Suara ayam baru saja terdengar tepat setelah aku melaksanakan sholat shubuh. Disini sudah ada bunda yuni yang menemaniku bersiap diri.
"Mbk rahma tolong jadikanlah menantuku ini lebih cantik dari biasanya agar rehan makin cinta". Goda bunda membuatku tersenyum dan aku menundukan kepala untuk menyembunyikan rona merah pipi ini."Bunda apaan sih". Aku tidak bisa berhenti untuk tersenyum sedari tadi jantungku terus berdebar. Membayangkan beberapa menit lagi akan menjadi suami dari mas rehan.
Bunda memilih mbak rahma untuk meriasku,Mbk rahma terlihat muda meskipun seumuran dengan bunda. Mbk rahma lebih suka dipanggil dengan sebutan "mbak" dari pada tante, mbk rahma memiliki kualitas yang baik jika berhubungan dengan pernikahan. Dia juga memiliki pengalaman yang cukup maka dari itu bunda memilih mbk rahmaa dibandingkan dengan yang lain.
Setelah wajahku di penuhi riasan. Bunda membantuku untuk memakai gaun pengantin yang ku pesan seminggu lalu.
"Aduhh geulis pisan menantuku ini,Rehan pasti bahagia karna menikah denganmu nak". Bunda menatapku penuh kebahagiaan."Amiin,Semoga mas rehan bisa mencintaiku karna Allah bun". Mengingat beberapa menit lagi statusku sudah berubah dimana dulu waktu kecil aku selalu dimanjakan oleh ummi. Ummi sosok wanita nomor satu dalam hidupku, Ummi mengajarkanku segala hal termasuk peranku sebagai istri kelak,Aku merindukan ummi. Ummi ini pernikahan naznin semoga ummi merestui hubunganku dengan mas rehan. Aku akan mengingat pesan ummi beberapa tahun yang lalu jika surga wanita setelah menikah akan berpindah pada suaminya maka dari itu agama sang suami yang di nomor satukan. Aku percaya pada takdir Allah dan keputusan Abi yang memilihkan Mas rehan sebagai pendamping hidupku.
"Saya Terima nikah dan kawinya Naznin Alaysya mairo binti Fathurizki hasan dengan mahar tersebut dibayar tunai". Suara bariton terdengar lantang memasuki indra pendengaranku. Seorang laki laki telah mengijab qobulku untuk pertama kalinya. Air mataku mulai menetes rasa lega dan bahagia ini telah menyelimuti hatiku.
Lalu bunda memeluku menatapku dengan buliran air mata bahagia seperti diriku saat ini, kedua tangan bunda memegang pundak ku sambil mengatakan suatu hal."Sekarang kamu sudah resmi menjadi istri anak ku Rehan, Jaga kehormatanmu sebagi istri yang baik,Selalu patuh pada perintah suami jika perintah itu tidak melanggar agama, tetaplah sabar menghadapi Rehan, dan satu lagi jangan lupa berikan bunda ini cucu yang lucu". Aku tersenyum malu saat bunda membicarakan masalah ini, Sungguh aku tidak pernah menyangka jika hari ini hari pernikahanku.
"Insya Allah bun,Naznin akan usahakan agar mas rehan bahagia". Lalu bunda menuntunku untuk turun kebawah menemui mas rehan.
Gugup,Cemas,khawatir deg-degan selalu menyelimuti perasaanku saat ini, meskipun ijab qobul sudah terlaksana tetapi aku masih cemas dengan sikap mas rehan.Bunda menyuruhku untuk duduk di sebelah mas rehan.
Setelah aku menyalaminya ia mengecup dahiku beberapa saat. aku dapat merasakan tidak ada rasa cinta dan keikhlasan dari ciuman itu dia juga menatapku datar tanpa ada rasa kebahagiaan, Disini aku dapat menyimpulkan jika mas rehan tidak menerimaku seutuhnya.Kubuang prasangka buruk ku pada mas rehan,Anggap saja Allah menguji perasaanku Akan ku tunggu masa dimana mas rehan menafkahiku secara lahir dan batin.
》》》》
Acara akad nikah sudah selesai sekarang adalah resepsi pernikahan, Aku dan mas rehan menyalami para tamu yang hadir
"Selamat ya ra semoga pernikahanmu sakinnah mawadah warohmah". Ucap ica di selingi pelukan
"Amin semoga kamu cepat nyusul,semoga ada yang melamarmu setelah ini". Ica meng'amini doa ku dan segera meninggal kan aku dan mas rehan.
Waktu terus berputar,beberapa tamu pun bergantian memberi ucapan selamat padaku dan suamiku, rasanya tidak percaya jika Mas rehan benar-benar akan menjadi suamiku,meski sifatnya sekarang ketus denganku aku tidak mempermasalahkan, lagian toh semua butuh proses tinggal menunggu mas rehan mencintaiku dengan sepenuh hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikhlas Mencintaimu
RandomSebelum adanya perjodohan dulunya naznin dan rehan saling mencintai tanpa didasari dengan cinta kepada Rab nya hingga mereka berdua pernah terjalin kasih yang hampir mendekati zina tetapi seiring berjalan nya waktu mereka sadar apa yang telah dilaku...