Karena Cinta Dari Allah

Tanggung Jawab II

   Masih dengan rasa bersalah aku mengurusnya seperti layaknya suamiku sendiri. Tapi yang kutau aku belum pernah menikah. Aku hanya bisa berdo'a dan memohon agar aku bisa mengendalikan diri.

   Satu niat yang membuat aku tetap teguh dengan pendirianku adalah aku seperti ini karena aku ingin membantunya. Dia menderita seperti ini karena aku. Aku penyebab kemalangan yang menimpahnya.

   Ya Allah tapi aku takut akan rasa cinta ini yang semakin hari semakin tumbuh. Entah apa nanti yang akan terjadi padaku. Tapi aku berjanji padamu Ya Allah akan kupendam perasaan ini sampai kedasar hati sehingga aku lupa akan perasaan ini.

    Aku tidak ingin kecewa karena dia sudah punya istri. Kebahagiaan dia juga akan menjadi kebahagiaanku juga. Aku rela dia pergi setelah sembuh dan bersatu dengan pasangannya.

    Tapi tugasku sekarang mengobatinya sampai sembuh dan sehat kembali. Aku mempunyai tanggung jawab untuk mengurusya sampai dia sembuh .

   Aku hanya bisa berdoa agar aku bisa tetap diteguhkan hatiku. Aku juga berharap agar jodohku seperti dia tapi aku harus bisa membatasi perasaan ini dengan tidakan yang sewajarnya.

   Aku khawatir bagaimana kalau aku terlalu mencintainya dan ingin memilikinya. "Ya Allah sadarkanlah serta sembuhkan dia dengan cepat agar rasa cinta ini tidak semakin tumbuh dan membawa petaka". Ucapku dalam hati.

   Aku pun mulai mencari air, untuk membuat sirup dari buah yang aku ambil, karena aku yakin Allah memberikan tanaman itu pasti ada tujuannya. Keyakinanku akan karunia Allah tidak pernah membuatku putus asa.

    Setiap tempat aku telusuri, akhirnya aku menemukan sebuah kendi yang isinya sedikit air. Aku bersyukur karena aku bisa menemukan air walau cuman sedikit.

   Aku ambil 3 buah itu kemudian aku hancurkan setelah itu aku campur dengan sedikit air dalam kendi itu. Akhirnya sirup buah itu jadi, aku langsung meminumkan sirup tersebut kemulut pemuda itu.

Bersambung ke kepedulian