four

13.1K 646 18
                                    


Malam ini aku benar-benar tidak bisa tidur nyenyak. Seperti ada yang mengawasi. Mengintimidasi. Aku tahu bahwa itu hanya fikiranku.

Aku tidak benar-benar sedang diawasi, kan? Hal yang biasa ketika seseorang sedang merasa terancam, pasti juga akan mengalami hal sama sepertiku.

Aku menyalakan lampu di atas meja samping tempat tidurku. Aku turun ke bawah untuk sekedar mengambil air minum dan membasuh muka.

Oh, lihatlah lingkaran hitam dibawah mataku ini. Beberapa hari ini aku memang tidur saat matahari sudah akan terbit.

Aku sempat mengajak Debby untuk menginap dirumahku. Dan itu hanya semalam. Entahlah, sejak aku menerima surat yang berisi bahwa orang gila itu akan pindah ke daerahku, aku jadi tidak ingin berada dirumah sendirian.

Aku merasa seperti, orang itu benar-benar berniat untuk membunuhku. Sebisa mungkin aku menghabiskan sepanjang hariku berada di luar rumah, berada di tempat yang selalu ramai.

Pernah saat itu, 2 hari yang lalu. Aku pulang kuliah saat sudah petang, dan aku harus segera mengerjakan tugas kuliah.

Aku duduk didepan jendela berkutat dengan laptopku, dan membiarkan jendelaku terbuka. Aku tidak langsung naik keatas, karena aku merasa di bawah lebih berisik oleh suara orang di jalan sehingga aku tidak merasa sendirian.

Setelah kurang lebih 2 jam aku mengerjakan tugas, aku menutup laptopku. Saat itu diluar sangat gelap dan aku tidak bisa melihat apapun di balik pagar. Tapi aku tahu, bahwa disana ada orang. Ada siluet membentuk tubuh pria saat ada mobil yang lewat dan lampunya yang menyinarinya.

Aku langsung membuka pintu dan mengamati lebih dalam. Kupikir, itu hanya bayangan pohon yang membentuk tubuh seseorang. Aku juga sudah sangat lelah, dan sudah waktunya untuk tidur. Jadi aku mematikan lampu dan naik keatas.

Tapi selalu saja. Walaupun aku sangat lelah, tetap saja aku tidak bisa langsung tertidur. Otakku seperti mengirim sinyal bahaya untuk proteksi diri.

Debby selalu bilang bahwa ia tidak keberatan kalau aku menginap di rumahnya. Tapi aku juga punya rumah, tentu aku tidak bisa menerima tawarannya.

Bahkan aku berfikir, dimana orang gila itu? Apa dia sudah pindah? Dimana rumahnya? Seperti apa wajahnya? Apa aku pernah lihat? Apa mungkin dia sudah benar-benar bisa melihatku setiap hari sehingga aku sudah tidak menerima suratnya? Semua pertanyaan itu hanya kusimpan dalam otakku.

Sebenarnya aku sangat ingin bercerita pada Lewis, pacarku. Tapi dia sungguh overreacting. Mungkin dia bisa mencari orang itu, melapor polisi, atau bilang ke orang tuaku, atau aku tidak boleh tinggal sendiri.

Tapi selama ini, aku memang tidak mendapat kerugian apapun. Aku juga tidak mendapat kejahatan kriminal seperti dirampok, diperkosa, atau bahkan penganiayaan. Aku tidak tahu apakah dia orang jahat atau tidak.

•••••

Stalker's POV

Aku benar-benar sudah pindah ke tempatmu, Jane. Tapi kenapa reaksimu sangat tenang? Aku kecewa. Aku rela menghabiskan banyak uang untuk bisa pindah ke rumah kosong terdekat dari rumahmu.

Apa kau tak senang, Jane? Apa kau tak menerima dua suratku sebelumnya? Aku sedih saat reaksimu tidak sesuai harapanku saat kau tahu aku pindah. Apakah kamu tidak mengerti bahwa kita ditakdirkan bersama? Oh, aku tahu sayang. Kau hanya menggodaku dan ingin bermain-main dengan perasaanku, kan?

Pagi hari selalu menjadi semangat baruku, Jane. Aku bisa melihatmu lagi! Pemandangan indah yang tidak ada duanya, yang bisa membuat sesuatu dalam diriku bergejolak. Itu kau, Jennifer ku.

Tapi.. Kenapa kuliahmu menjadi sangat lama Jane? Aku sudah tidak mengikutimu dan menunggumu kuliah lagi karena aku sudah bisa melihatmu dirumah. Tapi kenapa kau lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah? Apa kau tak mengerti bahwa aku selalu menunggumu pulang.

Kau selalu pulang saat hari sudah petang sekarang. Kau melakukan apa di luar sana sehingga aku jarang melihatmu saat siang hari? Aku tahu ini ada yang tidak beres. Jane nakal. Kau gadis baik Jane, aku tahu itu. Dan gadis baik tidak boleh pulang saat hari sudah gelap, kan?

Tapi kau mulai melanggar aturan sekarang. Aku hanya kawatir jika ada seseorang mengganggumu atau berusaha berbuat jahat kepadamu, sayang. Hari ini aku akan menjagamu. Aku akan menjagamu lagi saat kau pergi.

Kau disana. Aku bisa melihatmu tertawa bersama teman-temanmu. Kenapa kau begitu dekat dengan mereka? Aku bisa merasakan kalau mereka juga sangat menyayangi Jenniferku.

Aku tahu itu Jane, kau selalu dicintai dimanapun kau berada. Tapi tidak. Aku mencintaimu lebih dari apapun. Lebih dari mereka teman-temanmu, lebih dari orang tuamu. Dan mereka yang mencintaimu tidak sebesar cintaku, bisa selalu dekat denganmu. Kenapa aku tidak? Ini tidak adil Jane.

Tunggu, ini tak beres. Siapa pria itu? Siapa pria disampingmu? Kenapa dia bisa sangat berani menyentuh Jenniferku seperti itu? Kenapa kau tega Jane? Apa kau tak tahu bahwa aku mengawasimu? Melindungimu? Kau juga.

Aku bisa melihatmu tersenyum manis dihadapan pria itu. Tidak Jane, jangan. Jangan perlihatkan senyum itu. Senyum yang bisa membuat seluruh dunia ikut tersenyum juga. Senyum itu hanya untukku, Jane! Jangan perlihatkan pada siapapun selain aku! Dia tidak mencintaimu Jane, sungguh.

Aku bisa melihat gejolak nafsu dari matanya saat ia memandangmu dan menyentuh tubuhmu. Tubuh Jenniferku yang harusnya tidak boleh tersentuh orang lain.

Akhirnya kuliahmu usai. Aku masih tetap menunggu dan kau malah duduk di perpustakaan kampusmu menunggu hari gelap. Kenapa kau tidak langsung pulang, Jane? Kau ingin menghindariku? Bahkan sampai kampusmu sepi, kau hanya duduk sendirian dan tidak langsung pulang. Ini bahaya Jane.

Lain kali aku harus mengajarimu agar kau tidak boleh sendirian saat hari sudah mulai gelap. Tapi tak apa. Aku akan menjagamu. Aku akan terus melindungimu dimanapun kau berada. Kau adalah Jenniferku. Aku tidak akan membiarkan seseorang menyakitimu.

•••••

Maaf update lama 🙏🙏 jangan lupa vote comment ya, thankyou! Happy reading :)

Dear, JenniferTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang