Maaf typonya bertebaran 😂
" Yeay!!!!!!" Seru Jennie memeluk Lisa dengan bahagianya dia menang selalu.
Lisa tersenyum. Dia mengelus-elus punggung Jennie melihat betapa imutnya wanita itu jika sisi dinginnya hilang.
" Mhh." Dehem Suho mengangguk-angguk kepalanya sambil memanggil Nayeon untuk membawa koper uangnya lagi.
" Mau bertaruh lagi?" Tanya Suho seraya dengan Nayeon yang membuka koper berisi banyak sekali uang bertumpuk.
" Emhh...." Jennie meminang ajakan Suho.
" Kita bertaruh semuanya. Bagaimana?" Tanya Suho lagi membuat Lisa menatap Jennie dengan wajah bingungnya.
Jennie menoleh ke samping. Ia berbisik pada Lisa yang langsung sigap mendekatinya.
" Bagaimana?" Bisik Jennie bertanya.
" Molla. Kalau bertaruh semuanya, aku takut kita kalah." Kata Lisa sambil melirik Suho yang meminum minumannya sambil menatap mereka.
" Gwaenchanha Lim. Akan aku menangkan."
" Ya! Tadi hanya keberuntungan mu saja. Suho juga terlihat mengalah. Aku tidak yakin nanti kamu akan menang."
" Gwaenchanha. Habiskan saja uangnya." Kata Rose membuat Jisoo menoleh cepat ke arah kekasihnya.
" Itu uang ku!"
" Kan kamu bilang tadi, habiskan saja." Jawab Rose membuat Jisoo menoleh ke layar komputer dengan wajah kerut khawatirnya.
" Yasudah, habiskan saja. Kalau bisa menangkan dan berhentilah bermain setelah itu." Kata Jisoo di wireless itu yang langsung membuat Jennie dan Lisa kembali ke tempatnya sambil menatap senyum Suho di depannya.
" Bagaimana?"
" Ok. Kami bertaruh semuanya." Jawab Jennie dengan percaya diri. Sedangkan Lisa menyodorkan semua uang yang mereka dapat agar tertumpuk di depan pelayan yang menjadi wasit sekaligus.
" Angka berapa sayang?" Tanya Suho pada Nayeon yang menyandarkan kedua tangannya di pinggir meja.
" Emhh....aku menyukai 18, 15, 9, dan......25." Jawab Nayeon dan langsung pelayan itu menandakan nomor taruhan Suho.
Sekarang tinggal Jennie dan Lisa lagi yang masih diam melihat banyak sekali nomor roulette di depannya.
" Ambil angka kecil saja." Kata Lisa membuat Jennie memberikan gelengan nya.
" Aku.....10, 2, 30, dan...emh....11." Kata Jennie langsung dengan membuang nafas paniknya karena takut uang bakal hilang begitu saja dalam sekali main.
" Tidak apa Jennie. Sebentar lagi kami selesai." Kata Irene sambil berjalan melewati ruang dapur dengan pakaian pelayan yang ia gunakan sebagai penyamaran.
Irene membenarkan kacamata putihnya. Ia mengambil beberapa minuman untuk ia bawa ke depan.
" Aku ingin cepat Krystal."
" Ne Unnie." Jawab Krystal sambil mengotak-atik komputernya agar memanipulasi listrik di kasino padam.
" Ok." Ucap Krystal yang sedang di tunggu oleh Seulgi di seberang sana sibuk mengait-ngaitkan kawat dan menarik lagi Krystal naik ke atas.
" Pelan-pelan Seulgi." Kata Krystal dan timbullah senyum seulgi untuk mengerjai Kakak nya ini.
" Hehehe...." Tawa cengir Seulgi yang menambah kecepatan tarikannya membuat Krystal mengerang takut di ketinggian kasino itu.