Bab 18

4.7K 110 1
                                    

Saat di dalam taxi Sena merasa kan sakit di perut nya "kita liat kak Sekar ya sayang,kamu tenang dulu ya" Kian mengelus elus perut nya ,keringat sudah bercucuran di tubuh nya menahan rasa sakit, tapi ucapan nya pada bayi nya tadi seperti matra berlahan lahan rasa sakit di perut nya berkurang Kian menyeka keringat nya,

Setelah mendapatkan kabar dari Oscar tentang Sekar  yang masuk Rumah Sakit Kian langsung menelpon Kris dan Sena agar kerumah sakit dan mereka bertemu disana, sepanjang perjalanan Kian terus berdoa agar Sekar baik baik saja,begitu Taxi itu berhenti Kian langsung setengah berlari masuk kedalam Rumah Sakit
"Bu.....ongkosnya belum Bu..!" Teriak supir Taxi itu tapi Kian tak mendengar karena terlalu panik sehingga tak dapat mendengar suara suara di sekitar nya lagi, Kian melihat Fika " bagaimana keadaan Sekar Fik?"

"Saya kurang tahu Tante, Pak Oscar tidak keluar keluar dari tadi, tadi juga Dokter baru keluar dari ruangan Mbak Sekar.."

"Trima kasih Fika..,buat bawa Sekar ke Rumah Sakit"

"Buk............!! UcapanFika terpotong karena seorang  laki laki yang ada di belakang Kian dengan nafas
ngosngosan "Bu....."laki laki mengatur nafas kuat membuat Kian berbalik "Ibu belum bayar Taxi nya"

"Ya ampun....maaf kan saya ya........!"
Kian memberikan  nominal  yang di katan supir taxi tadi.

"Fika.....bagai mana Sekar bisa pingsan?, saat saya meninggal kan nya tadi, dia baik baik saja"

"Saya juga gak tau Tante, cuma tadi..Mbak Sekar  terima tamu , gak berapa lama bapak  itu,tamu Mbak Sekar tadi berlari sambil mengendong  Mbak Sekar keluar dari ruangan Mbak sekar dan mengajak saya untuk membawa Mbak Sekar keRumah Sakit"

"Sekarang dimana Bapak itu?"

"Tadi dia menerima telpon dan berjalan kearah luar "

"Apa tamu Sekar tadi.. Suami Kak kintan?tapi dari mana dia tahu  toko Sekar? "Pikir Kian

"Fika kamu bisa pulang ,trima kasih ya,ini buat ongkos kamu ,hati hati jalan ya"Kian tersenyum memberikan uang ketangan Fika "

"Makasih Tante,saya permisi..!"

Kian pun masuk kamar rawat Sekar," bagaimana keadaan Sekar?"tanya Kian pelan agar tidak mengganggu tidur Sekar.

"Ma..,kata Dokter dia udah baik baik aja ma, tadi kata Dokter dia pingsan karena syok Ma.."

Kian berdiri disamping Tempat tidur Sekar dan menunduk mencium kening Sekar " Mama sayang kamu" setelah nya Kian mengajak Oscar untuk berbicara di luar kamar Sekar.

" Ada yang mau Mama beritahu sama kamu Oscar" kian melangkah menuju pintu keluar Oscar mengikuti langkah Kian setelah pamit pada Sekar walaupun Sekar tak mendengar nya.

"Ada apa Ma..?" Mereka duduk bersebelahan di kursi tunggu depan ruangan tawat Sekar

Kian menarik nafas dalam dan menghembuskan nafasnya keluar dari mulut untuk mengurangi rasa sesak karena perut nya , "Oscar..."Kian menghela nafas kali ini untuk menenangkan perasaan nya " apa Kian pernah bercerita tentang  ibu kandung nya?" 

Oscar menggeleng " tidak Ma..tapi aku mengira mereka sudah tiada maka dari itu Mama yang merawat mereka kan? Apa aku salah Ma..?"

"Sekarang perkiraan mu itu benar Oscar"

Oscar mengerutkan kening nya karena heran dan bingung mendengar ucapan Kian

"Maksud Mama dugaan ku sebelumnya salah?"

"Tidak sepenuhnya salah..,sebenar nya mama kandung Sekar dan Sena meninggalkan mereka sebulan setelah Papa Mereka meninggal, saat itu Sekar berumur sekitar sepuluh tahun,dan Sena belum genap tiga tahun, selama kurang lebih lima belas tahun  ini tak ada kabar dari kak kintan ,sampai.....kemarin"Kian menghela nafas,sedang Oscar mendengar dengan Seksama.

SEKAR ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang