3.

7.2K 694 21
                                    

Rooftop YG Agensi

"Aku merindukan ini." Lisa tersenyum lebar setelah melihat Hanbin dan Bobby membawa 4 koper hitam di masing-masing tangan mereka.

Mereka akan berangkat ke area Utara. Hanya mereka ber-empat.

Area Utara adalah area khusus. Jisoo dan ketiga sohibnya juga jarang kesana. Disana sangat jarang terjadi kasus, dan mereka kesana hanya untuk mengikuti rapat ataupun mencari informasi dari suatu kasus.

Jadi sebenarnya Jisoo, Jennie, Rose dan Lisa ini siapa? Mereka adalah agen rahasia terbaik yang dimiliki YG agensi. Mereka direkrut bertepatan saat usia Jisoo 19 tahun. Dan begitu pula 3 perempuan yang umurnya dibawah Jisoo. Terlalu muda memang, namun anehnya kekuatan dan kemampuan mereka tidak tertandingi.

Hingga 2 tahun yang lalu mereka memutuskan mengundurkan diri dari agensi dan memulai hidup normal layaknya perempuan seusia mereka. Bekerja dan mengumpulkan uang untuk membeli apartmen dan kebutuhan mereka.

Hingga hari ini Hanbin dan Bobby menemui mereka.

"Jisoo, laptop canggih dengan software khusus hacking cracking segala sistem dan jaringan. Casing baja ringan dan anti peluru serta anti metal detector. Milikmu." Jisoo tersenyum menerimanya. "Wow." Dia mengecek segala sisi laptop itu. "Ah iya ketinggalan Jisooyaa.. Pisau khusus, anti karat, anti metal detector dan bahan ringan. Khusus untuk petarung jarak dekat sepertimu." Hanbin menambahkan.

"Jennie, twin glock milikmu. Kupastikan itu sama seperti milikmu dua tahun lalu." Bobby memberikan satu koper khusus senjata milik Jennie. "Apa benar sama?" Jennie mencoba memasang gaya akan menembak dengan dua glocknya dan diarahkan ke kepala Lisa.

"Em, hey honey.. kau pasti tidak mau aku mati ditangan kekasihku sendiri kan?" Lisa gugup. Ini sangat berbeda jika berhadapan dengan Jennie yang membawa alat pembunuh semacam ini.

"Tidak, by. Aku hanya mencoba haha." Kekeh Jennie.

Hanbin menggelengkan kepalanya, "Rose, Assault Riffle terbaru dengan pembaruan di setiap sudut dan kaliber yang lebih canggih. Apa kau bisa memakainya?" Hanbin tertawa kecil.

Rose menerima riffle itu dan mengikuti gaya Jennie tadi lalu mengarahkan ke kepala Hanbin kali ini. "Apa kau mau melihatku menggunakannya, Oppa?"

"Ahh.. tidak Rose.. gunakan saja itu untuk menembak burung." Hanbin mulai resah. Rose pun mengikuti saran Hanbin, ia mengarahkan riffle nya ke bawah, ke junior Hanbin. Hanbin semakin berkeringat.

"Sudahlah Rose, kau membuatnya takut haha. Oppa, mana punyaku?" Lisa menagih senjata miliknya.

Rose pun tertawa dan menarik riffle nya.

"Lisa, glock dan pisau untukmu. Sama seperti milik Jisoo. Tidak perlu kujelaskan bukan? Jika bingung gunakan saja untuk memotong ayam." Kekeh Bobby.

"Ne, terimakasih Oppa. Ini sangat keren, siapa yang menyiapkan ini semua Oppa?" Lisa tersenyum menerima senjata miliknya.

"Boa yang menyiapkannya Lisa. Dia yang menjaga senjata kalian." Jawab Hanbin.

Mereka pun diberi jam tangan super canggih khusus milik agen.

Jisoo menatap ketiga temannya. Seperti tahu apa yang dimaksud Jisoo, mereka bertiga kompak mengangguk.

"Kami siap Sajangnim." Ucap Jisoo.

"Berhati-hatilah. Aku yakin musuh kalian kali ini tidaklah bodoh. Kalian harus saling menjaga. Kembalilah dengan senyum seperti saat kalian selalu memenangkan pertarungan. Aku menunggu kalian." Hyunsuk memberi petuah pada mereka dan diangguki oleh keempatnya.

Mereka pun berjalan melintasi helipad dan bersiap memasuki helikopter.

Lisa sekilas melihat Hanbin dan Bobby, Lisa tersenyum dan mengangguk seakan paham arti senyum mereka berdua.

Helikopter pun berhasil lepas landas, dengan Jisoo yang berada di balik kemudi dan Rose disampingnya. Jenlisa duduk di belakang.

Setelah mereka melewati setengah perjalanan,

"Jisoo unnie.." panggil Lisa.

Jisoo yang sedang fokus mengemudi hanya menjawab Lisa tanpa menoleh, "Yes Lisa?"

"Apa unnie juga merasakannya? Glock ku terasa aneh." Lisa mengungkapkan kegelisahannya.

"Iya Jisoo, twin glock ku bahkan berbeda. Aku masih hafal bagaimana glock ku." Tambah Jennie.

Jisoo mengangguk, "Iyaa.. aku juga merasakan hal aneh sekarang bongkar senjata kalian. Sayang tolong milikku juga." Rose sedikit menatap ke arah Rose. Ia mengangguk setuju.

"Chip?" Jennie terkejut menemukan chip berada di dalam glocknya. Ia melihat Lisa dan ternyata sama, Lisa juga menemukan chip di dalam senjatanya.

"Kenapa mereka mengintai kita?" Rose masih mengumpulkan chip di senjatanya dan senjata Jisoo.

Jisoo mengangguk, Aku mulai tau permainanmu.
Batin Jisoo tersenyum. "Lisa, kumpulkan semua chip ini dan masukkan ke kantong dan tambahkan peledak. Ledakkan mereka di udara." Lisa mengangguk dan melakukan hal yang disuruh Jisoo.

"Unnie, sudah siap. Aku lempar sekarang?" Jisoo mengangguk kemudian Lisa melempar kantong itu dan Boom! Kantong itu meledak di udara, tepat 200 meter di bawah heli mereka.

"Kenapa mereka mengawasi kita? Apa mereka tidak percaya pada kita? Atau takut kita akan berkhianat?" Tanya Rose masih tidak terima.

Jisoo menampilkan smirknya. "Kita lihat siapa yang sebenarnya berkhianat."

Rose yang menatap itu tiba-tiba takut. "Baby, kamu kenapa? Jangan membuatku takut."

Jisoo tersenyum, "Kalian bersiaplah. Kita akan melakukan hal yang seru setelah ini."

Hope Not.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang