Incident

1.4K 126 0
                                    

Jisoo POV

Kau tau, hal yang paling menyedihkan adalah ketika aku mencintai seseorang namun rasa itu tidak tersalurkan dengan baik.

Aku tidak menyesal menyukai nya sampai kini. Sekali lagi tidak menyesal. Bahkan seribu kali pun dia menganggap ku pengganggu di hidupnya, aku akan tetap menyukai nya.

Kau boleh menganggap aku murahan, rendahan atau apapun tidak masalah. Sejatinya aku memang bodoh. Mengejar lelaki yang sama sekali tidak memperdulikanku, bahkan mungkin tidak pernah memandang ku sekalipun.

Aku hanya ingin dia tau bahwa rasa ini tidak main-main. Aku berani bersumpah bahwa aku mencintainya melebihi diriku sendiri.

Lewat gerimis kali ini. Kusampaikan segala sendu ku. Menyusuri tiap-tiap jalan. Menatap kosong para pejalan kaki. Aku benar-benar merasa sepi dalam keramaian.

Apa kau tau Yoongi? Bahwa tak ada sedetik pun yang ku lewatkan untuk memikirkan mu. Kurasa kau bahkan sudah mendominasi otakku.

Bahkan dari sekian hati yang pernah singgah hanya kau yang betah tinggal di ingatanku.

Min Yoongi aku mencintaimu.

"Jisoo awas!."

Teriak lelaki yang membuyarkan lamunan ku. lelaki itu mencoba menarikku ke tepi jalan dan kami jatuh bersama. aku baru sadar bahwa nyawa ku terancam karena hampir tertabrak mobil pick up.

Aku mencoba menatap lebih dalam mata seseorang yang menolongku.

"Min Yoongi."  ucapku lirih

"Kau baik-baik saja?" Ucap Yoongi padaku yang saat ini berada diatasku. kami jatuh bersama.

Aku tidak tau dengan diriku, mengapa sekosong ini? sulit bagi ku untuk mencerna apa yang terjadi saat ini. pikiran ku hilang sekejap hanya karena belum bisa menerima kenyataan bahwa Yoongi masih mencintai Irene.

Aku memang belum mendengar kata itu keluar dari nya tapi banyak seseorang yang membenarkan hal itu.
kenapa aku harus jatuh sedalam ini.

"Yoongi oppa, kening mu terluka." Ucap ku penuh cemas.

"Tidak papa luka sedikit." ucap nya sembari bangkit dan membantu ku bangkit juga

"Ayo. aku obati." Ucap ku yang tanpa aba-aba langsung menarik tangan min Yoongi ke tempat yang lebih nyaman

Setelah itu kami meneduh di bawah pepohonan rindang. dan aku langsung mulai membersihkan luka nya. untung saja aku membawa obat merah.

"Aissshhh!" Ucap Yoongi ketika aku mulai membersihkan lukanya. dia meringis menahan sakit.

"Kau tadi melamunkan apa? kau ingin cepat mati ya?." Tanya Yoongi padaku

Ingin sekali ku jawab, aku melamunkamu Min Yoongi!

"Tidak. Aku tidak melamunkan apa-apa, terima kasih telah menolongku."

Mendadak aku menangis, entah kenapa itu semua sulit ku artikan

"Hei. Kenapa menangis? aku tidak papa. tidak perlu cemas." Ucap Yoongi sambil menepuk punggung tangan ku memberi sinyal bahwa dia baik-baik saja.

Tapi aku menangis bukan karena itu. mungkin karena perkataan Jungkook kemarin. Ah kenapa seperti ini.

"Hmm oppa, apa kau masih mencintai Irene?."

Wajah Yoongi mulai berubah ketika aku menanyakan hal itu. aku tau Yoongi merasa heran karena hal itu. Karena Yoongi tak pernah cerita tentang masa lalu nya padaku.

"Darimana kau bisa tau Irene?."

"Dari Jungkook." Ucapku pelan

"Itu tidak penting. tidak usah bahas lagi."

"Kenapa? benar kan kau masih mencintai nya?." Tanya ku semakin intens

"Kubilang tidak usah bahas." Ucap nya singkat

Kenapa? Kenapa tidak mau mengaku saja. Aku muak dengan Yoongi! Benar-benar muak.

To be continued

FlippedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang