2.

10.5K 723 4
                                    

iKON - Bling Bling

Happy Reading!


Mereka berempat ditambah Hanbin dan Bobby makan siang bersama di apartmen Jenchulichaeng.

Hanbin dan Bobby adalah teman dekat, bahkan sahabat mereka. Dari awal Lisa diajak Jisoo dan Rose untuk ikut bersama mereka, Lisa sudah mengenal dua orang ini. Mereka sangat baik kepada Lisa, walau terkadang mereka menjahilinya.

"Oppa, ada apa kalian berdua kesini? Tidak biasanya." Rose berdiri menyingkirkan sisa makanan dan peralatan makan lainnya. Dibantu oleh Jennie.

"Iya Hanbin, Bobby, ada apa? Aku rasa ada masalah disini." Jisoo mulai berbicara dengan serius.

"Jadi begini Jisoo, agensi sedang dalam keadaan yang mengkhawatirkan. Kemarin ada pembobolan gudang senjata, dan mereka mengambil RFL24. Kau tahu kan bagaimana kerja RFL24 dan bagaimana jika senjata itu berada di tangan yang salah?" Jelas Bobby.

Mereka berempat terkejut. Termasuk Rose yang sedang mencuci gelas.

"Apa?! Bagaimana bisa?! Siapa pelakunya oppa?!" Lisa spontan menggebrak meja.

Jennie yang duduk disamping Lisa pun kaget. Ia mengusap-usap bahu Lisa, "Hon,, calm down.."

"Itu dia, pelakunya bermain sangat rapi. CCTV dan penjaga semua dimusnahkan hingga tidak ada satupun bukti yang mereka tinggalkan." Hanbin menyandarkan punggungnya di kursi.

"Apa orang-orang di agensi seperti ini saat kami pergi? Bodoh sekali." Lisa masih tidak terima.

"Maka dari itu, kami kesini ingin meminta kalian kembali lagi ke agensi untuk mengusut kasus ini. Tidak ada satupun orang di agensi yang bisa dipercaya, saat kejadian itu aku dan Hanbin beserta Yang sajangnim sedang mengikuti rapat direksi di area utara. Bahkan atasan langsung menyudahi rapat padahal baru setengah dari materi yang dirapatkan." Jisoo mulai berfikir atas permintaan mereka.

"Kami mohon Jisoo, kau dan teman-teman maksudku, kau dan tim mu sangat dibutuhkan agensi saat ini." Hanbin memohon pada Jisoo yang berada di depannya.

Jisoo menatap Hanbin dan Bobby sejenak, lalu ia tampak berfikir.

"Aku tidak akan mengambil keputusan tanpa persetujuan mereka." Jisoo melihat 3 orang yang duduk berjajar dengannya kini.

* * *

YG Agensi

"Aku tidak percaya kita kembali lagi ketempat ini." Rose berjalan sambil merangkul lengan Jisoo dan melihat-lihat sekitarnya.

"Mereka mengubah semuanya?" Jennie menaikkan alis.

"Tampak berbeda." Jisoo kini berkomentar.

Setelah keluar dari lift mereka berjalan melewati koridor dan mereka tahu ini akan mengarah kemana.

Hanbin dan Bobby yang berjalan didepan mereka tak kuasa menahan rasa bahagia karena berhasil membawa agen terbaik yang pernah YG miliki.

Tok tok tok

"Masuklah." Ucap sesorang dari dalam.

Mereka masuk ke dalam ruangan, Hanbin dan Bobby membungkuk ketika di depan seorang pria paruh baya yang duduk di balik meja kebesarannya.

"Sajangnim, mereka ada disini." Ucap Bobby.

Hanbin dan Bobby sedikit bergeser ke samping.

Jisoo, Jennie, Rose dan Lisa sedikit membungkuk. Mereka tetap menghormati pria ini.

"Kami kembali, Sajangnim." Ucap Jisoo.

Pria yang dipanggil Sajangnim dengan nama asli Yang Hyunsuk ini adalah ketua di agensi YG.

"Welcome back, team BP." Ucap Yang Hyunsuk sambil tersenyum.

"Langsung saja, kalian pasti sudah tahu masalah yang dialami agensi dari Hanbin dan Bobby. Dan karena itu kami meminta kalian untuk kembali dan menyelamatkan agensi ini." Ucap Yang Hyunsuk sembari memberikan amplop besar pada Jisoo.

"Menurut team pelacak, pelaku berada di area utara 21 menit yang lalu." Ucap Hyunsuk saat Jisoo membuka amplop yang berisi data pelaku berada.

"Tunggu, kata Hanbin dan Bobby tidak ada jejak dan bukti dari pelaku. Bagaimana bisa team pelacak mengetahui ini?" Tanya Rose.

"Mereka menggunakan satelit Panorama Rose, mereka mengecek satu persatu orang yang memasuki kantor hari itu dari rekaman satelit." Jelas Hyunsuk.

"Ah iya Panorama itu, kenapa aku melupakannya." Rose kembali mendengarkan.

"Namun setelah diketahui pelaku ini berada di area utara, chip yang menyangkut dirinya tidak dapat dilacak kembali. Ia seperti sengaja memancing kita kesana." Jennie memiringkan kepalanya, ia bingung. Apalagi Lisa.

Jisoo menatap map yang ada ditangannya. Ia berfikir kembali.

"Kalau begitu kita berempat akan ke utara." Ucap Jisoo yakin.

"Apa? Apa kalian yakin? Bisa saja ini hanya jebakan!" Bobby tidak setuju dengan usul Jisoo. Hanbin dan Hyunsuk sepertinya sama dengan Bobby.

"Benar Jisoo, ini berbahaya. Kalian bisa-bisa nant-" Ucapan Hyunsuk terhenti.

"Kita adalah salah satu agen terbaik sajangnim, kalau kita kesini cuma diberitahu masalah tanpa boleh bergerak. Sama saja, kalau begitu lebih baik kami berkerja saja." Lisa kini mengeluarkan suaranya.

Hyunsuk menghela nafas panjang.

Lisa benar.

Hope Not.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang