BAGIAN KEEMPAT

10.5K 491 6
                                    

Gue ngomongin lo, karena lo emang pantes untuk diomongin!

-Zenka Vrassylo

•••

Mata Zenka dan Arhen mengitari tiap sudut lapangan, mereka mencoba mencari keberadaan Saka.

Tak ada tanda-tanda adanya sosok pria jangkung itu, akhirnya Zenka dan Arhen menyerah.

“Kemana sih tuh anak?” kesal Zenka yang sudah sangat lelah karena mencari Saka.

Arhen menoleh, “Gue yakin dia pergi dari sekolah,” jawab Arhen yang terdengar tenang. Zenka juga menatap Arhen, mereka kemudian duduk di pinggir lapangan yang terteduhi pohon.

Zenka menatap keluar pagar, matanya membuka saat melihat Saka sedang berjalan ke arah lapangan dengan wajah dingin—nya.

Zenka menepuk pundak Arhen, “Itu tuh! Saka jalan kesini!” setelah mengucapkan itu Zenka berdiri bermaksud untuk menghampiri Saka. Arhen pun ikut menyusul Zenka.

“Darimana sih lo, ngilang mulu kek setan,” ucap Zenka setelah berada dihadapan Saka. Arhen juga sudah berada di samping Zenka.

Saka mengerutkan keningnya, merasa bingung karena melihat Zenka dan Arhen yang bercucuran keringat. Mereka berdua tampak sangat lelah.

“Lo darimana? Malah diem aja!” tambah Arhen. Ia menatap Saka yang masih bungkam.

Saka menatap Arhen datar, “Bukan urusan lo,” jawabnya ketus.

Arhen berdecak, “Gue mau pindah ke Skynord juga, nanti langsung gue urus,” tanggap Arhen yang tidak menggubris balasan ketus Saka.

“Gue juga! Kita berdua mau ngikut lo ke Skynord,” tambah Zenka. Saka akhirnya menatap mereka berdua. Tatapan yang sangat sulit diartikan.

Saka menghela napasnya berat, ia sudah menduga bahwa kedua manusia ini akan tetap mengekorinya kemanapun.

“Ngapain? Orang kayak lo berdua nggak level disana,” balas Saka. Matanya menatap Zenka dan Arhen meremehkan.

Zenka dan Arhen menatap Saka tak percaya, Arhen menggeleng heran. Saka selalu saja seperti itu, berkata seenaknya tanpa memikirkan perasaan orang lain.

“Gue biasa aja, sekolah di manapun gue mau. Gue nggakpeduli kalau Skynord itu sekolah yang jelek,” jawab Arhen. Mata Saka beralih menatap Arhen yang tidak tampak kebohongan disana.

“Iya, Ka. Lagian, mana pernah gue level-levelan kayak gitu? Selama ini juga lo tau kita itu gimana,” tambah Zenka. Ia mendukung pendapat Arhen.

Saka memutar bola matanya malas, “Terserah lo berdua,” Saka menyerah. Tak ingin berdebat dengan Arhen dan Zenka karena hanya akan membuang waktunya sia-sia. Saka kemudian melangkahkan kakinya lagi,

“Kenapa lo pengen ke Skynord? Lo naksir sama cewek disana?” tanya Zenka yang setengah berteriak.

Saka akhirnya menghentikan langkahnya, ia tersenyum sinis.

Suka? Ya. Suka buat salah satu cewek disana sengsara!

Bukan urusan lo,” jawab Saka.

My Cruel Boyfriend [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang