BAB 12

6.6K 134 0
                                        

Seren memandang kartu nama Sekar yang di tangan nya,dia merasa pernah mendengar nama itu,tapi dimana ya...., ? Batin Seren.

Seren menginggat kejadian setahun yang lalu,sehari sebelum Mom nya kecelakaan,dia mendengar saat bertengkar mom nya menyebut kan nama Sekar.

Saat ini Erkan ayah Seren sedang tidak ada dirumah,Seren masuk ke dalam kamar orang tua nya untuk mencari buku harian Mom nya,setelah hampir sejam dia mengacak kamar orang tua nya,akhir nya Seren menemui apa yang dia cari,Seren memegang buku harian yang berwarna merah hati itu,yang di temukan nya di bawa lipatan baju Mom nya.

Seren membawa buku harian itu kekamar nya,saat membuka lembaran pertama Seren menarik nafas nya ,dia membaca nya dan dia sangat terkejut ternyata Mom nya mempunyai dua putri sebelum menikah dengan Dad nya.

Seren membaca setiap lembar tapi tidak menemukan yang dia cari ,Mom hanya menulis dia menyesal meninggal kan kedua anak bersama ibu dan adik nya,yang lain hanya menuliskan tentang Seren.

"Apa aku tanya Dad saja?" Seren bertanya pada diri nya sendiri.

Seren mencampak kan harian itu ketempat tidur,dan dia melihat secarik kertas keluar dari keluar dari buku harian itu,dengan cepat Seren mengambil nya.

"SELAMAT ULANG TAHUN MAMA,SEMOGA MAMA SELALU BAHAGIA,
KAMI MEMINTA UANG PADA NENEK UNTUK MEMBELIKAN BUKU HARIAN INI ,
MAMA TULIS SEMUA APA YANG MAMA RASAKAN  ,

KAMI MENCINTAI MAMA

DARI  ANAK ANAK MU
SEKAR DAN SENA....." Seren membaca tulisan seperti tulisan anak kecil di kertas itu.

"Jadi nama anak mom bernama Sekar dan Sena,berarti aku punya kakak. " batin Seren.

"Aku harus bertanya tentang semua ini pada dad" tekad Seren.

Seren mengembalikan buku harian itu ketempat semula ,dan menyimpan surat  yang di temukan nya tadi.

Saat mendengar suara mobil Seren berlari keluar karena dia yakin itu adalah dad nya,dia ingin segera bertanya tentang kedua saudara nya,
Seren sangat bahagia ternyata dia punya dua orang saudara.hal yang sangat di ingin kan nya adalah memiliki saudara.

"Haiii dad" Seren berlari kepelukan ayah nya.

"Hallo putriku yang cantik" Erkan mencium puncak kepalanya dengan sayang.

"Dad....., apa ada waktu untuk ku."

"Ada yang ingin kau bicarakan sayang?"

Seren menggangguk " ini tentang Mom, Dad janji....., apapun yang ku tanyakan Dad tidak boleh marah."

"Dad usahakan,kita bicara di ruangan kerja Dad." Erkan berjalan menuju ruang kerja nya di ikuti Seren.

Mereka duduk di sofa  yang ada di sudut ruangan.

"Apa yang ingin kau bicarakan Seren?"

"Tentang masa lalu....., Mom." Sebut Seren agak takut.

Erkan memandang Seren " kenapa tiba tiba kau bertanya."

"Apa....., Dad mengenal Sekar dan...." Seren melihat wajah ayah nya berubah memerah

"Sena" lanjut Seren memejamkan mata nya karena takut melihat wajah Dad nya

Seren tak mendengar jawaban,pelan pelan dia membuka mata nya dan melihat Dad nya duduk di kursi meja kerjanya dengan sebuah bingkai foto di tangannya ,mata nya berkaca kaca.

"Dad maaf kan aku, bila pertanyaan ku membuat Dad sedih,aku tidak akan bertanya lagi ." Seren mendekati Erkan dan memeluk nya.

"Dad menyesal tidak setuju saat Mom ingin menemui keluarga nya setahun yang lalu,dan membuat kita kehilangan dia" Erkan membelai wajah  Kintan istrinya yang di dalam foto.
Seren masih setia mendengar kan cerita Erkan dia duduk di kursi yang ada di depan Dad nya.

"Mom pernah cerita ,dia mempunyai dua orang putri" terang Erkan

"Apa nama mereka Sekar dan Sena Dad?"

Erkan mengangguk" iya dan waktu kita ke indonesia waktu itu Dad mendatangi alamat yang pernah Mom katakan tapi saat Dad kesana mereka tidak ada,kata nya mereka sudah lama menjual rumah mereka,tapi tak ada yang tau mereka pindah kemana.

"Setahun lalu saat kita keindonesia,Mom mu ingin menemui mereka ,tapi Dad melarang nya."

"Kenapa Dad?"

"Dad takut dia akan meninggalkan kita seperti dia meninggalkan anak anak dulu."

"Tapi Mam tak  akan melakukan kesalahan dua kali Dad ."ujar Seren yakin.

"ya..., kalau pagi itu ,Dad mengizin kan dia mencari anak nya atau seharusnya  Dad menemani nya ,bukan malah bertengkar dan membuat dia marah dan pergi  sehingga mobil itu menabrak Mom."

Erkan menangis dan meraih tangan putri nya yang diatas meja dan menggenggam nya erat" maaf kan Dad ,karena membuat mu kehilangan Mom ."

"Semua bukan salah Dad, itu sudah takdir."

Seren berdiri dan memeluk Dadnya " kita jadi menetap di indonesia kan Dad ?,agar bisa ke makam Mom sesering mungkin,dan mencari kakak kakak Seren, Oh....ya Dad ,sebenar nya waktu di indonesia  Seren bertemu perempuan yang bernama Sekar ,dia yang mempunyai toko bunga, dekat dengan hotel kita menginap."

"Yang waktu itu Dad menjemput mu?"

"Iya ,apa mungkin dia salah satu putri Mom?"

"Banyak orang yang bernama Sekar di indonesia sayang"

"Yaaaaaa Dad benar"sahut Seren kecewa,padahal dia sangat bahagia kalau Sekar itu kakaknya.

"Saat kita sudah menetap di indonesia bulan depan,Dad akan mencari Sekar dan Sena agar Mom senang disana"

"Seren Senang punya saudara Dad."

"Tapi dari mana kau tau tentang Sekar dan Sena, Dad belum menceritakan nya pada mu sayang."

Sekar kembali duduk dihadapan Dad nya" saat Dad dan Mom bertengkar setahun lalu ,aku mendengar pertengkaran kalian."

"Seingat Dad pagi itu kau masih tertidur."

Seren mengegeleng" Aku sudah bangun Dad,hanya saja aku tak ingin membuka mataku,aku berharap mendengar kalian bertengkar itu hanya mimpi."

"Maaf kan Dad mu ini sayang,kau harusnya  tidak mendengarkan kami bertengkar,percayalah Dad tidak menginginkan nya." Ucap Erkan sedih.

"Aku tau Dad, dan mengenai masa lalu Mom aku mengetahui  dari buku harian."

"Dia punya buku harian...., ?"Erkan terkejut karena dia tidak tau kalau istrinya mempunyai buku harian.

"Iya dad ,aku sering melihat Mom  menulis buku harian ,memang Mom tidak menulis kan nama putrinya disitu Mom hanya menulis menyesal meninggal kan kedua putri nya."

"Dan Saat mendengar nama Sekar aku merasa tidak asing dengan nama itu Dad,maka nya aku mencari buku harian Mom."

"Dari mana kau tau nama mereka sayang?"

Seren mengambil kertas di saku celana nya " ini.....aku tau dari tulisan yang ada di kertas ini Dad." Seren memberikan kertas itu ketangan Erkan.

Erkan membaca nya "buku harian itu hadiah ulang tahun dari mereka."

"iya aku rasa begitu,aku menemukan kertas nya dari buku harian itu."

"Dad......, aku ingin saat ulang tahun ku ke 14 nanti,menemukan mereka menjadi kado yang membahagiakan untuk ku.

"Kau tidak sendiri sayang, kau punya dua orang kakak."

"Iya Dad ,aku sangat bahagia,aku berharap Kakak penjual bunga itu adalah salah satu kakak ku,walau kemungkinan nya kecil ,seperti kata Dad banyak yang memiliki nama seperti itu."

"Tapi Dad yakin mereka pasti orang yang baik seperti Mom mu dan seperti mu,karena kalian putri putri nya."

Erkan berdiri dan mengusap puncak kepala Seren," kau sudah bisa mengemasi barang barang yang ingin kau bawa,Dad keluar sebentar menemui teman Dad yang akan membeli rumah kita." Erkan meninggalkan Seren di ruang kerja nya.

                ***************






          

SEKAR ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang