Aku tidak mengerti engkau, Jennifer. Kau selalu saja bisa membuatku seperti naik roller coaster. Kemarin, aku baru saja menyentuh kulit lembutmu, dan paginya kau nampak bahagia. Aku juga bahagia melihatnya.
Dan malam ini? Aku juga bisa menyentuhmu, tapi.. rasanya tak sama. Kemarin aku hampir meledak karena gairah, dan saat ini pun aku sama ingin meledaknya, tapi karena emosi. Tolong Jane, aku hanya ingin mencintaimu dalam damai.
Malam ini kau berhasil membuat sisi iblis dan malaikatku keluar bersamaan. Aku tidak bisa menjagamu dalam diam jika begini. Oke, Jane. Jika kau tidak ingin diikuti oleh bayang-bayangku lagi, maka doa mu terkabul.
Aku akan menjadi sosok nyata di hidupmu. Aku tidak akan menjadi ibu peri mu lagi yang hanya bisa mengamati dari jauh. Tidak. Kau selamanya milikku. Orang-orang harus tahu bahwa kau milikku.
Tidak boleh ada yang menyentuhmu Jane, kau paham? Hatiku hancur melihatmu malam ini dan kau tampak berantakan. Siapa yang melakukannya? Mengapa mereka melakukan itu kepadamu? Kau salah apa, Jane? Bilang padaku! Aku harus membunuhnya jika kau mengizinkan, dan tentu saja aku juga akan mati untukmu.
Mungkin kau tidak sadar tapi aku mengikutimu. Mengamati setiap pergerakanmu. Sebelum itu aku sudah melihatmu di monitor saat kau melewati ujung jalan saat pulang kuliah. Aku bahagia. Tidak biasanya kau pulang seawal ini. Tentu aku langsung ke rumahmu.
Dan yang kulihat sepertinya kau ada janji dengan seseorang. Oh, pria itu lagi? Aku sempat kaget saat dia membentakmu dan bilang bahwa pakaianmu kurang bagus. Rasanya aku ingin memukul wajahnya dan bilang bahwa kau selalu indah memakai apapun.
Saat kau naik mobilnya, firasatku mulai aneh. Aku sadar bahwa aku harus memberimu privasi saat kau bersamanya, tapi kali ini tidak bisa. Aku harus pergi bersama mu.
Dan tentu saja, firasat burukku menguat saat tahu bahwa dia membawamu ke sebuah klub. Aku bersyukur bahwa aku sudah membuang semua baju seksimu.
Aku tidak bisa masuk, Jen. Aku tidak bisa mengawasimu dari dekat. Terlalu ramai di dalam dan aku tidak suka keramaian. Dari luar saja aku sudah bisa membayangkan apa yang orang-orang lakukan di dalam. Bercumbu, mabuk, menari tanpa aturan. Menjijikan.
Jauhi pria itu Jen, dia hanya pria rendahan itu yang berani membawamu ke tempat seperti ini. Jennifer, aku tahu kau pasti tidak meyukai tempat seperti ini. Aku harus sabar menunggumu dari luar, walaupun suara dalam hatiku menyuruhku membawamu pulang.
Satu jam, dua jam. Aku melihat Jenniferku menangis dan ditarik keluar oleh keparat itu. Segera, rasa legaku langsung tergantikan oleh emosi yang bisa membuatku meledak saat itu juga. Aku segera mundur dan melihat dari tempat yang lebih sepi.
"Asshole!!" aku melihatmu menepis tangannya dan langsung berlari. Ingin sekali aku langsung menghajar bedebah itu. Bahkan ia hanya menendang-nendang mobilnya tanpa mengejarmu?!!
Baiklah. Ini terakhir kalinya aku melihatmu begini. Akan ku buktikan bahwa aku benar-benar menjagamu, Jane.
Tidak ku pedulikan mobil pick up ku yang kuparkir agak jauh dari klub, aku mengejarmu. Aku melihatmu berjalan tertatih-tatih sambil menangis. Jane!!! Lihat aku!! Aku dibelakangmu, aku disini, jangan takut! Aku selalu ada untukmu, tak perlu kawatir.
Dadaku seperti di hantam palu saat kau berhenti berjalan dan mulai oleng tiba-tiba. Aku berlari menghampirimu dan menarikmu sebelum kau benar-benar ambruk. Lututku seperti dilolos satu persatu. Aku duduk bersimpuh di sebelahmu dan melihat apa yang terjadi pada Jenniferku.
Tanganku langsung gemetaran saat menyibakkan rambutmu dan melihat pipimu membiru. Aku mengusap jejak air matamu disitu dan sudut bibirmu juga berdarah. Yang terpikirkan olehku saat itu adalah membunuh orang yang melakukan ini kepada Jenniferku.
Aku mengangkat tubuhmu dan ada sesuatu yang membuat sisi iblisku kian memuncak. Pakaian mu koyak. Seakan-akan memang ada orang yang sengaja merobeknya, hingga sebagian dadamu terlihat. Kenapa ada orang yang tega melakukan ini, Jane? Kau milikku! Dan aku membiarkanmu berantakan seperti ini.
Aku payah. Aku bodoh. Aku tidak bisa menjaga milikku sendiri. Sayangku, Jennifer. Bahkan aku tidak bisa melindungimu. Maaf karena kau harus bertemu orang-orang jahat yang membuatmu seperti ini.
Aku membawamu pulang dan kau masih belum sadar. Apa sesakit itu, Jane? Kuharap aku bisa menggantikanmu. Kau tidak perlu merasakan sakit lagi, aku disini.
Aku tidak tahu dimana kau meletakkan kunci rumahmu, jadi aku harus memutar dan mengecek pintu belakang. Aku sangat bersyukur saat aku menggeser pintu belakangmu dan tidak terkunci. Ternyata kecerobohanmu berguna juga untuk saat genting seperti ini, Jane.
Maaf jika besok kau terkejut karena kau terbangun dikamarmu sendiri. Aku tidak bisa membawamu kerumahku. Oh bukan tidak, tapi belum. Aku belum bisa membawamu ke rumahku. Rumah kita, karena belum waktunya.
Aku membaringkan tubuh lemahmu di ranjang. Kau belum sadar, Jane. Ingin rasanya aku memelukmu sampai pagi dan melihatmu bangun. Aku menyibakkan helai-helai rambutmu yang menutupi wajah cantikmu.
Oh, my precious Jennifer. I love you so much. Tidak boleh ada yang menyakitimu seperti ini lagi. Jauhi pria itu, okay? Promise me, my love. Aku akan melindungimu sebisaku seumur hidupku.
Aku mencari kertas dan menulis sesuatu sebelum aku pergi, supaya kau bisa membacanya saat kau terbangun besok. Aku melihat wajah cantikmu sekali lagi dan mencium dahi mu.
Goodnight, Jennifer. Sleep tight my love, my life.
•••••
Akhirnya bisa up setelah berbulan-bulannn :")Dear readers, maafin saya karena dari status slow update jadi status very slow update :')
Andai kalian tahu bahwa saya kemarin sedang berjuang untuk ujian-ujian jadi yah...
Please leave vote and comment , thank you so much! :)
Btw
Ada yang pengen cast?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Jennifer
RomanceWarning 18+ "Dear Jen, aku gila. aku gila karenamu. aku tidak tahan jika aku hanya harus duduk diam sambil menandangimu tidur lewat layar monitor ini. aku harus menyentuhmu, Jen! aku harus merasakan senyummu! ku harap, kau membalas suratku secepat m...