hope not 2 : 30

3.9K 449 35
                                    

Honne ft. Rap Monster - Crying Over You.

Happy Reading Yeorobun :*



Irene berusaha menelfon Seulgi. Tapi sudah ke-7 kalinya juga suara operator menjawabnya. Ia tahu kalau Jisoo di Korea. Dan kemungkinan besar adalah bersama Seulgi.

Tentang Boa, Seulgi sudah memberitahu Irene dan untuk itulah Seulgi berbohong pada Irene tentang alasannya ke apartmen Hanbin dan Bobby.

Jennie berusaha menghubungi Chan. Namun sama saja tidak ada jawaban. Begitu juga dengan Lisa yang ingin menghubungi Junhoe. Astaga kenapa mereka sama-sama tidak ada ketika situasi penting begini sih. -Lisa mendengus sebal.

Sementara Rose masih saja menangis di meja makan. Ia tidak tahu harus apa sekarang. Ia mulai khawatir pada Jisoo. Dia disana sendirian. Dan jika benar dugaan Irene kalau Jisoo ingin melawan Boa sendirian, itu adalah kabar buruk.

Hyun hanya berdiam diri dan melamun melihat mamanya menangis. Ia tidak habis pikir apa yang sebenarnya direncanakan maminya atas semua ini.

Dia teringat akan maminya saat mereka berada di taman kota. Ia berjalan bergandengan dengan maminya. Sedangkan mamanya berjalan disampingnya sambil memakan permen kapas. Hyun tahu mamanya itu doyan makan. Dan ia biasa saja menanggapinya.

Saat tiba-tiba mereka terhenti melihat aksi kejar-kejaran antara warga dan seorang pencopet. Hyun ingin berlari mengejar pencopet itu. Entah kenapa jiwanya seperti terpanggil untuk itu. Namun ditahan duluan oleh Jisoo.

"Mau kemana Hyun?" Tanya Jisoo lembut.

Hyun pun menoleh. Jisoo berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan Hyun. "Hyun mau mengejar pencopet itu mi.."

Jisoo tersenyum terang. Rose mulai ikutan berjongkok disamping Jisoo.

Jisoo beralih dan mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Sebuah kupluk Marvel abu-abu yang pas di kepala Hyun. Jisoo memakaikannya. Dan kebetulan juga Jisoo sedang memakai kupluk hari itu. "Akan ada masanya kamu mengejar penjahat nak, tapi tidak sekarang."

Hyun tersenyum melihat kupluk itu pas dikepalanya. Ia menatap Jisoo dan Rose. "Aku akan menjaga mama dan mami nanti. Tenang saja mi, Hyun akan menjaga mama seperti superhero Marvel!" Tegas Hyun dan mencium pipi Jisoo dan Rose bergantian.

Aish.

Ia teringat masa-masa indahnya bersama mama dan maminya sekarang. Ia pun beranjak dan menuju ke kamar Song yang juga menjadi kamarnya tidur selama di rumah Seulgi dan Irene.
Ia membuka koper nya dan mengambil kupluk Marvel pemberian maminya kala itu. Ia hendak memakainya sebelum ia melihat ada sebuah benda seperti merk yang terjahit rapi dibalik lipatan kupluknya. Hyun melihatnya dengan teliti. Itu seperti tulisan yang banyak dan bermaksudkan sesuatu. Hyun pun sadar dan langsung berlari keluar kamar.

"Mami Lisaa!! Mii! Mami Lisaaaa!"

Hyun menuruni anak tangga dengan sedikit berlari dan berteriak. Lisa yang mendengar Hyun berteriak memanggil namanya pun menoleh seketika. Ia berdiri dan menyusul Hyun lalu memeluknya. "Ada apa sayang?" Lisa berjongkok menatap Hyun.

"Mi, mami masih punya salinan data percakapan mami di komputer rumah waktu itu kan?" Lisa menaikkan alisnya. "Masih, memangnya kenapa? Mommy Jennie hanya bisa mengartikan kode pada percakapan terkahir mamimu. Kode nya sangat sulit diketahui."

"Mi lihat ini mi. Ini mami Jichu kasih ke aku dulu. Dan didalamnya ada tulisan yang aku sendiri gatau maksudnya tapi mungkin mami atau mommy Jennie paham apa ini." Hyun menunjukkan kupluknya pada Lisa. Jennie pun mendekat dan berjongkok, ia melihat yang ditunjukkan Hyun pada Lisa tadi.

"Astaga Lisa! Ini translate kodenya!" Seru Jennie dan berdiri menuju laptop yang biasa digunakan Seulgi dirumahnya. Ia memasukkan data percakapan itu dan melihat isi kupluk Hyun. Ia berusaha mengartikannya.

"Kenapa mereka suka sekali menyembunyikan hal-hal yang bisa sangat membantu di barang-barang yang tidak terduga sih? Dulu Lisa di cincin tunangan. Sekarang Jisoo di kupluk Hyun. Astaga. Keluarga aneh." -Batin Irene kesal.

Jennie berhasil mengartikan semua percakapan itu pada pukul 7 malam. Ia dan Lisa sempat terkejut melihat isi percakapan itu.

"Sepertinya orang yang diajak ngobrol Jisoo unnie ini adalah Boa, Lisayaa." Ucap Jennie menggigit ujung bolpoinnya. Lisa yang sedang bertopang pada kursi Jennie pun mendengus.

Kalau benar itu Boa, habislah.

Isi percakapan itu adalah Boa sudah menguasai RFL24 kembali, dan yang lebih bahaya adalah bersama dengan satelitnya.

Itu berarti dia sudah mencuri satelit dari agensi. Dan Boa mengancam Jisoo untuk menemuinya kalau tidak, keluarganya tidak akan selamat.

Dengan adanya RFL24 beserta satelitnya di tangan Boa, itu berarti dia dapat menemukan Hyun dimana saja. Dan dapat mengambil Rose darinya kapan saja. Benar kata Seulgi, Boa sangatlah licik.

Dan disana tertulis untuk datang ke rooftop gedung YG agensi besok. Pukul 16:13.

"Untuk apa Boa meminta Jisoo unnie kesana?" Jennie masih gusar. Ia tidak dapat berfikir jernih sekarang. Lisa pun bingung.

"Karena satelit itu akan bekerja sempurna atas perintah Jisoo. Jisoo yang tahu kata sandinya dan kata sandi itu menggunakan detector suara." Lisa dan Jennie menoleh mendapati Rose dengan mata sembabnya berdiri di pintu masuk ruangan itu.

"Sebelumnya yang mengetahui kata sandi satelit itu adalah Seungri dan Jisoo. Karena Seungri yang membuatnya. Dan Jisoo saat itu turut membantu. Dan karena Seungri yang kala itu masih sangat menyayangi Jisoo dan kita, dia memberikan akses suara Jisoo pada satelit itu." Jelas Rose sambil berjalan mendekati Jennie dan Lisa.

"Jika Boa dapat menghidupkan satelit itu secara sempurna maka dia akan menguasai dunia?" Lisa bertanya saat Rose mulai duduk di kursi.

Rose hanya mengangguk lemah. "Kumohon Lisa, selamatkan Jisoo untukku."

-

Sorry for Typo.

Ini apa sih epilog kok sampe 6?😂😂




Salam hangat.

Ikan salmon.

Hope Not.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang