Setelah kejadian di Sekolah Orviel memutuskan untuk mengantar Oriel pulang agar gadis itu bisa menenangkan diri. Di perjalanan Oriel hanya terdiam menatap punggung lebar Orviel dengan tatapan kosong. Sore ini rasanya terlihat gelap sekali bahkan jaket yang Orviel berikan tidak berpengaruh apapun, angin masih terasa dingin hingga masuk menusuk tubuh mungil Oriel, ia merasa dunia seperti menyerangnya saat mengingat kejadian tadi di kelas, benar-benar tidak menyangka hal yang selama ini ia lihat di berita dan di film terjadi pada dirinya.
Motor Orviel berhenti di depan rumah Oriel, gadis itu sadar dan langsung turun dari motor lelaki yang kini sudah menjadi pacarnya. Ia menatap Orviel yang ikut turun bahkan sudah membuka pagar rumahnya, "Lo masuk gih, gue mau masukin motor dulu," perintah Oriviel langsung Oriel turuti tanpa pikir panjang.
Padahal setelah Orviel menyatakan perasaan dirinya sudah tidak lagi mengingat kejadian di kelas tapi saat di jalan kejadian itu terputar layaknya film di benaknya. Oriel duduk di ruang tamu, memandang langit rumahnya kosong dengan air mata kembali keluar deras. Orviel memasuki rumah Oriel, melirik sebentar Oriel yang tengah menangis lalu berjalan ke dapur mengambil segelas air untuk Oriel. Di sela menunggu air memenuhi gelas Mbak Ratih keluar dari kamar belakang menaruh piring kotor selesai makan. "Sore, Mbak Ratih cayang," sapa Orviel di balas kekehan.
"Loh ada Mas Orpil, si Oriel mana?"
Orviel meraih gelas yang selesai ia isi penuh, mendekat ke arah Mbak Ratih dan berbisik, "Oriel lagi nangis, Orviel izin di sini dulu sampe Oriel tenang, ya, Mbak?"
Mbak Ratih mengangguk dengan senyum membuat tangan Orviel terangkat untuk tos-an dengan Mbak Ratih. "Jagain Oriel, ya, Mas."
Orviel menaruh gelas ke atas meja, menangkup pipi Oriel agar menatapnya. Hatinya begitu hancur melihat gadis yang ia sayangi menangis hingga matanya begitu bengkak. Ia benar-benar takut dengan keadaan mental Oriel pasti sangatlah berat baginya walau ia sendiri belum tau apa yang terjadi dengan kekasihnya ini. Kini yang hanya bisa ia berikan hanyalah kenyamanan dan ada untuk Oriel. "Belum puas, ya, nangisnya? Besok gak usah sekolah dulu, ya?"
Oriel menggeleng, "Harus masuk ntar di omongin guru,"
Orviel berdecak, ia benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi dengan Oriel sampai seperti ini. "Lo harus tenang dulu, lo masih shock kalo di paksa yang ada lo kenapa-kenapa,"
"Gak Viel, gue harus masuk."
"Riel! Dengerin... mental lo sekarang ini gak stabil, lo harus tenang dulu."
"Viel gue capek,"
"Iya, makanya di bagi kalau ada masalah biar kita bisa selesein masalah lo bareng-bareng,"
Oriel mengusap wajahnya, ia melepas jaket Orviel lalu meraba leher jenjangnya, "Masih ada?" Tanyanya dengan mata berkaca-kaca.
Orviel menatap bekas itu, ia menghela berat dengan anggukan. Gadis itu kembali menangis, ia memberikan jaket Orviel lalu berdiri. "Gue mau sendiri dulu." Katanya tegas dan berlalu menaiki anak tangga menyisakan Orviel menatap Oriel membelokan langkahnya ke arah kamar gadis itu. Orviel menghela ia harus melakukan sesuatu, ia harus mencari tau apa yang terjadi dengan gadis itu.
🧷🧷🧷
"Viel, bangun, Viel, kamu jangan kebanyakan bolos Mama pusing liat nilai kamu!"
Orviel membuka matanya saat sudah kesekian kali Nara, Ibundanya yang akan kembali pergi untuk berkerja besok mengguncang tubuhnya. Orviel adalah anak satu-satunya, Papa dan Mamanya sudah bercerai sejak Orviel kelas 2 SMP dan meninggal saat Orviel kelas 1 SMA karena serangan jantung. Dari situlah Orviel lebih mengutamakan keluarga karena sekarang ini ia hanya mempunyai Nara juga sangatlah Iba melihat Ibundanya menangis saat pemakaman Papanya. Dari situ Orviel mulai lebih serius dalam berhubungan dan tidak berani untuk menyakiti perempuan karena dimata Orviel semua perempuan adalah Nara saat menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Be Your Man
Romance[ #199 troublemaker 12/04/19 ] [ #19 troublemaker 2/02/22 ] Dia Avilash Orviels lelaki berumur 19 tahun yang gemar ke clubbing menghabiskan uang sedari masa SMA, masih sangat terkenal di kalangan SMA Galaksi walau sudah menjadi alumni karena masih s...