PROLOG

1.5K 134 20
                                    

sebelum baca, pencet bintang dulu^^

-×××××××-




        Aku tau,ini semua salah,dan ini salah ku bukan salahmu.sampai sekarang aku masih saja payah,bahkan sangat payah,ayo teriaki aku,maki saja aku karna ini memang salahku.

Aku pantas.

Aku payah.

Aku bodoh.

Aku takut.

Dan

Aku ragu.

Itulah apa yang ada dalam benakku sekarang.semua orang menyalahkan ku.aku telah merusak semuanya.
Tapi aku tau bahkan sangat sadar.

Oh tuhan,mengapa aku baru sekarang menyadarinya?
Kenapa aku bodoh sekali?
Dan aku sama sekali tidak mengerti,kenapa aku sampai menyia nyiakannya seperti ini?

Takut dan hanya ingin memperbaikinya??

Itulah yang menjadi masalahnya saat ini.apa mungkin aku bisa memperbaikinya disaat hati ku tengah takut dan pikiran ku sedang tidak tenang?

Ini yang pertama dan terakhirnya.

-××××××××-

" Kapan kau akan kembali han?" Wanita itu terus menangis memeluk kekasih tercintanya itu dengan erat dan rasa takut kehilangan.

"Ku mohon berjanjilah padaku Laviska,setidaknya demi cinta kita"

pria yang bernama kim yohan itu melepaskan pelukannya untuk sesaat dia menatap wajah kekasihnya itu dengan lekat.wajah nya penuh keringat karna berlarian mengejarnya tadi.

Tepat saat ini mereka berada di bandara inceon,seoul-korea selatan.

yohan menatap manik hitam yang memantulkan bayangan tampannya disana,perlahan tangannya memegang pipi kekasihnya itu dengan lembut,begitu lembut.

Laviska memejamkan matanya meresapi setiap sentuhan yang ada di kulit mulus putihnya.

"Jangan pernah hati mu ini ragu akan cinta ku padamu,jikapun itu ada dalam hati dan pikiran mu singkirkan itu,tepislah,jangan pernah kau memikirkan itu,kau tau? Aku tak suka di ragukan,aku akan pergi sementara sayang,perlu kau tau sejauh mana pun aku melangkah tetap saja aku akan kembali padamu" ucap yohan meyakinkannya kemudian kembali memeluk kekasihnya.

"Karna kau rumah ku,cintaku,kekasih ku,gadisku,hati ku,impian ku,takdirku,pasangan ku,dan akan ku jadikan kau ibu dari anak anak ku Laviska,bahkan bagiku kau adalah hidup dan mati ku.ingatlah itu, kau milik ku" bisiknya pelan membuat tangis Laviska semakin menjadi jadi,sungguh itu adalah perkataan indah yang kesekian kali dia dengar dari dastian untuknya.sungguh dia tak ingin dipisahkan lagi.

Sungguh tak tahan.ini adalah cobaan yang kesekian kalinya untuk laviska dan yohan rasakan.setelah dipisahkan oleh keadaan sekarang pun mereka juga berpisah dikarenakan keadaan.

"Tunggulah aku,jangan pernah berikan apa yang aku miliki selama ini kepada orang lain Laviska" ucapnya lagi yang kemudia di anggukan pasti oleh Laviska.

"Kapan kau akan kembali?" Tanya nya kemudian dengan suara yang semakin bergetar.takut akan jawaban yang tidak jelas oleh yohan.

"Aku tak tau,tapi pasti aku akan kembali" balasnya dengan pandangan lurus kedepan.memikirkan kapan dia akan kembali bertemu dengan kekasih tercintanya ini.

"Berjanjilah untuk selalu menghubungi ku han,berjanjilah" bisik Laviska begitu pelan kemudian kembali menitikkan air matanya pilu.

"Hanya untukmu" tak lama pelukan mereka merenggang dan kemudian melepas seiring waktu berjalan.

Laviska tak kuasa menangisi kepergian kekasihnya yang entah kapan akan kembali.semakin jauh langkah pria itu pergi,semakin jauh pula matanya memandangi punggung pria yang berbalut dengan jas hitam itu.

Semakin tak terlihat.air matanya mengalir begitu deras sehingga memenuhi kelopak matanya menjadikan penglihatannya tidak jelas dan buram,dengan cepat dia menghapusnya,tapi apa daya pria itu sudah terlanjur tak terlihat lagi,pergi begitu jauh.

Jauh,bahkan kekasihnya itu tak mau memberikan kemana alamat pasti tujuan kakinya melangkah,dan sekarang tinggalah dia sendiri,menangis didepan banyaknya orang berlalu lalang di bandara itu.

"Laviska!!" Teriak seorang yang membuat lamunan wanita itu terhenti.

"Syukrlah,aku mencari mu kemana kemana.apa kau sudah bertemu dengannya?" Tanya pria itu sambil menetralkan nafasnya tepat di depannya itu.

Laviska tidak menjawabnya dia terus meneteskan air matanya tanpa henti.berbalik arah kemudian meninggalkan pria itu sendiri.

"Aku tau itu pertanyaan yang bodoh,tak perlu kau menjawabnya,dengan melihat mu yang seperti itu aku sudah tau jawabannya" ucap nya pelan sambil tersenyum getir menatap punggung Laviska yang semakin mengecil di penglihatannya.

"Maafkan aku yang tak bisa menghentikan kakak ku untuk pergi" lanjutnya mengalihkan tatapan kosongnya ke lantai yang dingin itu.

-××××××××-

TBC

^^
♡Tinggalkan Voment ♡
^^

M.A.P.L.E  ||  Kim YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang