8

94 18 5
                                    

Hallo semua. Jangan lupa vote🌟🌟🌟 sebelum membaca ya. Karena setiap vote berarti banget buat Author.😊

Happy Reading guys.❤❤

***

Ditatap sepersekian detik, kenapa bahagianya sampai bertahun tahun sih

.
Naraya Azeta.

***

"Pa, Nara mau pulang. 2 minggu loh Nara disini." Ucap Naraya sambil menarik narik baju papanya..

Daniel sedang menyuapi Naraya disini. Sedangkan July tengah duduk di kursi tamu yang ada di dalam ruangan kamar rumah sakit bersama Rhea, sambil mengobrol dan sesekali tertawa. Entah apa yang dibicarakan.

"Istirahat dulu disini sayang. Minggu depan Pulang." Ucap Daniel sambil menyodorkan sesendok bubur kepada anaknya itu.

"Nara mau pulang. Kalo gak pulang, Nara gamau makan. Titik." Ucap Naraya sambil mengerucutkan bibirnya dan membuang muka kesal.

"Yaudah besok papa bicara sama dokternya." Ucap Daniel sambil menyodorkan bubur yang tadi belum dimakan Naraya.

"Sekarang pa. Nara tuh mau pulang sekarang." Ucap Naraya sambil menarik narik baju Daniel seperti anak kecil sedang merajuk minta dibelikan eskrim.

"Yaudah yaudah. Sekarang makan dulu." Daniel pasrah dengan sikap anaknya ini, dan kembali menyodorkan sesendok bubur.

***

"Rhe, bawain tas gue yang itu juga dong." Ucap bercanda Naraya sambil menunjuk kearah tas besar berisi baju sambil berjalan membawa infusnya.

"Eh lo pikir gue babu lo apa." Jawab Rhea sambil terus menggigit apelnya.

Sedangkan Naraya hanya tertawa cekikikan melihat ekspresi wajah Rhea.

Yahh akhirnya sekarang Naraya pulang. Setelah merengek minta pulang kepada Ayahnya. Akhirnya dia diperbolehkan pulang. Tapi dengan syarat Naraya harus tetap menggunakan infus selama seminggu kedepan.

Awalnya Naraya menolak. Tapi mama dan papanya memaksa. Karena Naraya sudah ingin cepat pulang, jadi dia terpaksa mengiyakan syarat tersebut.

Selama perjalanan menuju rumah, Naraya menatap keluar jendela. Melihat mobil lain berlalu lalang. Menelisik satu persatu bangunan dipinggir jalan.

Pikirannya kembali tertuju pada Nataya. Dipikirannya terdapat banyak pertanyaan seperti Nataya lagi apa ya? Nataya kangen Nara gak ya? Nataya apa kabar? Setiap olahraga ga ada yang ganggu dia kan? Ga ada yang natap dia kan? Atau Nataya udah jadian sama yang lain? Atau selama Nara sakit, Nataya jalan sama cewek lain? Dll..

Banyak sekali pertanyaan itu membuat Naraya pusing. Lalu menggeleng geleng kepala. Daniel yang melihat Naraya menggeleng gelengkan kepala merasa takut juga. Takut Naraya pusing lagi.

"Nara kenapa? Pusing lagi?" Tanya Daniel sambil melihat Naraya dari spion mobil.

"Hah? Enggak kok pa." Jawab Naraya sambil geleng geleng kepala sambil merapikan rambutnya dan mendapat anggukan dari papanya.

"Oh iya pa. Besok Nara mau sekolah." Ucap Naraya.

Semua orang dalam mobil merasa terkejut. Lantas menoleh kearah Naraya.

"Ihh kenapa liatin gitu sih? Nara kan jadi risih." Ucap Naraya sambil mendorong wajah Rhea yang juga menoleh ke arahnya agar menjauh.

"Tapi kamu belum sehat Nara. Infusnya aja belum boleh dicabut." Ucap July sambil mengambalikan posisi duduknya seperti semula.

NARAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang