Sakit Hati

6 2 0
                                    

Hati ini benar-benar terasa sakit saat orang sudah lama kita rinduhkan, orang yang sangat kita cintai melupakan kita. Dan tidak mengenal saya sedikitpun. Bercucuran air mata ini membasahi pipi.

Nak, nak bangun terdengar suara   ibuku. Tak terasa aku sudah berada didunia nyata. Aku bingung yang kualami ini adalah mimpi atau petunjuk dari Allah mengenai tentang keberadaan istriku.

Setelah kejadian mimpi yang kualami ini perasaanku mulai tak enak. Aku kepikiran terus tentang istriku rasanya aku ingin kembali keruangan itu. Tapi aku mulai berfikir bagaimana caranya.

Apakah mungkin saat aku terlelap dalam tidur aku akan kedunia itu lagi. Sepertinya istriku tersesat dan lupa ingatan itulah mungkin yang menyebabkan dia masih terbaring koma dirumah sakit.

Aku ingin tidur supaya aku bisa bertemu dengannya. Tapi entah mengapa mata ini tak mau juga tertutup. Aku bimbang apakah mungkin mimpi itu dari setan karena aku malam kemarin lupa nengambil wudhu', mungkin saja sih.

Yang terpenting aku harus mengirim dia doa-doa dan aku juga tidak boleh ketinggalan shalat serta baca Al-Qur'an. Setelah aku membaca Al-Qur'an rasa kantukku datang dan membuatku terlelap diatas sejadahku.

Tak lama kemudian tiba-tiba aku sudah berada ditempat kemarin dan duduk sedang memperhatikan istriku. Kata-kata pedas mulai terdengar lagi di telingahku. "Wahai pemuda aku sama sekali tidak mengenalmu jadi jangan macam-macam, dan aku memberimu kesempatan agar kamu bisa mengeluarkanku dari ruangan ini." (Ucap istriku dengan berusaha tegas).

Aku hanya memandangnya dengan senyuman, serta memakluminya karena aku yakin dia memabg benar istriku, dia terus berdzikir dan berdoa. Tidak nungkin dia jelmaan setan karena yang kutau setan tidak akan mungkin berdzikir sambil berdoa.

Dia terus bertanya mengenai bagaimana kamu bisa sampai kesini. Tapi aku hanya menjawab jawaban yang sederhana tapi dia masih saja tidak percaya denganku. Aku tidak bisa marah padanya yang ada rasa kagum yang semakin tinggi padanya dia begitu sabar dan selalu menjaga diri dari orang yang bukan muhrimnya.

Walaupun kalian juga tahu bahwa aku adalah suami sahnya. Tapi tidak masalah karena aku yakin hal ini akan membuat hubungan kami akan semakin akrab.

Bersambung ke Kembali Lagi

Karena Cinta Dari AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang