17.

4.7K 514 17
                                    

A7X - Dear God

Happy Reading!!




"Cincin?"

"Ah iya! Kenapa tidak terfikir olehku!!" Jennie pun berdiri dan pergi ke arah Jisoo yang sedang mengotak-atik laptop dan komputer-komputer di ruangan itu bersama Seulgi.

"Yak Jennie! Kau ini kenapa?!" Seulgi kaget karena Jennie menabrak punggungnya.

"Jisooyaa! Aku ingat sekarang. Pakailah ini dan temukan Lisaku sekarang!"

Jisoo kini mengotak-atik program di komputer dalam ruangan ini. Seulgi pun sama sibuknya. Ia juga sedang menghubungi Chan lewat video call dengan layar super besar di depan mereka.

"Kenapa tidak bilang dari kemarin sih Jen, kan aku bisa menemukan Lisa lebih cepat." Keluh Chan di ujung sana. Sedangkan Jennie yang tidak menggubris keluhan dari Chan hanya berharap cemas semoga mereka dapat menemukan Lisa.

"Dan kenapa juga aku bisa lupa. Padahal aku sendiri yang membuat programnya." Chan kembali mendengus. Ia sangat kesal sekarang. Bagaimana tidak? Ia malah melupakan satu hal yang bisa memberitahu dimana keberadaan Lisa.

Cincin tunangan Lisa dan Jennie, yang dulu diberikan Lisa saat Jennie berumur 15 tahun adalah cincin yang khusus dirancang dan diprogram oleh Chan atas permintaan Lisa. Jadi cincin mereka ini tertanam sebuah chip permanent yang dapat memberitahu dimana lokasi sang pemakai. Bahkan chip ini dapat mendeteksi gerakan aktual pengguna, detak jantung, kecepatan darah dan kenormalan nadi si pengguna. Betapa canggihnya cincin yang terlupakan oleh mereka ini. Dan terimakasih kepada Chan yang telah membuat sekaligus melupakannya.

"Semoga Lisa masih memakainya." Lirih Jisoo. Ia mulai cemas, bagaimana tidak? Sudah 15 menit program yang mereka jalankan atas arahan Chan hanya menampakkan loading yang sudah berada dalam tahap 98%. Tidak ada perubahan dalam 15menit terakhir.

Chan yang berada di ujung sambungan telepon merasa kesal, tidak biasanya program yang ia buat bisa lama diakses. Ia bahkan khawatir kalau saja programnya sudah dibajak oleh Boa atau mungkin cincin Lisa di lepas dan dibuang.

"Akhirnya!" Seulgi berteriak dan menatap layarnya tanpa berkedip. Ia menunggu bagaimana output yang akan di keluarkan program ini.

Jisoo, Jennie, Seulgi, Irene dan Rose yang menatap layar tiba-tiba terkejut. Mereka menautkan alisnya. Dan akhirnya teriakan Rose menyadarkan mereka.




"What?! Thailand?!!!"

*



Seorang pria berdiri menghadap ke jendela, menampakkan pemandangan pepohonan hijau sejauh matanya memandang.

Ia sengaja memilih tempat ini karena dirasa aman dan tersembunyi. Dan tidak diketahui banyak orang tentunya.

Ya. Tempat ini berada di pelosok hutan pinggir pantai dan belum terjamah orang awam.

"Akhirnya aku berhasil. Terimakasih Lisa, karenamu aku dapat menyempurnakan penelitianku." Ucap Seungri tanpa menoleh ke belakang.

Dalam ruangan ini hanya ada ia dan Lisa, yang sedang berdiri tegak di belakang Seungri dengan jarak 2 meter. Lisa mendengar itu. Namun ia tidak merespon perkataan Seungri.

"Maaf sekali lagi telah membuatmu seperti ini, Lisa. Namun aku tidak memiliki pilihan lain." Seungri berbalik dan melihat Lisa yang masih saja diam dan menatap ke depan dengan pandangan kosong.

Ceklek

Seorang pria masuk kedalam ruangan. Ia terkejut melihat Seungri sedang bersama Lisa.

"L-lisa?" Kagetnya.

Seungri tersenyum dan ia mendekat ke arah sofa dalam ruangan itu. "Tenanglah Jongin, Lisa bersama kita sekarang."

Ya, Jongin. Siapa lagi?

"A-apa anda yakin tuan? Dia terlihat sama menyeramkan saat menatapku." Ucap Jongin.

"Dia sudah ku beri NX8000 Jongin, dan dia dapat bertahan hidup berkat pertahanan tubuhnya yang luar biasa. Lisa adalah hasil penelitianku. Dan dia adalah sebuah bentuk dari keberhasilan." Jelas Seungri.

Jongin tersenyum remeh, "Wow, benarkah? Sang prajurit yang tidak terkalahkan telah lahir sekarang?"

Seungri menyalakan rokoknya. Ia menatap lisa, "Lisa, beri dia pelajaran karena telah merendahkanmu nak."

Tanpa aba-aba Lisa langsung menghajar Jongin. Ia memukul wajah dan menendang perut Jongin menggunakan lututnya. Dan Jongin bisa melihat, Lisa melakukan itu semua tanpa ekspresi. Kau benar-benar gila Seungri.

Sementara itu Seungri yang masih merokok melihat Lisa yang terus saja menghajar Jongin tanpa ampun. Dan tepat setelah rokoknya habis, ia baru menyuruh Lisa untuk menghentikan semua.

Jongin yang tersungkur di lantai berusaha menahan sakit dan mengusap darah yang keluar dari bibir dan hidungnya.

"Anda benar-benar gila Tuan. Lisa sangat menakutkan."

-

Pendekan dulu :"

Hope Not.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang