Bab Lima

184 42 9
                                    

  sebelum baca, pencet bintang dulu^^

-××××××-

    pagi ini, Laviska duduk di bangku taman, kakinya sibuk menjejak di rumput. Pandangannya tertuju pada sebuah amplop berwarna merah yang ia letakkan di atas pangkuannya. Sedari tadi dia memikirkan apa isi amplop itu,  tak mengerti kenapa amplop ini di berikan padanya oleh paman yang bekerja di kebun.

Dia memeriksa amplop itu. " apa isinya ya?" Tanyanya. Perlahan Ia membuka amplop berwarna merah itu. Hanya ada sebuah kertas berwarna putih.

Ia membuka lipatan kertas itu, terdapat tulisan tangan seseorang yang begitu rapi.

-----

"Aku merindukan mu laviska, dua minggu lagi aku akan menjemputmu, dan menebus semua kesalahan ku karna telah meninggalkan mu, dan membuat mu menunggu terlalu lama, sekarang, akan ku pastikan hanya ada kisah cinta antara aku dan kau, hanya kita berdua"

Yohan, yang sangat mencintaimu.

-----

Melihat surat itu air mata laviska kembali berlinang. Ia menutup mulutnya rapat, agar isak tangisnya tak keluar. Dua minggu lagi, yohan akan menemuinya. Akhirnya penantiannya selama 3 tahun terakhir ini akan segera berakhir.

Tanpa ia sadari, seseorang berdiri di sampingnya, ikut membaca tulisan tulisan yang ada di dalam surat. Seketika rahangnya mengeras, sekuat tenaga menahan agar amarahnya tak keluar. Tangannya mengepal satu sama lain. Ia benar benar marah sekarang. Dengan satu hentakan ia mengambil dan merobek kertas putih itu.

Laviska kaget. "Steven!!" Pekik laviska melihatnya yang berdiri di sampingnya. Steven tampak marah tapi laviska tak perduli dengan amarahnya, yang dia pikirkan hanya kertas yang telah robek di tangan steven.  Laviska memunguti kertas kertas yang ada di tanah. Melihat itu steven kembali marah. Matanya menatap tajam kearah punggung laviska yang sedang memungit kertas kertas yang ada di tanah.

" kau milik ku laviska!" Desis steven mencengkram lengan kanan laviska, kemudian menyeret laviska masuk ke dalam rumah. Laviska meringis merasakan panas serta perih akibat cengkraman steven yang begitu kuat di lengannya.

"Steven! Lepaskan! Kau menyakitiku!" Pekik laviska, berusaha melepaskan cengkramannya. Steven tak peduli, dia terus menyeret laviska. Para pelayan yang melihat itu juga berusaha menghentikan steven. Laviska terus memberontak dan menangis. Ia tak menyangka steven yang lembut dan perhatian akan berbuat sekasar ini padanya.

"Tuan lepaskan nona muda, tuan" ucap yuri kepala pelayan disini. Steven tak mendengarkan teriakan teriakan para pelayan yang ada di belakangnya, berusaha untuk menghentikan langkah kaki steven.

Mereka sampai di ruang tengah. Steven menghempaskan tubuh laviska hingga dia terjatuh. Laviska meringis merasakan hentakan kuat di bokongnya. Seakan tak peduli dengan sekitar, steven berjongkok, menatap tajam ke dalam mata laviska. Laviska terus mengeluarkan air matanya.

"Kau menyakiti ku stev" lirihnya tak kuasa.

"Kau milik ku! Aku takkan membiarkan kau kembali pada pria itu!" Ucapnya berteriak tepat di depan wajah laviska.
Mendengar keributan yang ada di bawah, ayah dan ibu laviska keluar dari kamarnya, menghampiri mereka yang ada di bawah. Eunbi yang melihat putri nya menangis, ia berlari ke arah anak nya itu. Kudian memeluk putri kesayangannya.

M.A.P.L.E  ||  Kim YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang