Owl City - Not All Heroes Wear Capes.
Happy Reading yeorobun :*
Jennie kini memasak didapur bersama Rose. Sejak awal memasak, mereka saling diam. Bukan apa-apa, mereka masih khawatir dengan Jisoo dan Lisa.
"Apa mereka akan baik-baik saja unnie?" Tanya Rose akhirnya memecah keheningan.
Jennie menghentikan kegiatannya memotong bawang.
"Tentu saja Rose. Jangan khawatir." Jawab Jennie sambil tersenyum menenangkan Rose.
"Tapi ini sudah 3 jam, mereka belum juga kembali."
"Mama..."
Suara Hyun membuat Rose dan Jennie menoleh serempak.
"Apa yang sebenarnya terjadi? Apa mami baik-baik saja?"
Rose mendekati Hyun dan memeluk anak lelaki satu-satunya ini.
"Mami akan baik-baik saja Hyun. Tenang saja.."
"Tapi ma.. tadi Hyun lihat mami terjatuh dari atas mobil mami Lisa."
"Hyun.. percaya sama mommy. Mami Jisoo dan mami Lisa akan kembali." Jennie ikut mengusap punggung Hyun.
"Tapi mommy, mami pas-"
Ting tong
Jennie melirik Rose sekilas dan berdiri menuju pintu depan.
Ia tidak begitu kaget dengan siapa yang datang. Dengan cengiran menyebalkan mereka dan rambut yang berantakan.
Siapa lagi kalau bukan si chikin dan anak ayamnya.
"Hai Jen. Kau khawatir dengan si bodoh ini ya?" Tanya Jisoo dengan senyuman terang di wajahnya. Ia kini berada di rangkulan Lisa. Ia berjalan dengan kaki kiri agak pincang. Dan ada beberapa luka di tubuh dan wajah cantiknya.
"Yak! Unnie masuklah cepat! Istrimu menangisimu tau!"
Jisoo dan Lisa kembali menampilkan cengiran khas mereka. Lalu berjalan masuk kedalam rumah.
"Yak chipmunk! Apa makan malamnya sudah siap? Aku dan unnie sangat lapar." Lisa berteriak dari ruang tv yang terhubung dengan dapur dan meja makan.
"Mami!!" Ella yang melihat mami mami nya pulang pun berlari menubruk Lisa dan memeluknya.
"Syukurlah mami pulang tepat waktu. Mama Rose dan mommy sudah memasak untuk kita." Ella mendongak dan tersenyum lebar.
Lisa menautkan alisnya dan melepaskan rangkulannya pada Jisoo.
Ia berjongkok dan menatap wajah Ella intens.
"Sayang, kenapa dengan ini?" Lisa memegang pelipis Ella yang sedikit memar.
Ella berjingkat, "Aw! Sakit mi.."
"Ini tadi Hyun dan Ella berkelahi dengan anak brengsek di sekolah mi. Hyun dibully dan didorong hingga jatuh. Ella membela Hyun dan yaa seperti itulah Ella berkelahi dengannya mi.." Cerita Ella pada mami nya.
"Berkelahi? Karena dibully? Kenapa kalian dibully?" Tanya Lisa lagi.
"Mereka bilang Hyun dan Ella anak aneh." Ella kembali memulai ceritanya. Sementara Jisoo, Jennie, Rose berdiri mendengar Ella. Dan Lisa yang masih berjongkok didepan Ella.
"Karena Hyun dan Ella tidak punya papa. Tadi Hyun marah sama mama Rose karena perkataan anak laki-laki yang membully kami tadi. Tapi malah ada orang-orang jahat tadi dan mommy menembaki mereka."
Lisa mendongak menatap Jisoo yang terlihat sedih. Matanya menatap kearah Hyun yang sudah berkaca-kaca. Namun belum sempat ia melangkah mendekati anaknya, Hyun sudah berlari ke lantai dua.
"Hyun!" Panggil Jisoo.
"Sebaiknya kita makan malam dahulu unnie." Suara Jennie menginterupsi.
Mereka sudah duduk dimeja makan. Namun tanpa Hyun dan Jisoo.
Jisoo membuka pintu balkon dikamar Hyun. Ia melihat anaknya yang duduk sambil menatap pemandangan luar dimalam hari.
"Ini."
Jisoo melemparkan sebuah susu kemasan rasa strawberry kesukaannya dan Hyun. Hyun dengan sigap menangkapnya. Jisoo juga membawa satu untuknya.
Suara sedotan susu milik mereka menjadi pengisi keheningan detik ini.
"Kenapa marah sama mama Rosie hm?" Jisoo bertanya dengan lembut.
Hyun masih diam menatap susu kemasan miliknya.
"Hyun.."
"Karena mama salah." Balas Hyun singkat.
"Salah? Wae?"
"Karena mama menikah sama mami."
Jisoo terkejut. Tetapi dia lalu tersenyum tipis dan menghadap ke depan.
"Kim Do Hyun.. kau tahu boy? Nama itu menjadi namamu karena kamu anak mama Park Chaeyoung dan mami Kim Jisoo. Anakku dan Rosie. Kau tahu? Kita sudah lama ingin memiliki baby dari darah daging kita sendiri. Dan setelah kami mengikuti program kehamilan dan akhirnya kau pun tercipta. Begitu juga dengan mami Lisa dan mommy Jennie. Mereka sangat senang dengan keberadaan Ella dan kau. Saat kau pertama kali melihat dunia, mami tidak bisa berhenti menangis karena bahagia. Sampai-sampai mami Lisa, mami Seulgi, uncle Bobby dan uncle Hanbin mengejek mami habis-habisan karena mami tidak pernah menangis kecuali saat lahir, kehilangan orang tua mami, dan saat mami hampir kehilangan mama mu. Dan saat mami sendiri menemani perjuangan mama mu melahirkanmu, mami seakan-akan mati melihat mama yang menjerit kesakitan."
Hyun menoleh melihat wajah samping maminya yang mulai menangis.
"Dan hari ini, kau dan Ella sudah melewati banyak hal. Kalian mendapatkan pertanyaan atas mami dan kalian juga mendapatkan jawabannya di hari yang sama."
"Mami Lisa, mommy Jennie, mama Rosie dan mami adalah agen hebat dulunya. Dan kami memutuskan berhenti untuk kalian."
Jisoo berdiri.
Ia lantas berbalik dan hendak masuk ke dalam. Sebelum ia berhenti tepat di depan pintu, dan menoleh ke arah Hyun.
"Jangan pernah meragukan cinta kami untuk kalian Hyun. Kau dan Ella adalah harta berharga kami."
* * *
Pip
Sebuah bunyi beep mengusik tidur Seulgi. Ia terpaksa bangun dan menarik selimutnya hingga menutupi tubuhnya dan Irene yang masih naked.
Ia menggapai handphonenya diatas nakas lalu membuka notifikasi yang muncul.
Setelah beberapa detik ia terkejut melihat apa yang ditampilkan layar handphonenya.
"Ya Tuhan kenapa dia kembali?!"
-
Salam hangat.
Ikan salmon♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope Not.
ActionJenchulichaeng in action. Jenlisa - Chaesoo [COMPLETED] [10 April 2019 - 10 May 2019] [Original plot by Bluppy - Project 9. Dengan perubahan tokoh dan sedikit alur yang berbeda.]