Hallo semua. Jangan lupa vote🌟🌟🌟 sebelum membaca ya. Karena setiap vote berarti banget buat Author.😊
Happy Reading guys.❤❤
***
Seriusnya nanti aja kalo udah pasti.
.
Nataya Jayden.***
Sesampainya di depan pagar rumahnya, Naraya hendak turun. Tapi tiba tiba Arga menarik tangannya. Arga Sedikit heran dengan rumah ada di hadapannya kini. Bukan karena jelek. Tapi ini mewah banget. Stylis abis dah pokok.
"Lo ga salah rumah kan?" Tanya Arga sambil melihat rumah yang katanya rumah Naraya.
"Ya enggak lah. Ini rumah gue." Jawab Naraya sambil melihat kearah rumahnya juga.
"Itu yang lagi duduk sambil baca koran bokap lo?" Tanya Arga sambil menunjuk kearah teras menggunakan dagunya.
Naraya yang mendengarnya, langsung menoleh kearah yang Arga tunjuk.
"Iya itu bokap gue." Jawab Naraya pasti.
Sedangkan di sebrang sana. Daniel menatap mobil yang berhenti di depan rumahnya berkali kali dan langsung berjalan ingin menghampiri.
Arga melihat orang yang tadi duduk di teras, sekarang sudah berdiri dan berjalan menuju ke arah mobilnya. Dengan seksama Arga melihat. Berulang kali tangan Arga mengucek matanya. Tidak di ragukan lagi. Dia adalah Daniel Jordan. Kepala sekolah sekaligus pemilik sekolah yang dia tempati untuk menuntut ilmu sekarang.
Lantas Arga langsung keluar mobil menghapiri Daniel dan langsung bersalaman.
Naraya juga ikut turun dari mobil Arga dan ikut menyalami papanya pula.
"Kamu salah satu murid di sekolah tunas bangsa ya?" Tanya Daniel sambil melihat kearah Arga.
"Iya pak." Jawab Arga.
"Kalian pacaran?" Tanya Daniel sambil melihat Arga dan Naraya bergantian.
"Enggak pa. Ih papa kalo nanya yang aneh aneh." Jawab Naraya sambil cemberut.
"Kita mah ga pacaran kok pak. Tapi dia suka sama temen saya. Namanya Nataya. Masa waktu di Mall ngefoto Nataya sembunyi sem....."
Belum sempat Arga selesai bicara. Tapi mulutnya sudah di dekap oleh Naraya.
Lo jangan bongkar aib gue depan bokap dong. Sialan lo. Ucap Naraya sambil bisik bisik kepada Arga.
Sedangkan Arga hanya ketawa receh mendengar ucapan Naraya.
"Kalau begitu saya pamit dulu pak." Ucap Arga sambil menyalami tangan Daniel.
"Yasudah terima kasih sudah antarkan Naraya pulang ya." Ucap Daniel sambil menepuk pundak Arga. Arga hanya mengangguk.
"Makasih ya tumpangannya. Gamau mampir sekalian" Naraya juga ikut berterima kasih kepada Arga dan menawarinya untuk mampir.
"Enggak deh. Gue langsung pulang aja." Ucap Arga sambil sesekali melirik Daniel.
Arga berlalu dari hadapan Naraya dan papanya. Serta langsung masuk mobil, menyalakannya, dan pergi meninggalkan pekarangan rumah Naraya.
***
"Eh Nat.. lo inget cewek yang kemarin itu gak?" Tanya Arga membuka pembicaran yang sebelumnya sibuk melakukan kegiatannya masing masing.
"Cewek yang mana? Banyak cewek yang ketemu gue dari kemarin." Jawab Nataya tanpa melepas pandangan dari buku pelajarannya.
"Idih.. paling ya tuh cewek nagih hutang sama Lo. Iya kagak?" Ucap Arga sambil sedikit menaik turunkan alisnya.
"Sembarangan." Jawab Nataya sambil melempar buku ke arah Arga.
Sedangkan Arga hanya ketawa cekikikan.
"Ok kembali ke.." Belum selesai Arga bicara. Sudah dipotong oleh Nataya.
"Laptop." Jawaban Nataya itu loh, berhasil membuat Arga kesal dan darah tinggi.
"Nat. Gue nih lagi serius. Lo bisa serius kagak si?" Arga bertanya dengan sedikit frustasi kepada Nataya.
"Kali ini gue ga bisa serius Ga." Jawab Nataya santai.
"Kenapa?" Tanya Arga bingung sambil menggaruk tangannya. Bukan karena tidak gatal. Tapi memang gatal digigit nyamuk.
"Karena Gue cuma bisa serius kalo udah pasti nanti." Jawab Nataya santai sambil menaik turunkan alisnya menghadap Arga.
Mendapat jawaban yang tidak sesuai dari Nataya, membuat Arga semakin frustasi. Karena sudah tidak tahan dengan jawaban nyeleneh Nataya, akhirnya Arga memilih untuk keluar saja dari kamar Nataya.
Melihat Arga yang ingin keluar dari kamar membuat Nataya bingung.
"Mau kemana lo?" Tanya Nataya kepada Arga yang sudah sampai diambang pintu kamar Nataya.
"Mau loncat dari rumah lo." Jawab Arga asal.
"Mau loncat dari sebelah mana? Apa perlu gue bantu?" Nataya menawarkan. Kurang baik apa coba nih Nataya.
"Bantu apaan?" Tanya Arga.
"Bantu dorong mau? Kalo mau ayo gue anter." Jawab Nataya sambil beranjak dari kursi belajarnya.
"Lo gila apa gimana sih Nat?" Tanya Arga kesal dengan tatapan mautnya.
"Gue masih sehat. Kan lo mau loncat, gue bantu." Jawab Nataya santai.
"Gak jadi." Arga menjawab dengan menunduk. Bukan karena apa. Tapi Arga sudah tidak tahan berlama lama lagi bersama Nataya.
"Kenapa?" Tanya Nataya sambil menyusul Arga.
"Gue mau pulang. Bye." Setelah mengucapkan itu, Arga memilih langsung pulang.
Kurang baik apa sih gue? Udah mau bantu dorong juga, dianya malah pulang. Dasar aneh. Batin Nataya.
***
.
.
.
.
.
.
.
Hai guys.. wahh part baru nih.. bakal sering up nih. Karena UNBK sama UTBK gelombang 1 udah selesai.. yeyyyyyy🎉🎉Semoga kalian suka sama ceritanya ya.
Jangan lupa Vote and Comen okkk...See you in the next part❤
Jember.......
.
Icha
KAMU SEDANG MEMBACA
NARAYA
Teen FictionNARAYA AZETA. si pemilik sekolah tunas bangsa yang sedang tergila gila dengan seorang cowok. Yahh namanya NATAYA JAYDEN. Si Dingin menurut seluruh siswa siswi Tunas bangsa. Tapi NARAYA Jatuh Cinta. Yaa.. NARAYA jatuh cinta dengan NATAYA.