3

121 23 5
                                    

Hallo semua. Jangan lupa vote🌟🌟🌟 sebelum membaca ya. Karena setiap vote berarti banget buat Author.😊

Happy Reading guys.❤❤

***

Nikmat tuhan mana lagi yang kau dustakan Naraya.
.
Naraya Azeta.

***

Naraya masih senyum senyum sendiri didalam mobil sambil terus menyeruput iced almond matcha latte yang dia beli di salah satu stan yang ada di Transmart tadi. Dan tak lupa dan harus selalu diingat, yaitu Boneka stitch.

Yahh Naraya tidak lupa membelinya, meski tadi sudah salah tingkah mengingat kebodohannya.

Flashback on*

"Belom meleleh kan gue Rhe." Ucap Naraya sambil menangkup wajahnya yang sudah merah padam itu dengan kedua tangannya.

"Lebay amat sih lo Na." Jawab Rhea sambil mendengus kasar.

"Ya allah senyumnya itu loh." Ucap Naraya sambil menangkup wajahnya yang sudah sangat merah.

Sedangkan di seberang sana terdapat Nataya dan Arga yang sedang berbincang sambil melangkah menuju salah satu toko buku. Lebih tepatnya hanya Arga yang banyak bicara. Kalau Nataya ya cuma mengiyakan lewat tatapan mata saja.

Tanpa berpikir panjang, Naraya melangkah menuju toko yang Nataya masuki tadi. Sambil menarik tangan Rhea.

Melihat Naraya yang melangkah dan menariknya asal, Rhea hanya bisa mengikut sambil menggeleng geleng kepala heran.

Sesampainya di dalam. Mata Naraya terpancar keseluruh penjuru Toko mencari keberadaan Nataya. Setelah mendapati dimana Nataya berada, yaitu di salah satu kursi yang disediakan oleh pihak pengelola toko, untuk pengunjung yang ingin membaca buku dengan santai.

Naraya mendekat. Mencari posisi paling nyaman untuk menikmati pemandangan indah didepannya.

Kalian tau Rhea dimana? Yahh Rhea hanya dapat membututi Naraya dari belakang sambil memposisikan tangannya bersedekap di dadanya.

Naraya memilih duduk di kursi pojok. Masih dapat lah melihat Nataya dengan leluasa.

"Na. Udah yok pulang. Males gu..." Belum selesai Rhea berbicara, Naraya sudah membekap mulut Rhea dengan tangannya.

"Iihhh... bisa diem ga sih Rhe. Ntar kalo ketahuan Nata gimana?" Ujar Naraya sambil melepas tangannya dari mulut Rhea dan kembali fokus menatap Nataya yang juga sedang fokus dengan buku yang dia baca.

"Tapi Na..." belum selesai lagi Rhea bicara. Telunjuk Naraya sudah berada di bibirnya. Mengisyaratkan agar Rhea diam. Sedangkan Rhea hanya bisa cemberut sambil menopang dagu.

"Daripada lo ganggu gue. Mending lo sana cari novel deh. Ntar gue yang bayar." Ucap Naraya sambil sedikit mendorong Rhea.

Mendengar perkataan Naraya, Rhea langsung tersenyum bahagia.

"Lo beneran kan, ga lagi ngibulin gue?" Tanya Rhea dengan mata berbinar binar.

"Buruan sana, keburu gue ganti pikiran." Ucap Naraya tanpa menoleh ke arah Rhea.

Rhea yang mendengar itu lantas langsung berdiri dan meninggalkan Naraya. Dan menghilang diantara rak rak buku yang berjejer disana.

Kali ini Naraya sendiri. Menyaksikan makhluk paling sempurna menurut Naraya.

Nikmat tuhan mana lagi yang kau dustakan Naraya. Batin Naraya bergumam.

Lantas terpikir di kepalanya. Yaitu ide untuk mempotret Nataya di posisi seperti itu.

Naraya langsung merogoh ponselnya dan membuka aplikasi Camera.

Dan.

Cekrekkkk....

Lengkap dengan lampu flashnya yang menyala.

Matilah Naraya kalau sampai Nataya tau.

Flashback off*

Naraya hanya bisa cemberut sambil memukul dahinya berulang ulang, mengingat kebodohan yang dia lakukan tadi.Sungguh malunya Naraya. Mau ditaruh mana muka Naraya kalo udah ketemu Nataya.

Rhea yang berada dibelakang kemudi mobil merasa heran. Melihat Naraya terus memukul dahinya berulang ulang.

Sampai terdapat sebuah getaran yang berasal di dalam tas Naraya. Meraih ponselnya lalu melihat layar ponsel dan melihat nama yang tertera. Ternyata Daniel, papa Naraya menelepon. Naraya langsung mengangkat panggilan itu.

"Iya pa?"

.......

"Loh udah mulai pa?"

.......

"Lawan apa pa?"

.......

"Oh iya. Seriusan pa?"

.......

"Di jeda aja dulu aja pa."

.......

"Ihh kalo Nara ketinggalan gimana?"

.......

"Yaudah deh Naraya pulang sekarang."

.......

"Ok pa."

Dan setelah itu, Naraya langsung menutup nada sambungan panggilannya dan meletakkan ponselnya kembali kedalam tas.

"Rhe... rada cepet ya. Ada keperluan penting." Ucap Naraya dengan wajah serius dan mendapat anggukan dari Rhea.

***

.
.
.
.
.
.
.
Hai guys.. wahhh lanjut lagi nih cerita.. semoga suka ya. Ok kali ini author ga banyak ngomong. Lagi pengen berhijrah ga banyak ngomong gitu ceritanya.😆😆 (yakin nih author mau hijrah ga banyak ngomong?) Yakin ga yakin sih😆😆.

Yaudah ya. Semoga suka sama ceritanya. Jangan lupa vote and coment ok.
See you in the next Part.❤

Jember.......

.
Icha

NARAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang