Agen mata-mata terbaik dunia, Bae Irene. Dia yang bisa melakukan semua pekerjaan agen mata-mata negara.
Kalau di tanya apa agen lain sanggup melakukan tugas ini? Jendral rasa tidak. Kalau di tanya lagi, apa wanita bisa melakukannya meski dia agen? Jawabannya tentu saja.
" Tapi jendral." Seorang mengangkat tangannya saat semua orang penting yang menyangkut negara sedang berkumpul di meja bundar.
Pria yang di ketahui kalau dia seorang jendral tertinggi, menatap sorot pria yang mewakili negara Amerika ini.
" Bukannya sudah 5 tahun dia tidak aktif lagi?" Tanyanya.
" Siapa bilang? Laporan yang kalian dapat itu tidak valid." Kata jendral itu membuat semua orang menatap tanda tanya dirinya.
" Dia tidak pernah muncul lagi karena sudah memiliki keluarga. Kalau kalian beranggapan dia tidak aktif lagi, itu salah. Karena sekarang dia sedang melakukan misinya lagi di saat sedang mengandung anak kedua." Kata jendral itu yang langsung tersenyum kecil sambil menekan remot infokus di layar besar itu membuat semua agen negara berbalik melihat menyoroti mobil Hypercar hitam yang melaju dengan kecepatan tinggi.
----
" Aahhkkk!!!" Rintihnya sambil mengelus perut besar yang sudah berisi si baby berumur 9 bulan dan akan segera keluar dari perut sang Mommy.
" Tenang baby... tenang~~" Ucap Irene beberapa kali seraya membuang nafasnya perlahan.
Ciittt!!!! Mobil nya langsung drift ke kiri melewati gang sempit untuk menyalip jalan pintas agar dia bisa cepat mengejar mobil si target di ujung jalan menuju jembatan panjang.
Irene menyetir dengan tangan kanan sedangkan tangan kiri sibuk mengelus perutnya yang sudah sangat sakit karena saatnya ia harus melakukan persalinan.
Bukannya ke rumah sakit, dia malah melakukan tugas negara dulu. Bertahan saja untuk beberapa menit ke depan karena dia pasti akan melakukan pertempuran tegang yang bisa mengguncang si baby yang akan mengamuk karena ingin segera menatap dunia.
" It's okay baby..." Sibuklah Irene membawa kebut mobilnya tanpa membuat si baby tambah berguncang.
Drrtt!!!drrtt!!! Hpnya berbunyi. Irene menekan tombol otomatis mobilnya yang amat canggih penuh dengan alat agen nya.
" Mana hpku?" Ucap Irene sambil menggerarai tempat-tempat sempit di mobilnya saat mobil sibuk menyalip kendaraan lain yang sudah berani-beraninya melanggar lampu lalu lintas hingga membuat kendaraan berhenti mendadak karena takut di tabrak mati.
Tiinnn!!!!!!!
" Ketemu." Kata Irene yang mengangkat cepat kepalanya serentak dengan mobilnya yang langsung mengeluarkan per dan melompati truk besar di depannya itu.
Saat ingin mendarat jatuh ke aspal jalan, buru-buru Irene menendang sebuah tombol di belakangnya yang langsung mengeluarkan bantalan agar hantaman tidak terlalu keras.
" Hallo sayang?"
" Sayang, kamu dimana? Aku sudah selesai rapat."
" Ah jinjja? Emhh...aku berada di jalan. Sekarang macet sekali." Alasan Irene pada sang suami yang sudah khawatir sedari tadi karena sang istri akan melahirkan.
" Panjang?"
" Tidak terlalu, hanya saja 25 menit aku akan sampai rumah sakit...ahhkk!!!" Rintih Irene saat anaknya menendang kuat di dalam perut.
" Sayang!!!? Gwaenchanha!!? Aku akan segera ke rumah sakit setelah menjemput Yeri!! Tunggu aku sayang!!!"
" Nee... gwaenchanha...jangan ngebut-ngebut yaa..." Kata Irene sambil membuka pintu mobilnya di saat mobil sedang melaju kencang di jalanan.