16

903 133 10
                                    

" Ahh~~ beratnya~~" Ucap Jennie mengangkat box sedang yang berisi alat-alat  perbaikan.

" Biar aku." Lisa menyaut box itu dari tangan Jennie. Kemudian ia bawa ke meja ujung.

" Gomawo." Ucap Jennie sambil membersihkan tangannya.

" Mhh." Dehem Lisa memberikan senyum kecilnya yang di lirik Jennie singkat kemudian wanita itu berbalik sambil menahan senyum senangnya karena Lisa sangat perhatian padanya setiap saat.

" Jennie, sudah makan?" Tanya Lisa melihat Jennie terus saja berada di ruangan nya.

" Nanti aku akan makan." Jawab Jennie sambil mengotak-atik motornya.

" Aku sudah membawakan mu makanan." Lisa meletakkan makan siang Jennie di meja. Jennie mengangkat badannya melihat makanan di mejanya.

" Di makan ya." Kata Lisa setelah itu ia pergi ke luar ruangan Jennie.

Jennie memberikan senyum kecilnya. Ia berjalan mendekati sarapannya dan berhenti sejenak dari pekerjaannya.

" Emm...masitta~~" Girang Jennie sambil menguyah sarapannya.

***

Cup! Wendy mencium pipi kanan Irene. Istrinya hanya tersenyum saja sambil memasak di dapur. Sedangkan sang suami sibuk ingin di manja istrinya.

" Masak apa?" Tanya Wendy yang masih memakai pakaian kerjanya. Dia baru saja pulang ke rumah. Bukannya untuk mandi membersihkan diri, Wendy belok ke dapur melihat Irene sibuk masak.

Ia dekap Irene dari belakang. Kemudian ia cium beberapa kali pipi istrinya. Irene sudah tidak terkejut lagi. Karena baru saja sistem rumahnya memberi tau jika Wendy pulang.

" Bubur Yuna." Jawab Irene mengaduk-aduk terus bubur anaknya.

" Coba rasakan apa ini sudah sedikit manis?" Tanya Irene sambil mengambil cangkupan dikit bubur dengan sendok. Kemudian ia sodorkan ke arah Wendy yang membuka mulutnya mencicipi makanan yang akan di makan anaknya nanti.

" Mhh. Rasanya pas." Jawab Wendy yang kembali menyandarkan dagunya di bahu Irene.

" Ambilkan mangkok sayang." Wendy bergerak ke belakang. Mengambil mangkok yang tadi di letakkan Irene di atas pantry.

" Susu Yuna habis. Aku lupa membelinya." Kata Wendy yang mengingat tadi saat ia membuka lemari dapur, ia melihat susu Yuna habis. Tapi ia malah lupa membelinya selepas kerja.

" Gwaenchanha." Kata Irene yang berjalan mendekati pantry meletakkan bubur Yuna di sana.

" Dog!!" Panggil Irene.

Guk!! Gonggong Dog yang langsung berlari turun dari sofa panjang.

" Yes Mommy?"

" Beli susu Yuna." Kata Irene membuat Wendy bingung sendiri melihat Dog dan istrinya.

" Ok!"

" Emang Dog bisa belanja?" Tanya Wendy. Irene tersenyum tahan melihat suaminya.

" Tentu saja bisa." Jawab Irene.

Dog berlalu ke lemari ujung. Ia menekan tombol yang tersembunyi di balik pintu lemari.

" Supermarket BBI, ada yang bisa saya bantu?"

Wendy yang mengintip dari jauh terkejut. Ia malah ikut mendekati Dog melihat komputer yang bisa bicara ini.

" Aku mau susu baby." Kata Dog.

" Satu kotak susu baby siap di kirim dalam 3 detik." Kata komputer itu seraya dengan mesin pengirim yang timbul di lemari dapur membuat Wendy melirik ke arah dapur dengan kejut.

FACE ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang