13

965 126 9
                                    

" Sayang!!! Bangun!!! Nggak kerja!!?" Teriak Irene di luar kamar sambil membersihkan mainan anaknya yang masih berantakan di bawah sofa depan tv. Sedangkan Yuna sibuk bermain dengan Dog di depan rumah untuk di ajak jalan-jalan pagi.

" Mommy." Panggil Yeri berlari turun ke bawah tangga sambil menunjukkan kalau bukunya habis.

" Habis? Kenapa tidak sebelum habis kemarin bilang?" Tanya Irene.

" Yeri lupa." Jawab Yeri dan Irene kembali berteriak memanggil Wendy di kamar.

" Sayang, bangunlah!! Antar Yeri ke sekolah cepat pagi ini untuk membeli buku baru!!" Kata Irene sambil berjalan menuju kamarnya.

" Wendy...? Wendy?" Irene menyenggol pelan lengan suaminya.

" Wae~~~?" Tanya Wendy.

" Bangunlah. Tidak kerja?"

" Ani." Jawab Wendy.

" Wae?"

" Sudah ada Joy."

" Mh? Jadi tidak kerja?"

" Aniyo." Jawab Wendy dengan mata yang ia buka sipit.

" Kalau begitu bangunlah sekarang. Antar Yeri ke sekolah pagi ini dan singgah sebentar di toko buku. Buku tulis anakmu habis." Kata Irene lagi sambil mengibas selimut Wendy agar suaminya bangkit segera.

" Palli Oppa..." Irene menarik tangan Wendy membuatnya langsung bangkit dan terduduk di kasur dengan wajah kusut dan rambut yang berantakan.

" Palli! Nanti Yeri terlambat kalau kamu lama. Belum lagi ke toko buku. Waktunya akan terbuang di perjalanan saja." Kata Irene sambil mengeluarkan pakaian Wendy di dalam lemari seraya dengan suaminya yang mengusap wajahnya sekilas dan turun dari kasur menuju kamar mandi.

----

Mereka sibuk makan di meja makan bersama seperti biasa untuk sarapan pagi. Sedangkan Irene menyiapkan kotak bekal makanan untuk anaknya kemudian ia masukkan ke dalam tas Yeri.

" Mommy stroberi Yeri?" Tanya anaknya.

" Sudah Mom siapkan." Jawab Irene sambil mendekati Yuna yang di suap oleh Dog dengan tangan besinya yang keluar dari badannya.

" Mom.....~~~" Semuanya terkejut. Mendengar Yuna memanggil Irene untuk pertama kalinya.

" Mom!?" Tanya Wendy melihatnya Yuna yang kembali tertawa membanting mainannya di meja makan.

" Bilang apa sayang?" Tanya Irene pada Yuna yang membuka mulutnya lagi.

" Mom mom mom..." Ucapnya berulang kali membuat Wenrene tersenyum lebar mendengarnya.

" Uhh...anak Mommy bisa berbicara sekarang." Ucap Irene sambil mencium pipi Yuna. Meski hanya 1 kata saja, Wenrene sudah bahagia sekali karena pertama kalinya Yuna lontarkan di depan keluarganya.

" Biar aku Dog." Kata Irene meminta bubur Yuna agar dia saja yang menyuapinya.

" Mommy Yuna....Mommy." Yeri mengajari Yuna agar berbicara lebih lancar lagi.

Wendy tersenyum tawa sambil menguyah nasi di mulutnya. Ia melihat anak-anak nya begitu cantik dan imut. Sama seperti sang istri yang aduhainya membuat Wendy tidak akan bisa berpaling dari wanita lain.

" Dadahh...." Lambai Irene di tangan Yuna melihat kepergian mobil Wendy untuk mengantar Yeri ke toko buku setelah itu mengantarnya ke sekolah lagi.

Mereka masuk ke dalam rumah dengan Dog sekali di depan Irene berlari mendekati sofa dan tertidur di sana.

Tiba-tiba panggilan BBI membuat Dog mengangkat kepalanya menatap layar tv yang perlahan mengeluarkan komputer 4D besar.

FACE ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang