Pernikahan

18 4 0
                                    

Saat yang sudah ditunggu-tunggu. Suasana yang begitu cerah, hangat tetapi sejuk. Saat aku menatap cermin yang aku lihat hanya ketampanan dan senyuman bahagia yang menghiasi wajahku. Dengan baju piama putih berikatkan songket kemudian dengan peci warna putih juga. Inilah perasaan bahagia yang kurasa, aku merasakan disekelilingku banyak tanaman bunga-bunga cantik.

Ini hari dimana aku akan melakukan segalah sesuatu biasanya sendirian kini berdua. Aku akan berjuang hari ini untuk mendapatkan gadis yang aku impikan selama ini.

Setelah aku bersiap, aku dan keluargaku pergi ke tempat Lila untuk melaksanakan sebuah akd yang akan menghalalkan hubungan kami. Setelah sampai kami disambut dengan meriah alunan rebanah dan lain sebagainya. Pertama kali yang aku lihat saat masuk rumah Lila adalah sebuah meja akad yang akan menjadi saksi pernikahan kami.

Gaun pengantin putih yang kukenakan dengan hijab putih serta cadar yang aku gunakan, sebenarnya aku tidak bercadar tapi karena aku ingin menutupi make up diwajahku. Hiasan kepalah yang menghiasi hijab putihku membuatku terlihat anggun. Aku tidak menyangkah bahwa sebentar lagi aku akan menjadi milik seseorang. Hatiku terus berdebar air mataku juga mengalir mungkin ini adalah perasaan haru menjelang pernikahan. Tidak terasa aku akan meninggalkan orang tuaku dan pergi ketempat yang baru. Selagi menunggu maka aku dilarang keluar kamar dahulu. Saat yang ditunggu-tunggu karena akad nikah akan segerah dilaksanakan kulihat dari kejauahan seorang lelaki tampan yang beberapa menit lagi akan resmi menjadi suamiku. Dia gemetaran, kakuh dan gugup.

Akad pun mulai diucapkan oleh ayahanda Lila selaku wali nikahnya setelah itu Khoirul menjawab akad dari ayahanda Lila dengan tegas dan lancar. Hubungan mereka pun menjadi halal setelah para saksi mengatakan sah. InsyaAllah ini akan menjadi pernikahan pertama dan terakhir mereka Aamin Allahumah Aamiin. Setelah selesai akad nikah Khoirul menghampiri Lila dan membacakan doa suami untuk istrinya kemudian Khoirul memasangkan cincin ditangan Lila. Resepsi pun berjalan dengan lancar.

Saat mereka duduk dipelaminan bersanding berdua. Tiba-tiba Lila pergi karena mau mengambil sesuatu. Kemudian setelah Lila selesai dengan urusan, dia langsung menemui suami yang sedang duduk dikursi pelaminan mereka.

Melihat dia saja sudah senang karena sudah resmi jadi suamiku. Saat para tamu undangan mulai pulang kerumah . Aku tepat dibawah lampu ruangan rumahku ada yang tidak beres saat aku sedang melamunkan sesuatu, orang tuaku memanggilku mengatakan awas Lila saat aku melihat keatas lampu ruangan itu jatuh dengan cepat dan menimpahku.

Bersambung ke Musibah

Karena Cinta Dari AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang