Bab Delapanbelas (awas typo)

335 40 8
                                    

BISAKAH KALIAN MEMBERIKAN KU CINTA DENGAN MENEKAN TOMBOL BINTANG?

HANYA ITU TAK LEBIH. KENAPA SANGAT SULIT UNTUK KALIAN MENEKANNYA?

Gaes aku kecewa banget sama vot di episode 4 ini :'( mau nangis tau gak :'(

¤×¤×¤×¤

Ponselnya berdering sejak tadi pagi. Entah nomor siapa yang meneleponnya sedari subuh. Saat laviska mengangkatnya tak da jawaban yang keluar. Ketika laviska mematikannya ponselnya kembali berdering. Laviska membiarkan ponselnya yang sedari tadi bergetar di atas meja rias. Ia berfikir hanya orang iseng dan mengabaikannya. Salah sendiri si penelepon tidak berbicara ataupun mengeluarkan suara.

Laviska selesai berias. Pagi ini ia akan datang ke lokasi syuting pembuatan iklannya. ia akan mengunjungi beberapa tempat nantinya untuk membintangi iklan tersebut.

Laviska melangkahkan kakinya kebawah. disana sudah ada jyunhao dan Nara yang sedang sarapan. Nara sendiri akan pergi ke lokasi pemotretan dan akan di jemput oleh kekasihnya, jungmo.

"Selamat pagi." Sapa laviska dengan senyumannya. Jyunhao mendekat, lalu mencium pipi kakak kesayangannya itu.

"Selamat pagi laviska." Balas Nara lalu tersenyum.

"Jam berapa kau pulamg semalam?" Tanya laviska sembari duduk di kursi makan.

Jyunhao memberikan roti selai untuk kakak spupunya makan.

"Jam 3 dini hari." Jawab jyunhao santai.

Laviska mengernyit. "Kau tak mabuk mabukkan bukan?" Tanya nya menatap jyunhao curiga.

"Ayolah! Aku ini pemuda baik baik meski pulang selalu terlambat."

"Aku tak terlalu percaya pada kaum mu." Balas laviska lalu menjulurkan lidahnya.

"Apa salahnya kaum ku?" Tanya jyunhao dengan wajah kesalnya.

"Kaummu itu tak bisa di percaya! Semua laki laki itu sama saja! Kecuali jumoku" Sahut Nara menatap jyunhao dengan jijik.

"Berarti jungmo mu itu bukan laki laki!"

Nara melebarkan matanya. Belum sempat ia memarahi jyunhao sebuah bel yang berulang ulang di tekan menghentikannya.

"Sepertinya jungmo mu itu telah datang menjemputmu." Kata jyunhao mengarahkan pandangannya ke arah pintu.

Nara mendengus. "Kali ini kau aman. Tapi tidak dengan lain waktu." Nara mengarahkan kakinya ke arah pintu, lalu membukanya. Terlihat jungmo yang sedang berdiri dengan senyuman cerahnya. Jungmo memeluk Nara erat.

"Ugggh! Rasanya aku sangat merindukanmu." Kata jungmo menghirup aroma rambut gadisnya.

"Aku juga merindukanmu." Balas Nara di dadanya.

"Bersabarlah! Aku pasti akan menikahimu dan memelukmu seperti ini setiap saat." Ucap jungmo melepaskan pelukannya dan mengelus rambut Nara dengan kedua tangannya.

¤×¤×¤×¤

"Kau akan datangkan ke lokasi syuting ku?" Tanya yohan, tangan kirinya ia masukkan ke sakunya sedangkan tangan kanannya memegang ponsel dan di letakkan di telinga.

M.A.P.L.E  ||  Kim YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang