Orviel berjalan ke arah kantin kampus yang sangat ramai seperti biasa di siang hari. Dia memesan makanan untuk mengisi perut nya lalu duduk di salah satu meja yang diisi beberapa teman lama nya saat SMA yang masuk satu Universitas dengan nya. Orviel duduk memberi senyum sapa nya dan meraih ponsel membalas beberapa pesan dari Ibunda nya. "Viel lo dapet kelas berapa?" Tanya Rico salah satu temannya yang tengah mengunyah makanan ringan.
Orviel menaruh benda pipih itu ke atas meja dan menyeduh asal minum Mante, teman berengsek nya. "Anjing minum gue bangsat." Omelnya yang tidak di tanggapi oleh lelaki itu.
"Ada satu kelas lagi, tapi mau cabut ah," Kata Orviel sudah biasa bolos kelas.
Rico menjentikan jari tangan nya ke udara dan tersenyum lebar. "Di tongkrongan ada yang baru masuk anak kelas 12, kita harus nyambut dengan hangat dengan ketampanan kita," katanya di balas dengusan kecil Orviel yang terlihat tidak tertarik. "Ganjen kok sama batangan," sahut Orviel.
Mante menjitak kepala Orviel mantap, "Yang baru masuk cewek goblok, gue juga ogah bolos bakal kenalan sama batangan," Ujarnya menjelaskan.
Orviel mengangguk, "Oke, gue masuk,"
Cuaca siang itu sangat terik membuat gadis berambut cokelat itu mengipaskan buku pelajaran nya ke udara. "Anjir panas banget kayak neraka," Komentar Oriel di sela guru mata pelajaran menjelaskan materi di kelasnya.
Keyna menatap Oriel risih akan komentar Oriel yang sejak lalu tidak henti-henti nya. Keyna mengerti itu adalah sebuah alasan baginya untuk pergi dari mata pelajaran lagi. Ini salah satu modus Oriel yang Keyna kenali. "Diem apa diem, Pak Barus lagi jelasin gue enggak ngerti-ngerti ini gegara bacotan elu, ah," Kesal Keyna pada Oriel yang di balas dengusan.
"Gue mau cabut nanti,"
"Iya, terserah elo deh, daripada lo ganggu, anjir," Sahut Keyna kesal. Oriel tersenyum karena modusnya berhasil. Bel Istirahat berbunyi Oriel segera melakukan aksinya, guru mata pelajaran sudah keluar kelas. "Awas ketawan Reymond," Kata Morin yang tau apa yang Oriel lakukan.
Reymond adalah Ketua Kelas yang menjadi sasaran para guru bila Oriel cabut kelas. Oriel adalah tanggung jawab nya karena gadis itu murid di kelas yang menjadikan dirinya pemimpin, karena itu Reymond selalu mengawasi Oriel kala gadis itu mulai bertindak aneh. Oriel berlari ke arah pintu belakang sekolah yang sepi karena terkenal angker, tapi baginya adalah surga kehidupan nya. Oriel menatap sekeliling dan mencoba menaiki pagar pendek yang di kelilingi rerumputan. Tiba-tiba saja Reymond muncul menarik rok Oriel kasar. Gadis itu mencoba menahan tetapi Reymond tetaplah lelaki dimana kekuatan nya lebih besar, dan sekedar info bahwa Reymond anak gym jadi kalian bisa berimajinasi bagaimana otot yang dia punya.
Oriel terjatuh dalam dekapan Reymond yang segera ia dorong tubuh kekar itu. "IIHH APAAN SIH LO!" Teriak Oriel kesal.
Reymond menatap Oriel tidak percaya, ia sudah capek kena omelan para guru karena lalai menjadi pemimpin kelas dan itu membuatnya kesal karena di remehkan, apalagi lawan nya hanya seorang gadis nakal yang bertubuh mungil. "Apaan, apaan, elo yang apaan cabut lagi," Katanya.
Oriel mendengus kesal, "Ini hidup gue, selama lo nggak punya hubungan darah enggak usah ngatur." Kesal Oriel.
"Di luar sekolah hidup lo, ya hidup lo. Tapi urusan sekolah hidup lo tanggung jawab sekolah, Oriel."
"Lo begini juga karena jadi ketua kelas kan? Makanya udah enggak usah jadi ketua kelas, capek kan lo?"
"Seorang pemimpin tidak lelah dengan masalah kecil,"
"Anjir, buang waktu gue lo."
"Ayo ke kelas, lo nggak bisa cabut,"
"Bodo amat. Sana lo,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Be Your Man
Romansa[ #199 troublemaker 12/04/19 ] [ #19 troublemaker 2/02/22 ] Dia Avilash Orviels lelaki berumur 19 tahun yang gemar ke clubbing menghabiskan uang sedari masa SMA, masih sangat terkenal di kalangan SMA Galaksi walau sudah menjadi alumni karena masih s...