38. CAN'T

5.7K 250 29
                                    

“Aku mencintaimu seperti bumi yang selalu rela menerima hujan apa adanya.”

siapkan hati kalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

siapkan hati kalian. dengarkan multimedianya. dan berusahalah masuk dalam dunia Saka dan Shilla.

Kalian juga harus ikut merasakan bagaimana sakitnya ketika dua insan yang saling mencintai tidak dapat bersatu.

selamat membaca, orang-orang yang patah! :)

———

Shilla memandang kosong balkon ruang Apartemennya dengan sendu. Ia belum bisa menerima kejadian-kejadian lalu yang baru saja telah ia lewati. Bukan. Bukan belum. Tapi benar-benar tidak bisa menerima jika Saka harus meninggalkannya. Meninggalkan segalanya. Termasuk seluruh sakit yang ia rasakan terus menerus.

Harapan-harapannya bersama Saka sudah terangan, namun tak bisa tersampai. Malam itu, menjadi malam yang Shilla benci selamanya. Malam dimana Saka mengucap susunan kata yang tidak pernah mau Shilla dengarkan. Suara cowok itu saat memutuskan berakhir, masuk sampai ke dalam lorong kecil telinga Shilla. Langkah lelaki yang berhasil menarik hatinya perlahan pergi menjauhinya.

Shilla terus bertanya dalam hatinya. Mengapa Saka tega melakukan ini semua? Shilla tidak mau berpikiran jika Saka hanya merasa berempati tanpa adanya cinta diantara mereka. Tidak. Shilla tidak mau. Shilla hanya yakin satu; Jika seluruh perhatian yang Saka berikan selama hubungan itu berjalan adalah tulus. Shilla bisa merasakan, kalau Saka juga telah membalas cintanya. Menyayangi dengan setulus hatinya. Menjaga sekuat tenaganya.

Atau...., itu hanya harapan Shilla yang semu? Benar, jika Saka tidak pernah memberikan semua itu dengan penuh dari nuraninya?

Shilla menunduk. Air mata kepedihan mulai mengalir di kedua pipinya yang sudah terasa kaku akibat terus menangis sepanjang malam. Jika boleh ia mengadu pada semesta, gadis itu sangat lelah. Dipaksa menangis sepanjang hari tanpa sesuap nasi yang masuk ke dalam perutnya. Shilla tidak peduli dengan tubuhnya, gadis itu masih ingin hatinya membaik terlebih dahulu. Tetapi tetap saja tidak berhasil. Padahal sebelumnya, menangislah satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk memulihkan luka yang telah merembas.

Shilla memukul dadanya keras. Mencoba menghentikan sakit yang menjalar semakin parah. Shilla berteriak, gadis itu terlihat sangat frustasi. Shilla seharusnya sadar, bahwa ia tidak pernah bisa mendapatkan hati pria es itu. Shilla harusnya sadar diri, siapa dirinya itu? Siapa? Bahkan tidak ada yang mau menjawabnya.

Tetapi... apakah Shilla yang harus disalahkan sepenuhnya? Apakah harus dia yang menanggung sakitnya? Apakah harus dia semuanya?!

Shilla merintih kesakitan, perutnya seperti terlilit keras dan membuatnya perih. “Apa harus setragis ini rasa sayang Shilla? Apa harus seperti ini cara Saka membalas Shilla?” tangisnya berubah parau. “Kepergian Saka... udah buat hidup Shilla menderita! Kenapa dulu Shilla harus menerima Saka dihidup Shilla? Harusnya..., harusnya Saka nggak ada tempat di hati Shilla.”

My Cruel Boyfriend [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang