Bab Tigabelas

160 28 8
                                    

Vot, sebelum baca^ ntar aku doain biasnya masuk FINAL + amalnya di bulan puasa di tambahkan.

¤×¤×¤×¤

Canada. USA

     Laviska dan Nara tiba di apartemen tepat puku 7 malam di kanada. Hangyul dan jungmo sempat mampir tapi hanya sebentar lalu pergi ke rumah mereka masing masing untuk beristirahat.

Laviska mendesah dan berjalan ke dapur. Ia memanaskan air, sekedar membuat coklat panas. Nara turun dari tangga, ia memutuskan untuk menginap di apartement milik laviska. Kebetulan di apartement tak hanya ada mereka berdua tetapi sepupu nya juga datang untuk berkunjung.

Nara melangkahkan kakinya keruang tamu, disana ada sepupu tampan laviska yang tengah memainkan ponsel dan memakan oleh oleh yang di bawakan laviska dari jeju.

"Yak!! Kerjaan mu makan dan main ponsel saja!" Desis nara menatap beberapa kantong plastik bekas makanan ringan.

"Aku tampan? Dunia telah mengakui itu." Ucap pria itu tidak jelas menatap ke arah ponselnya tersenyum senyum. Nara bergidik ngeri melihat pria yang satu itu.

"Dasar gila."

"Aku tampan! Bukan gila." Ralat pria itu meletakkan ponselnya ke atas meja. Nara melayangkan tatapan sinisnya pada pria  itu.

Jyunhao, sepupunya laviska tersenyum dengan manis.

"Bukan begitu?" Sambungnya lagi. Nara menatapnya jijik dan akan mengeluarkan segala perkataan tajamnya. Belum sempat ia berbicara laviska memotong perkataannya.

"abaikan saja dia, kau tau sendiri dia itu tidak waras." Laviska duduk di samping jyunhao. Lalu mencubit pipi jyunhao dengan gemas. Laviska merupakan kakak tertua diantara spupu spupunya. Untuk itu ia memperlakukan jyunhao seperti anak kecil, dan melakukan hal semaunya di apartemen miliknya selagi itu masih dalam batasan. Jyunhao bahkan sering menginap disini, terkadang kabur dari rumah, karna takut di omeli ibunya jika dia pulang larut malam.

Laviska berkali kali menasehati adiknya ini tapi jyunhao sama sekali tak mendengarkannya. meski ia sudah dewasa tapi ia sangat sulit di atur dan sikap nya benar benar seperti anak kecil.

Jyunhao mengambil ponsel milik kakaknya itu, lalu memainkannya. Ia melihat isi galeri yang ada dalam ponsel laviska.

"kau masih menyimpannya?" Tanya jyunhao menatap foto foto yang ada di galeri itu.

Laviska tak menjawab, ia pura pura fokus pada minumannya.

"Dasar!" Desisnya memperhatikan laviska.

Tiba tiba bel apartemen berbunyi. Jyunhao melirik ke arah laviska. Gadis itu mengangkat bahunya dan menyuruh jyunhao untuk membuka pintu. Jyunhao berjalan ke arah pintu, dan membukanya.

Pria muda itu menaikkan alis matanya sebelah. Tidak ada orang yang berdiri di depan pintu. Lalu siapa yang membunyikan belnya berulang ulang, Pikirnya.

Jyunhao menggelengkan kepalanya lalu masuk kembali dan menutup pintu.

"Siapa?" Tanya laviska.

"Tidak ada orang di depan, Mungkin orang iseng."  Sesaat laviska tampak mengernyit lalu mengangguk dan melanjutkan bercerita ria dengan Nara.

M.A.P.L.E  ||  Kim YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang