6

109 17 11
                                    

Hallo semua. Jangan lupa vote🌟🌟🌟 sebelum membaca ya.#Authormaksa😂 Karena setiap vote berarti banget buat Author.😊

Happy Reading guys.❤❤

***

Hidup tak perlu dibawa susah. Kala dia didepan mata saja kebahagiannya sudah mengalahkan segalanya.

.
Naraya Azeta.

***

"Na, ayo cepetan. Lo ganti baju apa mandi sih." Ucap Rhea dari balik pintu kamar mandi.

"Eh curut, bentar napa. Ini gue lagi benerin baju." Jawab Naraya dari salah satu kamar mandi.

Tidak sampai 10 menit Naraya keluar dengan bau parfum green tea ciri khas Naraya.

"Na. Lo kok pucet?" Tanya Rhea sambil melihat wajah Naraya.

"Gue gapapa. Udah ayo. Gue ga sabar mau liat Nataya." Jawab Naraya sambil menarik Rhea keluar dari kamar mandi.

Yaa.. memang, setiap pelajaran olahraga, Kelas Naraya selalu berbarengan dengan kelas Nataya. Dari kelas X bahkan.

Setelah selesai menaruh bajunya di tas. Naraya bergegas menuju lapangan. Dan disana kelas Nataya sudah melakukan pemanasan dan mulai berlari.

"Rhe. Liat tuh Nataya keren banget ya pas lari gitu." Ucap Naraya sambil menunjuk Nataya dengan dagunya dan dengan senyum tiada berkurang.

"Yaelah lo lebay amat sih Na." Jawab Rhea sambil mengusap wajah Naraya yang tak berkedip melihat Nataya.

"Kelas XI ipa 1 silahkan berbaris." Ucap salah satu guru olahraga, yang Naraya kenal bernama Pak Agung.

Semua siswa yang merasa dipanggil langsung berlari menuju lapangan. Sedangkan Naraya berlari sambil sesekali memijat kepalanya yang sedikit merasa pusing.

"Nara, kamu pucat sekali, sakit?" Tanya pak Agung saat melihat Naraya.

"Oh enggak kok pak. Cuma habis liat Calon imam jadinya gini." Jawab Naraya nyeleneh.

Mendengar jawaban Naraya, pak Agung dan teman temannya hanya bisa geleng geleng kepala sambil tertawa.

"Yaudah mulai pemanasannya ya." Perintah Pak Agung.

"Iya pak." jawab semua siswa.

Sedangkan di sebrang sana. Mata Nataya tidak lepas memperhatikan Naraya.

Dasar keras kepala. Udah tau sakit masih aja maksa. Batin Nataya.

Nataya masih melihat Naraya yang sesekali memijit kepalanya saat pemanasan. Tanpa sadar Nataya menggelang geleng kepala.

"Ngapa lu?" Tanya Arga sambil menepuk pundak Nataya.

"Ha? Apaan?" Jawab Nataya sedikit kaget dan mengalihkan pandangannya kearah Arga.

"Lu ngapain geleng geleng kepala? Kesurupan lo?" Tanya Arga mengintimidasi.

"Serah lo." Jawab Nataya singkat, lalu mengalihkan pandangannya kembali ke arah Naraya yang sedang berlari di lapangan.

Sesekali Naraya memijit kepalanya yang semakin lama semakin sakit. Dan sesekali pula Naraya menghapus keringat dingin di dahinya.

Nataya yang melihat itu dibuat aneh, karena cuaca bandung kali ini sangat dingin dan tidak ada panas sama sekali.

Dua kali putaran Naraya lewati, masih 2 kali lagi dia harus mengitari lapangan.

Namun lama kelamaan kepala Naraya semakin pusing.

NARAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang