hope not 2 : 25

4.5K 441 12
                                    

Bigbang - Loser

Happy Reading yeorobun:*

Jisoo berencana membawa keluarganya dan keluarga Lisa berlibur ke Korea untuk liburan musim panas. Menemui Seulgi dan Irene.

Mereka akan berangkat hari sabtu besok. Karena hari ini Ella dan Hyun ada pengambilan raport akhir semester. Yang mengambil raport tentu saja mommy mereka berdua; Jennie dan Rose. Jisoo dan Lisa masih dikantor untuk mengurus berkas-berkas selama liburan mereka nanti.

Jisoo dan Lisa sepakat untuk bekerja sama membangun sebuah perusahaan dengan modal patungan dari mereka berdua. Dan kini perusahaan mereka sukses, Jisoo dan Lisa menjadi petinggi di perusahaan tersebut. Walau awal mereka membangun perusahaan sangatlah susah. Tapi mereka kini berhasil.

Rose dan Jennie sudah selesai mengurus raport anak mereka, kini mereka berjalan melewati koridor sekolah untuk mrncari Hyun dan Ella untuk pulang. Mereka harus mempersiapkan liburan besok.

Jennie dan Rose berhenti saat melihat Hyun yang tersungkur dilapangan. Ella yang berlari menuju Hyun pun ikut tersungkur karena langkahnya dijegal oleh seorang anak perempuan.

"Dasar anak aneh!!" Seru seorang murid laki-laki yang mendorong tubuh Hyun tadi.

"Apa maksudmu hah?!!" Bentak Ella membalas ucapan anak tadi.

"Haha! Dasar kalian sama-sama aneh! Mana papa kalian?!! Kalian anak siapa?! Papa kalian tidak pernah terlihat bahkan mengantar kalian sekolah! Apa kalian tidak punya papa?! Haha!!" Anak perempuan yang menjegal kaki Ella tadi tertawa. Mereka membully Ella dan Hyun. Dikerumunan anak-anak yang kini tengah berbisik.

Jennie yang hendak melangkah mendekati kerumunan itu berhenti saat tangan Rose menahannya.

Ella berdiri dari posisinya. Hyun yang sudah meneteskan air mata kini mengusapnya. "Aku memang tidak punya papa. Hyun pun sama. Kita tidak lahir dari seorang papa. Tapi mami kami sangat menyayangi kami. Bahkan mereka mengajarkan kami untuk saling memahami dan bertoleransi dalam berteman. Tidak seperti kalian!" Sentak Ella dengan satu pukulan telak di wajah anak laki-laki yang mendorong Hyun tadi.

Anak laki-laki itu terpental kebelakang dan memegangi pipinya. "Itu untuk kau yang menjatuhkan Hyun!"

Jennie terdiam. Ia melihat kedua anak kesayangannya ditengah lapangan yang sudah berdiri dan kini menatap ia dan Rose.

"Lisa. Ia sangat mirip denganmu." Batin Jennie.

Hyun dan Ella berjalan menghampiri mama Rose dan mommy Jennie.

"Kajja kita pulang mom, mama." Ucap Ella. Sedangkan Hyun berjalan dalam diam, menghindari pelukan Rose.

Rose yang melihat Hyun pergi begitu saja seketika bingung. Begitu pula dengan Jennie.

"Mungkin dia masih memikirkan yang dikatakan anak brengsek tadi ma, nanti aku akan memarahinya." Ucap Ella menenangkan Rose.

Mereka sampai dimobil dan sudah ada Hyun yang duduk diatas kap.

Jennie yang seakan mengerti langsung membawa Ella duduk di taman dekat parkiran.

Rose mengikuti Hyun yang melamun dan menatap kosong kedepan. Ia terlihat sangat sedih. Rose membawa kepala Hyun dalam dekapannya dan mengusap rambutnya sayang.

"Gantengnya mama kenapa hm? Kok sedih?" Tanya Rose lembut.

"Ma, kenapa sih mama nikah sama mami? Kenapa gak sama pria lain saja?!"

Deg

Mendengar protes Hyun barusan membuat hati Rose seperti tertumbuk pedang. Apa Hyun mulai benci keadaan keluarganya?

"Kenapa kamu bertanya hal itu Hyun?!" Nada bicara Rose sedikit meninggi.

Hyun terkejut mendengar mama nya membentaknya. Mamanya tidak pernah membentak Hyun selama ini.

"Apa ma?! Mama tidak tahu rasanya diejek terus oleh teman-teman sekolah Hyun karena papa Hyun adalah seorang wanita kaya mami! Hyun malu ma!! Hyun mau pa-"

"Hyun masuk ke mobil sekarang!" Perintah Rose telak.

"Mama memang tidak pernah mengerti Hyun!"

Hyun melompat turun dari kap mobil dan masuk dengan membanting pintu belakang mobil.

Jennie dan Ella yang melihat pertengkaran antara ibu dan anak ini hanya mampu diam.

Rose menyetir mobil yang ditumpangi mereka berempat. Rose, Jennie, Hyun dan Ella.

Jennie sebenarnya sudah mengajukan diri untuk menyetir namun Rose menolaknya. Jennie hanya tidak mau jika emosi Rose masih menguasainya akan terjadi hal yang tidak-tidak.

Sementara itu Hyun dan Ella hanya diam di jok belakang. Mereka tidak berani menginterupsi. Apalagi Hyun masih marah.

Rose sedari tadi was-was. Ia selalu melihat kearah spion samling dan spion tengah. Memperhatikan ada 3 mobil SUV yang seperti mengikuti mereka.




-

Salam hangat

🐟🐟🐟

Hope Not.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang