyot nya,"

"Biarin apa nggak suka banget lo." Cibir Mahesa di tengah makan nya. "Enggak lah!"

"Suka nya apa?"

"Kamu..." Gombal Oriel mendapatkan tawa kecil Mahesa.

Oriel ikut menyengir, lalu ia menatap Mahesa yang sibuk makan disana. Pikiran Oriel kembali berjelajah banyak sekali pertanyaan untuk Mahesa dari saat Mahesa kembali walau sudah di jelaskan secara singkat, Oriel masih belum mendapatkan penjelasan klimaks dari Mahesa. "Saaa, kalau nanti balik ke Aussie janji ya, enggak pergi ngegantung gitu,"

Mahesa menautkan alis nya, "Hah, gimana?"

Oriel menggeleng. "Gue mau maki-maki lo pas lo balik dari Aussie gitu aja, mau marahin lo biar lo tau rasa nggak kasih kabar selama lo di Aussie,"

Mahesa mengunyah makanan nya perlahan sesambil menelan ucapan Oriel yang begitu tegas, rasa bersalahnya meluap kepada Oriel. "Lo nggak tau apa sebegimana gue yang udah bergantung sama lo karena elo satu-satunya orang tempat gue berteduh dikala gue di desak dengan masalah keluarga, pertemanan dan lain-lainnya, dan lo pergi begitu aja nggak ngasih kabar. Sumpah gue kayak orang tolol yang bingung harus apa,"

Let Me Be Your ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang