Cup! Irene mengecup kening anaknya sebelum mereka masuk ke dalam mimpi.
" I love you Mom." Ucap Yeri yang menutup matanya segera.
Irene tersenyum. Ia bangkit dari tepi kasur Yeri kemudian ke luar kamar sambil mematikan lampu kamar anaknya.
Sebelumnya Irene sudah menidurkan Yuna dari tadi sebelum Yeri berada di kamar untuk tidur. Jadi anak-anak nya sudah terlelap sekarang karena capek seharian bermain dengan Autny nya.
Irene ke belakang villa. Ia melihat teman-temannya sibuk tertawa canda sambil memakan barbeque dan juga Soju di meja.
Irene terduduk di sebelah Wendy. Suaminya menyodorkan suapannya pada Irene tapi ia menggeleng perlahan sambil menyandarkan kepalanya di lengan Wendy.
" Anak-anak sudah tidur?" Tanya Wendy.
" Mhh." Dehem angguk Irene. Wendy merangkul empunya. Ia merapikan perlahan rambut panjang Irene sambil menatap senyum istrinya tanpa letih.
" Dimana Jennie?" Tanya Lisa yang baru saja keluar dari kamarnya untuk membersihkan diri.
" Ke pantai." Jawab Krystal seraya menyuapi Seulgi yang berdiri di sampingnya memanggang barbeque.
" Sendiri?" Krystal mengangguk. Lisa meletakkan dua botol Soju di meja. Kemudian ia berjalan menjauh dari teman-teman nya untuk menyusul Jennie di pantai.
Di lihat diam oleh Rose dari jauh kepergian Lisa. Wanita itu terkejut saat kekasihnya terus saja memanggil tapi tidak ada jawaban dari Rose sedari tadi.
" Waeyo? Kamu sakit?" Tanya Jisoo terjongkok di depan Rose kemudian ia sentuh dahinya.
" Aniyo. Hanya saja hawanya sedikit dingin." Jawab Rose membuat Jisoo bangkit dari jongkoknya dan ia lepas jaketnya kemudian ia pasangkan ke tubuh Rose.
" Lebih baik?" Tanya Jisoo. Rose tersenyum angguk.
" Ahh~~enaknya yang mempunyai kekasih selalu ada." Ucap Seulgi membuat kedua pasangan kekasih itu menoleh melihat nya sambil tersenyum tawa.
" Jangan kelamaan jomblo." Ejek Krystal.
" Chk! Seperti tidak jomblo saja." Umpat Seulgi balik.
" Ya!" Krystal mengangkat capit pemanggang. Seulgi langsung termundur jauh darinya karena takut benda itu melayang ke badannya nanti.
" Hahaha...." Tawa Wenrene melihat anak kedua saudara itu sibuk sekali berkelahi.
" Sayang." Panggil Irene. Wendy menoleh runduk ke samping.
" Mwo?" Tanya Wendy. Irene tersenyum kecil. Mendekati telinga Wendy.
" Honeymoon?" Bisik kecil Irene membuat Wendy mengangkat kedua alisnya.
" Kamu selalu membuatku bingung." Kata Wendy meletakkan minumannya di meja kemudian ia berdiri menarik Irene masuk ke dalam villa.
Jisoo melihat sekilas kedua suami istri itu sudah berlalu di balik pintu belakang. Ia pun menoleh ke sebelah melihat Rose merunduk sambil memegang gelas kopi hangatnya.
" Lebih baik masuk saja jika kamu kedinginan." Kata Jisoo sambil membenarkan jaket nya di tubuh Rose.
" Aku tidak kedinginan lagi sekarang. Hanya merasakan hangatnya jaketmu dan genggaman mu." Jawab Rose. Jisoo tersenyum lebar. Ia lalu mengelus pelan pucuk kepala Rose sambil menatap empunya.
" Ahhhkk!!! Joengmal!!!" Gerutu Seulgi dengan kesal menunjuk Rose dan Jisoo sekilas.
" Hajimaa!!!!!! Jangan membuatku iri!!!" Marah Seulgi membuat Rose dan Jisoo menimbulkan senyuman lebarnya.
