2

158 27 10
                                    

Hallo semua. Jangan lupa vote🌟🌟🌟 sebelum membaca ya. Karena setiap vote berarti banget buat Author.😊

Happy Reading guys.❤❤

***

Gapapa gue ilang. Asal cinta gue ke Nataya ga ilang aja.
.
Naraya Azeta.


***

"Nata ayolah bentar ikut ke toko buku bentar aja. Ada komik terbaru nih." Bujuk Arga pada Nataya yang sedang tidur diatas kasurnya

"Sendiri aja napa sih Ar. Gue pengen tidur." Ucap Nataya malas dan kembali menarik selimut berniat untuk kembali tidur.

"Ayolah. Ntar gue beliin kuota deh." Arga mencoba merayu Nataya. Tapi Nataya masih enggan untuk bangun dari kasurnya.

"Yaudah gue beliin sepatu yang lu pengen kemarin." Ucap Arga.

Sontak mendengar tawaran itu, Nataya langsung bangun dan menatap wajah Arga sekilas.

"Ok bentar gue mandi dulu." Ucap Nataya sambil berlalu kearah kamar mandi.

Ya beginilah sifat Nataya kalau bersama sudah bersama Arga. Tidak sedingin seperti apa yang orang lain pikirkan.

Arga hanya bisa geleng geleng kepala menyaksikan sikap Nataya.

Kalau udah kagak dingin lagi. Nasib tekor dah gue nih. Batin Arga berucap sambil sesekali Arga menepuk kepalanya menyesali perkataannya tadi.

Tidak sampai 20 menit Nataya sudah keluar dari kamar mandi dan sudah mengganti pakaiannya.

Nataya dan Arga bergegas keluar kamar.
Sesampainya di ruang tamu, Nataya mendapati sang ibunda sedang menonton tv dengan Nino.

Yahh selain tinggal bersama bundanya, Nataya juga tinggal bersama adik kandungnya yang bernama Nino. Sekarang Nino berusia 5 tahun.

"Mau kemana Nat?" Tanya sang ibunda.

"Nih si Arga mau beli komik sekalian traktir Nata bun. Iya gak Ar?" Ucap Nataya sambil menyenggol bahu Arga dan mendapat anggukan dari arga.

"Nino ikut ya bang." Ucap Nino dengan senyumnya.

"Gak. Nino disini aja sama bunda. Jagain bunda ok. Nanti pulangnya biar bang Arga tuh traktir eskrim kesukaan Nino ok." Ucap Nata sambil melirik ke arah ke arah Arga yang sudah cemberut.

Tekor.(2) Gerutu batin Arga hampir menangis.

****

"Papa. Nara mau keluar dulu ya sama Rhea." Ucap Naraya sambil melirik ke arah Rhea yang sedang duduk manis di depan tv.

"Yaudah pulangnya jangan malam malam ya." Ucap Daniel papa Naraya.

"Ok siap pa." Ucap Naraya sambil mencium punggung tangan sang papa.

"Eh Nara. Mama nitip bahan kue dong sayang. Lagi habis nih soalnya." Ucap sang mama sambil berjalan menuju ke arah Naraya.

"Yaudah mana sini uangnya." Jawab Naraya sambil menyodorkan tangannya.

Setelah mendapat daftar belanjaan dan uangnya. Naraya kembali menghitung uangnya.

"Ih mama. Uangnya ga dilebihin dikit apa?" Ucap Naraya sambil cemberut.

"Uang jajan kamu kan masih banyak Nara. Udah ah sana cepet. Keburu malem." Ucap sang mama sambil mendorong Naraya untuk segera pergi. Segitunya banget dah sama anak.

"Yaudah Nara berangat dulu. Assalamualaikum." Naraya bergegas menuju Rhea setelah mencium pipi kana dan kiri mamanya itu lalu bergegas pergi meninggalkan rumah.

***

TRANSMART BANDUNG. Ya sekarang Rhea dan Naraya sudah berada di transmart. Setelah sebelumnya membeli bahan kue pesanan mamanya.

"Na. Lu mau beli apaan sih?" Ucap Rhea sambil melirik ke arah Naraya.

"Gue mau beli boneka stitch Rhe." Ucapnya sambil melangkah menuju eskalator yang bergerak menuju lantai atas.

"Haaa.. lu beli boneka lagi? Kan di kamar lo udah banyak tuh boneka stitch Na. Ntar kalo lo ilang diantara boneka stitch dikamar lo gimana?" Tanya Rhea frustasi.

"Gapapa gue ilang. Asal cinta gue ke Nataya ga ilang aja." Ucapnya sambil senyum senyum tak karuan membayangkan Nataya.

"Serah lo deh Na." Pasrah Rhea dengan sahabatnya yang satu ini.

Yahh.. selama Rhea bersahabat dengan Naraya sekitar 2 tahun yang lalu. Kelakuan ini anak kagak pernah berubah. Setiap mereka jalan jalan. Pasti ada aja boneka stitch yang dibeli. Dia bilang lucu lah, imut lah, cute lah. Haduhh pusing kepala Rhea memikirkan Naraya.

Saat langkahnya hampir sampai ke toko mereka tuju. Naraya tiba tiba berhenti. Dan membuat Rhea otomatis berhenti juga.

"Rhe. Gue ga lagi mimpi kan. Coba lo tampar gue. Apa gue ga lagi mimpi nih." Ucap Naraya sambil menepuk nepuk pundak Rhea tanpa mengalikan pandangannya itu.

Rhea yang bingung lantas menoleh ke arah yang di tatap oleh Naraya. Dan benar. Naraya sedang melihat Nataya di depan sana.

"Belom meleleh kan gue Rhe." Ucap Naraya sambil menangkup wajahnya yang sudah merah padam itu dengan kedua tangannya.

"Lebay amat sih lo Na." Jawab Rhea sambil mendengus kasar.

***

.
.
.
.
.
.
.
Hai guys. Wahh udah up aja nih.. ini nih gara gara idenya lagi cemerlang. Lancar jaya nih otak author. Tumben ya😂😂.

Semoga suka ya sama ceritanya. Jangan lupa Vote and Coment ok..
See you in the next part❤

Jember.......

.
Icha

NARAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang