Cerita Cinta

14 2 0
                                    

Saat dia tersenyum memandangiku aku merasa dunia miliku. Dia juga tidak singkuh lagi menggenggam tanganku dan menerima pelukan dariku.

Dia lucu dan menawan aku terkadang geram melihat tingkahnya. Dia benar-benar unik dan karkternya sentimentil. Keahlian dia adalah membuat hatiku lulu dan terpesona.

Kejadian ini mengingatkan aku akan pertama kali aku melihatnya. Saat itu dia marah padaku karena aku membuang sampah sembarangan di panti asuhan, dia pikir mungkin aku orang yang tidak taat aturan. Kemudian aku meminta nomor teleponnya tapi dia juga tidak mau memberikannya. Aku sudah jatuh cinta padanya saat aku pertama kali melihatnya. Dia itu wanita tegas dan kasar bagi para lelaki yang nakal.

Mata indahnya yang mampu membuatku tidak sadarkan diri. Setiap malam aku membayangkannya. Seluruh hal-hal yang menyangkut dia aku cari tahu sampai aku bertemu dengan ustadzah beliau. Aku mendapatkan informasi dari Ustadzah Anya mengenai tentang dirinya. Kebetulan tahun itu aku sudah tamat S2 di Cairo. Tanpa berfikir panjang aku ingin menjalankan taaruf dengannya. Begitu banyak kendalah yang menghadang. Tapi saya hanya bisa berdo'a agar dimudahkan setiap urusanku.

Aku langsung menemui ustadzah beliau, dan meminta saran serta pendapat darinya. Dia langsung menelpon Lila saat aku berada disana. "Assalamuaalaikum Lila, Ustadzah mau nanya Lila udah siap nikah belum karena ini ada ikhwan yang ingin berta'aruf dengan Lila". (Ucap Ustadzah itu melalui Hand Pone). "Waalaikumusalam Ustadzah, InsyaAllah saya sudah siap nikah (Jawab Lila melalui Hand Pone).

Aku bergetar saat mendengar suaranya. Aku gugup dengan segalah pertanyaan dari ustadzah Anya. Terakhir dia memberiku gambaran tentang Lila. Dia mengatakan bahwa Lila itu adalah tipe akhwat yang ekstropet, suka cemberut kalau bertemu dengan ikhwan yang tidak dikenal karena alasannya dia tidak mau tebar pesona. Dia juga sebenarnya lembut tapi dia berusaha untuk terlihat keras. Kalau dengan perempuan dia sangat lembut bicara tapi kalau dengan ikhwan suaranya sangat tegas.

Aku pun menjawab "ane sudah tahu ustadzah karena ane udah mengamatinya sejak 6 bulan terakhir ini" . Ustadzah itu kaget dan mengatakan bagaimana bisa kamu menemukan muatiara yang berada didasar laut.

Aku semakin yakin akan pilihanku ini dari pernyataan ustadzah yang menggambarkan tentang Lila. Dan dia juga memberi saran kepadaku, jangan kecewa jika dia menolakmu karena kalau dia menolakmu maka ada pertimbangan yang mungkin sudah benar-benar dari Allah. Izinkanlah dia shalat istikhoroh dulu.

Bersambung ke Proses Ta'aruf

Karena Cinta Dari AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang