Bab 26

3K 71 0
                                        

Sena membuka pintu rumah" Aku pulang.....!" Sena bersuara kemudian menutup pintu kembali dan menaiki tangga menuju kamarnya
Saat Sena ingin merebahkan diri
" Sena "  panggil Kian dari balik pintu kamar Sena

" iya Ma,buka aja Ma gak di kunci kok"

Kian membuka pintu  " kamu siap siap ya,kita ke Mall"

" Sekarang Ma?" Sean berdiri berjalan mendekati pintu tempat Mama nya sedang berdiri

" enggak,seminggu lagi!, ya sekarang lah sayang "

" iya Mama ku sayang" sahut Sena

" jangan lama lama...!" Kian balik badan dan pergi berjalan ke kamar nya saat membuka pintu kamar nya Kian melihat Sean tengkurap dan sepertinya dia susah untuk membalikkan badan nya

" uhhhh.......sayang,  anak Mama gak bisa balikan badannya lagi ya?" Kian membalikan posisi badan Sean yang tadi tengkurap
"sekarang Sean ganti baju ya,kita mau jalan jalan ke Mall sama Kak Sena ya"

Sean tertawa mendengar ucapan Kian Mamanya" ihhhh.....anak Mama tertawa ya" Kian mencium pipi kanan Sean gemas

Kian menggendong Sean yang sudah rapi dan membawanya keluar kamar menuju kamar Sena " Sena Mama sama Sean nunggu di depan ya" ucap Kian di pintu kamar Sean

" Sena udah selesai Ma" Sena membuka pintu

" tumben biasanya--------"

" tadi kan Mama  bilang jangan lama lama"Sena melihat Sean di gendongan Kian

"ih... adikku yang ganteng, sini kakak gendong" Sena mengambil Sean dari gendongan Kian

Sean tertawa ada di gendongan Sena dan sesekali mengoceh " senang benget di gendong sama kak Sena ya? "Kian Menoel dagu Sean membuat Sean kembali tertawa

Mereka berjalan turun dari tangga Kian ada didepan dan Sena menyusul di belakang bersama Sean di gendongan nya

Di mobil Sean mengoceh seakan mengajak Sena berbicara " kita mau jalan jalan ke Mall " ucap Sena ke Sean yang sudah menggunakan gendongan di bagian depan Sena Seperti kangguru

" kamu serius mau gendong Sean terus?"

" serius Ma.......,Ma sebenarnya kita ke Mall mau ngapain ? Mama gak mungkin ajak ke Mall kalau gak ada sesuatu yg ingin di beli, Mama kan gak suka kalau ke Mall cuma jalan jalan aja,buang waktu menurut Mama"

" Mama mau beli kado buat Papa,lusa kan Papa ulang tahun,menurut kamu kita kasih apa ya?"

" apa ya Ma? Sena juga bingung,kita tanya Sean aja"

" Kita kasih apa buat Papa sayang? Kian benar benar bertanya pada Sean membuat Sena tertawa

Sean mengoceh sambil menggoyang kakinya ,Kian dan Sena melihat aksi Sean dan saling tatap " sepatu " ucap Kian dan Sena bersamaan

" iya benar sepatu aja" putus Kian

                    *********

Rean menunggu Mama nya di mobil
" ayo kita berangakat ! Ke Mall biasa ya" ucap Ranti Mamanya Rean saat masuk mobil

Rean terpaksa menemani Ranti ke salon yang ada di Mall yang mereka tuju sekarang dari pada harus Menerima lagi tawaran Mamanya untuk mengenalkan putri teman  teman nya pada Rean

" Tumben kamu lebih milih nemani Mama ke Salon dari pada Mama kenalin sama anak nya teman teman Mama,mereka cantik cantik lho ! Serius kamu gak berubah pikiran?"

" enggak Ma"

" kemarin kemarin kamu lebih milih dikenalin sama anak teman Mama dari pada temani Mama ke salon,ya......walaupun  belum ada yang nyangkut di hati kamu, kamu lama banget punya pacar nya,kuliah kamu udah mau selesai,Mama kan pengen ngerasain punya calon mantu itu gimana,kamu anak Mama satu satu nya "

Ranti memperhatikan Rean baik baik
" kamu....gak membelok kan sayang?"

" maksud Mama?" Rean benar benar tak mengerti maksud pertanyaan Mama nya

"Itu....em....kamu masih suka perempuan kan?"

Rean tertawa " masih Ma, bahkan sangat suka" Rean membayangkan wajah Sena,perempuan yang sudah mengambil hati nya sejak pertama kali mereka bertemu

" baguslah,Mama lega,terus kenapa kamu gak mau Mama kenalin lagi sama anak nya teman teman Mama?"

" karena hati ku sudah ada yang memiliki Ma"

" siapa?"

" ada deh......Mama mau tau aja"

" siapa?"desak Ranti mencubit lengan kekar Rean

" auwwww.....sakit Ma,nanti kalau otot ku rontok gimana? Mama mau belikan aku otot baru?" Rean mengusap usap lengan nya

" Gila kamu....!" Ranti geleng geleng mendengar ucapan Rean putra semata wayang nya

Rean konsentrasi melajukan mobil yang di kendarainya,sesekali bernyanyi bersama Mama nya mengikuti lagu yang di putarnya
Rean sengaja memutar lagu di Era mama nya masih muda agar Mama nya bisa bernyanyi,dan Rean tidak bisa pungkiri dia juga suka lagu nostalgia

Mobil Rean sudah berhenti di parkiran Mall
" Ma....selagi Mama di salon nanti,aku muter muter ya?"

" iya,nanti kalau udah selesai Mama telepon kamu oke?" Rean mengangguk

" ya sudah Mama masuk duluan ya"

" iya Ma,tapi jangan lama lama di salon nya"

" enggak kok,paling tiga sampai empat jam"  sahur Ranti santai meninggal kan Rean yang masih setia duduk di kursi pengemudi

" betah banget di salon" ucap Rean melihat Mama melenggang masuk ke dalam Mall

Rean mengambil ponsel dari saku celana nya menekan nomor ponsel Danu "

" hallo bro" sapa Rean membuka pembicaraan di telpon

" iya bro" sahut Danu

" lagi di mana bro?"

" lagi pacaran, memang nya saudara jomblo" sahut Danu tertawa

Karena kesal Rean langsung menutup telpon dan memasukan ponsel nya kembali ke dalam saku celana nya,dan keluar dari mobil melangkah masuk kedalam Mall

Rean mulai menjalani Mall ,sesekali melihat sekilas baju baju yang terpajang di etalase toko, tapi saat mata nya melihat kearah toko sepatu Rean melihat Sena yang berada di tempat menjual sepatu itu lagi mengendong anak kecil

" apa Sena udah punya anak?" batin Rean

Rean memperhatikan Sena dari kejauhan,Sena asyik bermain dengan anak yang ada di gendongan nya,sambil bergoyang mengikuti alunan musik yang sedang di putar di toko itu,Rean yang yang sedari tadi memperhatikan tingkah Sena pun tertawa melihat nya

" bisa saja itu adik nya" pikir Rean

" aku harus tanya" tekad Rean dan berjalan kearah Sena

" hai....Sena"

" eh.....kak Rean, hai....kak,sendiri?"

"  sama Mama,tapi lagi di salon,ini siapa?" Rean memegang tangan Sean

" ini  Sean adik aku yang paling ganteng,Sean kenalin ini Kak Rean" Sena mengarah kan Sean ke arah Rean berdiri

" kamu sama siapa? Cuma berdua?"

" sama Mama,tuh.... lagi cari sepatu buat Papa" Sena menunjuk kearah Kian yang lagi memilih milih sepatu

" namanya siapa? Rean menoel pipi Sean

" nama Sean Kak,tadi kan udah aku bilang" Sena tetawa

" oh iya,hai Sean" sapa Rean melambaikan tangan kearah Sean dan membuat Sean mewek

" eitssssss.....jangan menangis,anak cowok gak boleh nangis" ucap Rean saat menyadari raut wajah Sean berubah seperti ingin menangis

Sean mengoceh dan tertawa ke arah Rean " kamu bicara apa sih dek?" Sena menelus pipi Sean

" dia bilang.....salam kenal Kak Rean,gitu"

" emang Kakak bisa ngerti ocehan bayi?"

" kadang kadang" sahut Rean tertawa membuat Sena ikut tertawa

                  ***********







SEKAR ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang