Hallo semua. Jangan lupa vote🌟🌟🌟 sebelum membaca ya. Karena setiap vote berarti banget buat Author.😊
Happy Reading guys.❤❤
***
"Rhe ini cocok ga?" Tanya Naraya untuk kesekian kalinya.
Kamarnya kini sudah berantakan dengan baju dimana mana.
Sedangkan Rhea terus fokus pada ponselnya. Dan menjawab seadanya pertanyaan Naraya.
"Kalo ini gimana?" Ucap Naraya sambil menempatkan 1 baju di depan badannya.
Rhea menoleh. Ini sudah lebih dari puluhan kali Naraya bertanya.
"Kita kan cuma mau ke Mall, ngapa susah amat sih lu?" Rhea berdiri sambil mengambil pakaian dari lemari Naraya.
"Nih. Lo pake ini aja." Ucap Rhea sambil menyodorkan baju yang dia ambil asal dari lemari."Apa ini ga terlalu sederhana Rhe?" Tanya Naraya sambil melihat baju yang diberikan Rhea berulang kali.
"Udah ah sana cepet ganti. Ntar telat kita nih." Ucap Rhea sambil mendorong tubuh Naraya untuk masuk kekamar mandi.
Naraya menurut. Akhirnya Naraya masuk dan mengganti pakainnya. Tak sampai 10 menit Naraya keluar dari kamar mandi.
"Yaudah ayo berangkat." Ucap Naraya sambil menarik tangan Rhea.
"Tapi ini kamar lo berantakan Na." Ucap Rhea sambil melihat kamar Naraya yang sudah seperti kapal pecah.
"Nanti gue beresin sendiri." Ucap Naraya sambil terus menarik tangan Rhea dan berlari keluar kamar.
***
.
."Na. Katanya lo mau traktir gue. Kenapa jadi lo yang belanja mulu?" Ucap Rhea malas.
"Iya ntar lo beli sepuasnya, tapi habis lo fotoin gue." Ucap Naraya dengan senyum pepsodentnya sambil menyodorkan ponselnya.
"Mau foto gimana sih Na?" Ucap Rhea sangat malas kali ini.
"Udah lo foto aja." Ucap Naraya sambil naik masuk kedalam troli sambil sedikit merapikan rambutnya.
Rhea yang melihat itu sudah tau maksud dari posenya.
"Foto yang bagus. Kalo kagak, batal pokok traktirnya." Ancam Naraya kepada Rhea sedangkan Rhea hanya mengangguk pasrah.
Naraya berpose sesuka hati. Tak memperdulikan orang sekitar yang menatapnya aneh. Naraya mah bodo amat. Setelah dari sekian banyak foto yang diambil, Naraya menyukai fotonya yang satu ini.
"Cocok lo jadi photografernya gue." Ucap Naraya tanpa turun dari Troli.Rhea yang mulai kesal mendapat sebuah ide untuk mengerjai Naraya. Rhea yakin caranya kali akan berhasil. Rhea mengambil ancang ancang daannn...
"Na. Ada Nataya tuh." Ucap Rhea sambil sedikit berteriak dan menunjuk asal.
Naraya yang mendengar itu lantas langsung mengedarkan pandangannya sambil beranjak ingin turun dari Troli.
Tapi kali ini kakinya tersangkut gara gara terburu buru. Dan itu berhasil membuat Naraya jatuh.
Sedangakan di sebelah sana Rhea tertawa keras sambil sedikit membungkuk dan memegangi perutnya.
"Lo boong ya?" Tanya Naraya sambil duduk dilantai dan memegangi lututnya yang memar.
"Lo gampang banget dah ditipu Na." Ucap Rhea dengan tawa yang terus menggelegar.
Mendengar ucapan Rhea membuat Naraya kesal. Ingin sekali dia membalas. Tapi lututnya terlalu sakit untuk berdiri.
"Sini." Suara itu terdengar tepat dari sebelah Naraya dengan uluran tangan juga disana.
Naraya dan Rhea yang mendengar itu, lantas langsung menoleh dan ke arah sember suara itu berasal. Naraya mendapati seorang cowok tengah berdiri disampingnya sambil mengulurkan tangan. Entah lah, tapi Naraya tidak mengenalnya.
"Sini gue bantu berdiri." Ucapnya sekali lagi.
Dan Naraya menerima uluran tangan cowok tersebut untuk berdiri.
"Makasih." Ucap Naraya sambil melepas genggaman tangannya.
Setelahnya, laki laki itu pergi berlalu meninggalkan Rhea dan Naraya yang masih kebingungan.
"Siapa?" Tanya Rhea penasaran.
Sedangkan Naraya mengangkat bahu arti dia juga tidak tahu.
"Yaudah deh ayo makan Na. Gue laper." Ucap Rhea sambil menarik tangan Naraya.
"Iya lo laper. Habis ketawa puas liat gue jatoh." Jawab Naraya dengan wajah cemberut. Sedangkan Rhea hanya tertawa cekikikan.
Naraya dan Rhea berjalan ke arah sebuah cafe yang ada di mall tersebut. Jangan tanya Troli yang Naraya pakai untuk berfoto itu kemana. Yang pasti sudah dikembalikan. Tapi Rhea yang mengembalikannya. Hahaaa. Lumayan. Imbalan buat Rhea karena sudah membuatnya jatuh tadi.
Saat Naraya dan Rhea ingin masuk. Disebelahnya juga ada yang ingin masuk.
"Woy... Bisa gant---..." Ucapan Naraya batal terucapkan gara gara melihat siapa yang ada di sebelah sana.
"Eh Nataya." Ucap Naraya sambil menundukkan kepalanya malu."Sorry" ucap Nataya dingin dan mendapat anggukan dari Naraya.
"Woy!!! Ini mau sampe kapan berdiri dipintu gini? Keburu gue mati gara gara lapar nih." Ucap Arga memecah keheningan disana.
"Mati aja sana." Ucap Rhea pelan.
"Apa lo bilang?" Tanya Arga dengan wajah serius tapi ya gitu, tetep gemes.
"Apaan? Gue ga bilang apa apa juga." Jawab Rhea berdalih.
"Yaudah deh. Kalian juga mau makan kan. Sekalian kita makan bareng deh. Ayo buruan." Ucap Arga sambil menarik tangan Arga masuk.
"Kalian berdua ayo buruan." Teriak Arga.Naraya dan Rhea yang mendengar teriakan Arga hanya mengikut. Ya beruntungnya kali ini mereka makan berempat disatu meja disalah satu Cafe yang ada di Mall. Beruntung buat Naraya doang si sebenernya.
Naraya tanpa henti terus memandang Nataya secara terang terangan. Dan sesekali Nataya membalas dengan senyuman kecil.
Baru kali ini Nataya mengeluarkan senyum kecilnya di depan cewek. Meski senyumnya hanya secuil. Secuil biji strawberry. Bisa bayangin gak gimana kecilnya. Kecil banget pasti kan.
***
Jember.......
.
Icha
KAMU SEDANG MEMBACA
NARAYA
Teen FictionNARAYA AZETA. si pemilik sekolah tunas bangsa yang sedang tergila gila dengan seorang cowok. Yahh namanya NATAYA JAYDEN. Si Dingin menurut seluruh siswa siswi Tunas bangsa. Tapi NARAYA Jatuh Cinta. Yaa.. NARAYA jatuh cinta dengan NATAYA.