BAB 10

9.3K 167 1
                                        

Sebulan sudah aku menjalani rumah tangga ku dengan Oscar, agar tidak bosan saat Oscar ke kantor aku kerumah nenek Puspa.

"Eh...eh, ada pengantin baru nih,"sapa Bu Julai begitu melihat ku masuk.

"Duh, Bu Julai buat Sekar malu aja, nenek mana Bu?"

"Nyonya Nenek, ada di kamar, emmm, sepertinya Nyonya Nenek kurang sehat Sekar."

"Benarkah? kalau begitu Sekar ke kamar Nenek Dulu ya Bu?"

Sekar berjalan  menuju kamar Nenek puspa, Sekar mengetuk pintu kamar berwarna putih yang tertutup itu.

"Tok...tok...Nenek ini Sekar nek!"

"Masuk Sekar, pintunya gak di kunci kok."

Sekar masuk dan duduk di tempat tidur memandang Nenek yang sedang duduk di sofa sambil merajut.

"Nenek baik baik saja kan?"

Nenek memandang Sekar sebentar dan tersenyum."Apa Nenek terlihat tidak baik?"

"Tadi kata Bu Julai Nenek sepertinya kurang sehat, Sekar jadi khawatir, karena tidak biasa nya Nenek jam segini ada di dalam kamar?"

"Julai itu memang berlebihan, Nenek baik baik saja kok, "sahut Nenek fokus dengan rajutan nya.

" Nenek sedang merajut apa?"

Nenek meletakkan rajutannya disofa, dan duduk ditepi tempat tidur disamping Sekar.

"Kapan Nenek punya cicit?"Nenek memegang tangan Sekar.

"Nek, bagaimana nenek punya cicit kalau aku dan Oscar belum melakukannya." batin Sekar.

Sekar tersenyum."Doakan saja Nek, semoga secepatnya."

Nenek senyum senyum memandang Sekar.

"Nenek kok senyum senyum?"

"Bagaimana?"

"Bagaimana apa nya Nek? Sekar gak ngerti ?"

"Bagaimana malam pertama mu dengan Oscar?"

Wajah Sekar seketika merah merona karena malu.

"Em....sebenar nya kami....belum melakukannya Nek,"

"Apa? kalian sudah sebulan menikah tapi belum melakukannya? kenapa Sekar?" Tanya Nenek bingung.

"Sekar masih takut Nek,"sahut Sekar pelan.

"Tak ada yang perlu kamu takut kan Sekar, sekarang kamu telpon Oscar suruh dia  kesini, Nenek mau bicara."

Nenek berjalan keluar kamar." Kalau begini kapan Nenek punya cicit," gerutu Nenek menutup pintu kamarnya.

Setelah menelpon Oscar, Sekar berdiri di jendela, ,dia merasa tidak enak pada Nenek."Aku gak boleh takut lagi, demi Nenek"tekad Sekar.

Sekar berharap tekadnya ini dapat bertahan lama dan tidak berubah, karena ini bukan tekadnya yang pertama sebelum nya dia juga pernah pertekad akan mau melakukannya tapi yang ada dia membuat suami kecewa karena ketidak siaapan dan ketakutannya, tapi Oscar sabar menunggu sampai Sekar benar benar siap untuk itu.

                  ****************

Aku menunggu Oscar di kamarnya, karena dia dan nenek sedang berbicara, aku tak tau mereka berbicara dimana, aku mondar mandir di dalam kamar Oscar, aku berjalan ke sana ke sini sambil melihat foto foto Oscar yang tergantung di dinding.
Aku merebah kan  badan ku di atas tempat tidur, dan memejamkan mataku dan akhirnya aku tertidur.

Tapi tidur ku tak lama karena, aku mendengar suara pintu terbuka.

"Hai,  sayang."Oscar menutup pintu dan mendekatiku dan berbaring di sampingku.

"Kau sudah makan?"aku memandang wajah Oscar dan membelai rambutnya yang agak berantakan.

"Sudah sayang." Oscar memejamkan mata nya menikmati belaian dirambutnya.

Oscar menarik ku lebih dekat ke sisinya" Aku ingin mengajak mu kesuatu tempat." Bisik ya.

"Kemana?

"Ikut aku." Oscar menarik ku, aku pun mengikuti kemana dia membawa ku.
Dia membuka kamar yang tak jauh dari kamarnya "Ini kamar orang tua ku,"  Oscar menjelas kan.

Kamar Oscar dan Nenek sudah sangat Luas bagi ku, tapi kamar ini jauh lebih luas lagi."

" Kamar ini luas sekali sayang, kita bisa bermain bola disini." Canda ku tertawa.

Oscar tertawa." Boleh juga."

Oscar mengunci pintu."Walau mereka sudah tiada, tapi kamar ini selalu di bersihkan Bu Julai, dan terkadang kalau aku menginap aku lebih sering tidur disini dari pada di kamarku."

Sekar berdiri memandang foto pernikahan mertuanya yang lebih tepatnya orang tua Oscar.

" Cantik," Puji Sekar.

"Iya, sama sepertimu sayang." Oscar memeluk pinggang Sekar dari belakang.

Sekar menyandarkan kepalanya ke bahu Oscar, Sekar memejamkan matanya saat Oscar menghirup aroma rambutnya."Apa boleh sekarang?" ucapan Oscar membuat Sekar membuka matanya, dan saat itu juga bibir Oscar sudah menempel di bibirnya dan mereka berciuman, Oscar membaring kan Sekar ditempat tidur.

"Apa boleh sekarang sayang?" Oscar merapikan rambut Sekar.

"Ya." Sekar mencium Oscar kembali dengan sigap Oscar membalasnya.

Tangan Oscar masuk kebalik baju Sekar dan menjelajah disana."Aku mencintai mu "bisik Oscar.  Dan akhirnya Sekar melakukan kewajibannya, sebagai istri, dan memberikan hak Oscar yang telah lama ditundanya.

                   ***************

Saat ini Sekar dan Oscar ada di dalam mobil " Kita mau kemana?" tanya Sekar penasaran.

"Kau jangan membuka matamu sayang, sebelum aku suruh, oke?"

Oscar menepikan mobil nya di depan gedung berwarna merah muda, Oscar menuntun Sekar turun dari mobil.

"Sekarang buka matamu!"

" Oscar, ini indah sekali sayang!" Sekar memandang gedung yang penuh dengan bunga.

"Ini?"

"SEKAR FLOWER" Oscar menunjuk kan nama yang terjantum di atas gedung.

"Kalau aku disini, bagaimana dengan Nenek sayang?"

"Kata Nenek, dia akan datang kesini setiap hari untuk membantu mu, ini juga ide Nenek, karena menurut Nenek kau sangat menyukai bunga, dan agar kau tidak bosan menunggu suami mu ini pulang dari kantor, jadi apa kau suka sayang?"

"Sangat sayang, aku sangat suka," Sekar mengecup pipi kanan Oscar."Trima kasih. " Sekar memeluk Oscar.

"Sama sama sayang." Oscar mengecup puncak kepala Sekar

"Kita akan meresmikannya besok." Oscar menarik Sekar kedalam gedung  untuk melihat lihat.







                            **********











#SEKAROSCAR❤









SEKAR ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang