Full time

1.4K 144 6
                                    

Saat itu jam olahraga, pelajaran bola basket. masing-masing murid mendapatkan satu bola secara berpasang-pasangan.

Tapi Yoongi dan Namjoon seperti nya tidak kebagian bola. hngga mereka harus mengambil sendiri ke tempat penyimpanan alat olahraga.

"Biar aku saja joon yang mengambil. Kau tunggu disini." Ujar yoongi

"Wah, tumben kau mau gerak yasudah aku tunggu disini." Ucap namjoon

Ruang penyimpanan itu berada di lantai dua. ukuran nya tidak terlalu besar tapi cukup untuk menampung alat-alat olahraga tersebut.

Seketika sampai Yoongi mulai memilih bola basket yang terbilang masih bagus.

Seketika ada suara pintu terbuka.

"Yoongi oppa." sapa Jisoo yang kini mulai memasuki ruangan tersebut.

"Kau. kau mengikuti ku sampai sini?." Ucap Yoongi tegas

"Tidak. aku tidak mengikutimu."

"Bohong."

"Kenapa tidak percaya sekali, aku disuruh Pak Suho untuk mengambil bola voli. kelas ku juga ada jam olahraga." Jelas Jisoo.

"Kau juga disuruh mengambil bola oppa?." Tambah Jisoo

"Bukan urusanmu minggir kau." Ucap Yoongi seraya maju dan hendak keluar dari tempat tersebut.

Tapi pintu itu susah sekali untuk dibuka. Macet.

"Pintu nya kenapa? susah sekali dibuka." ucap Yoongi seraya mengotak ngatik pintu tersebut.

"Hah. Yang benar oppa?."

"Ah! Bagaimana ini!."

"Kau dobrak saja oppa." Ucap Jisoo setengah panik.

Berkali-kali Yoongi mendobrak pintu itu sampai lengan Yoongi nyaris patah.

"Tetap tidak bisa." Ucap Yoongi serasa sudah menyerah dengan hal itu.

"Hah? Terus bagaimana oppa, aku tidak mau terkunci disini."

"Kau pikir apa aku mau. sialnya kenapa harus dengan mu lagi." ucap Yoongi malas

"Lakukan sesuatu oppa. aku tidak ingin terkunci. tempat ini menakutkan" rengek jisoo

"Lakukan apa? kau ingin agar aku mendobrak nya lagi? Percuma."

"Tolong! Tolong kami! kami terkunci!." teriak jisoo sambil menggedor-gedor pintu tersebut.

"Berteriaklah sepuasmu. tempat ini jauh dari jangkauan orang mereka tidak akan dengar."

Hingga Jisoo sama putus asa nya dengan Yoongi. Ia kemudian duduk dilantai dan menyenderkan punggungnya nya di dinding.

Mereka akhirnya sama-sama diam untuk beberapa saat. mungkin mereka masih memikirkan bagaimana cara untuk keluar dari tempat ini.

"Jisoo, apa kau sudah baikan?."

Hah, bodoh kenapa Yoongi tiba-tiba bertanya seperti itu.

"Sudah oppa kau tidak perlu khawatir." Ucap Jisoo sambil sedikit tersenyum

"Cih! Tidak usah percaya diri dulu, aku bertanya seperti itu karena eomma. eomma penasaran dengan keadaanmu." elak Yoongi.

Sudah beberapa jam lebih mereka terkurung disitu. hari hampir gelap. berbagai cara sudah dilakukan tapi tetap saja tidak ada perubahan. sialnya tempat itu memang berada di lantai dua. Dipojokan. walaupun mereka berteriak sampai urat leher putus sekalipun tidak ada orang yang akan dengar, ruangan itu kedap suara juga..

"Jisoo kau kenapa?." ucap Yoongi melihat Jisoo yang dari tadi memegang kepala nya.

"aku pusing. ak-aku tidak suka tempat ini. aku sangat takut."

Gadis itu mulai pucat wajahnya. apa dia belum sepenuhnya sembuh, dan pasti ditambah lagi dia yang belom makan semenjak terkunci disini.

Entah magnet apa yang menyuruh Yoongi untuk mendekati Jisoo dan duduk di sebelah nya. hanya saja kali ini dia tidak tega membiarkan Jisoo seperti itu apalagi jisoo baru bilang bahwa dia sedikit takut dengan tempat gelap dan sempit.

Yoongi menempelkan punggung tangan nya ke dahi Jisoo ketika Jisoo sudah sedikit tertidur di samping yoongi, tubuh nya sedikit panas.

Jisoo tiba-tiba bersandar pada bahu Yoongi. sontak Yoongi membulatkan mata dan ketika dia mulai mengigau.

"Yoongi Oppa, tolong jangan tinggalkan aku."

Entah kali ini perkataannya tidak menjijikan bagi Min Yoongi, ini seperti perkataan Jisoo yang paling tulus ditambah lagi wajah Jisoo yang sangat dekat dengannya mampu menghipnotis seluruh otak Yoongi.

Yoongi kini mulai membenarkan rambut Jisoo yang sediki berantakan dan menyelipkan ke belakang kuping Jisoo. Demi tuhan! Dia sangat cantik! Persis seperti Irene.

Apakah ini awal dari segalanya? Apakah pintu hatinya sekarang mulai terbuka?

Tidak ada yang tau.

To be continued





FlippedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang