Bab 1 Guru Baru

16.6K 249 3
                                    

Setelah mengangkat telepon dari Febby, Griya turun ke dapur untuk mengambil jus jeruk yang ada di kulkas.

Hari ini Griya sedang dirumah sendiri, papanya sedang mengurus pekerjaannya diluar negeri dan mamanya juga sedang menangani cafe cabang yang berada diluar kota, begitupun dengan abang nya yang sudah lebih dari 3 bulan belum pulang juga.

Tok...tok....tok..

"permisi.... assalamu'alaikum," suara yang begitu Griya kenali terdengar. Dan membuat Griya beranjak dari dapur untuk membukakan pintu. "wa'alaikum salam, tumben pake salam,? Biasanya juga langsung nylonong." Ujar Griya setelah ia dan Febby masuk kedalam rumah.

" lagi bosen gue dirumah. Gak ada orang. Sepi, sunyi bak rumah hantu tak berpenghuni," dengan jus jeruk ditangan kanan dan setoples camilan didepakannya tanpa menanggapi pernyataan sahabatnya ini, Febby terus nyerocos karena kedua orang tuannya yang selalu sibuk setiap saat.

"heh! Lu kesini mau ngapain sebenernya? Mau ngabisin makanan, ngrusakin kuping, apa mau curhat sih,?" mendengar ucapan sahabatnya barusan membuat Febby mengerucutkan bibir sebal "ah elu Gri, gak asik bangettt" ucap Febby sambil melempar camilan ke arah Griya, "eh Gri, btw babang Geran gantengnyaku kemana? Masih belum balik?" tanya Febby sambil menaik turun kan alis nya lalu tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Griya yang sebal namun terlihat imut.

*****

"woyy!!!! Fe! bangun kita kesiangan. Woyyyy" teriak Griya mengusik tidur sahabatnya yang semalam menginap di rumahnya itu, "huaaaa.... jam bepara sekarang?" Febby langsung terbelalak kaget lalu menyambar jam bekker dinakas samping ranjang sahabatnya itu. "Gri... gua duluan yang mandi...." Febby berlari ke kamar mandi yang sudah terdapat Griya didalamnya.

Jam sudah menunjukan pukul 08.15, Griya dan Febby baru memasuki halaman sekolahnya, dan memarkirkan lamborgininya di parkiran sekolah.

"eh Fe, kita ngapain buru-buru sih, bukannya hari ini si Kumis nikah kan? Pagi ini mah pasti jamkos.." saat mereka berjalan melewati lorong menuju kelasnya Griya baru teringat jika guru Kimia nya sedang melaksanakan pernikahan.

Setelah sampai didepan kelasnya, Griya dengan santainya membuka pintu seenak jidatnya tanpa melihat isi kelasnya sambil berteriak-teriak dengan mata terpejam, "hello every body,,,, bidadari surga datang," saat pintu kelas terbuka pun Griya masih tak menyadari akan seseorang yang sedang mengajar didepan kelas karena Griya memejamkan mata menunggu tepuk tangan dari teman-teman dikelasnya.

"Gri, lo udah gilak!!?" bisik Febby karena takut terdengar oleh seorang laki-laki asing yang sedang mengajar di kelasnya tersebut, "kenapa bisik-bisik sih Fe? Kan gue udah bilang si kumis nikah, gak bakal ada yang bacotin kita," ucap Griya setelah menghadap Febby yang tepat dibelakangnya.

"berdiri dilapangan upacara sampai jam saya selesai!" terdengar suara berat tepat dibelakangnya, "Fe,,? Kok gue kayak denger suara cowok dari belakang sih, tapi bukan suaranya si kumis" ujar Griya merasa sedikit merinding, mendengar ucapan Gria, Febby pun hanya bisa menunduk takut sambil merutuki sikap bodoh sahabatnya yang satu ini.

*****

Disinilah mereka, dua orang siswi yang cantik bak model ternama menjalani sanksi dari gurunya. Griya dan Febby berdiri mematung ditengah lapangan, dibawah teriknya sinar mentari yang tak segan membuat kulit putih dua gadis berseragam putih-abu itu terbakar karena menjalani sanksi yang harus mereka jalani.

"eh gilak,sumpah ya tu guru. Baru pertama kali gua liat ada guru yang berani-beraninya hukum gue kayak gini. Si kumis aja gak pernah hukum gue kayak gini. Dasar guru nyebelin, guru baru aja songong, awas aja bakal gue aduin ke bokap biar mampus dia. Biar dipecat dan gak akan kerja lagi!!!!! Sumpah gue sebel banget sama tu guru, dasar guru baru songong, jelek!!!!!" berbagai sumpah serapah Griya lontarkan.

"udah lah Gri, percuma juga lo marah-marah, nanti hukuman kita makin berat kalo sampek pak Guru denger. Mau lo berdiri disini sampek jam pulang?" ujar Febby merasa sebal karena Griya yang terus saja nyerocos menyumpahi guru baru yang berada didalam kelasnya itu.

Setelah hampir 2 jam akhirnya Griya kelelahan mengatai gurunya itu dan memilih diam, saat terdengar bel pergantian pelajaran berbunyi tiba-tiba Griya terasa pandangannya mengabur dan tiba-tiba--

BRUKKK...

Badannya limbung dan terjengkang kebelakang namun saat diakhir kesadarannya dia bisa merasakan ada sepasang tangan kokoh yang menangkapnya. Hanya sebatas itu yang ia ingat, selebihnya kesadarannya benar-benar hilang.

*****

"Duhh... pala gue kenapa nyut-nyutan gini yak. Adeh..." Griya mulai siuman, masih dengan setengah sadar Griya melihat seorang laki-laki sedang menyiapkan gelas berisi teh. "sudah sadar?" tanya lelaki itu tetap fokus pada teh didepannya. Lelaki itu menyodorkan teh yang ia buat pada Griya, "minum dulu!" Griya masih memandang bingung kearah lelaki yang tiba-tiba menyodorkan segelas teh hangat padanya, "secepat itukah kamu lupa? Kamu pingsan di lapangan saat kamu menjalani hukuman dari saya karna kamu terlambat masuk dan sudah bersikap tidak sopan didepan saya. Saya Dion, guru yang menggantikan Pak Handoyo,"

seketika Griya tersadar apa yang sudah terjadi dengannya pagi ini dan seketika emosinya tersulut "gak usah sok perhatian lo, puaskan lo udah bikin gue pingsan gara-gara hukuman gila lo itu." Ucap Griya dengan penuh emosi.

"apa kamu tidak-" belum selesai kalimat yang akan Dion ucapkan, Griya menyela dengan congah "apa lo gak tau bokap gue adalah salah satu donatur besar disini, jadi gue bisa aduin lo ke bokap gue biar lo dikeluarin dari sekolah ini dan jadi pengangguran, HAH!!??" bentak Griya dengan emosi dengan napas yang sedikit tersenggal.

"Udah marah-marahnya?" tanya Dion dengan kedua tangan terlipat didepan dada dan menaikan sebelah alisnya.

"Dengar baik-baik apa yang saya ucapkan! Pertama jaga sikap dan bicaramu karna saya adalah guru mu disini. Kedua semua siswa yang bersekolah disini itu sama yaitu PELAJAR. Ketiga saya tidak bergantung dengan ayahmu! Jadi saya harap kamu menghormati dan bersikaplah seperti layaknya siswa disekolah ini bukan bos yang bisa seenaknya. PAHAM!?" ucap Dion panjang kali lebar lalu berajak pergi meninggalkan UKS dan Griya yang masih mematung mendengar penjelasan yang menyebalkan bagi Griya.

Awas saja kau guru menyebalkan, akan ku buat kau menyesal!! batin Griya dengan tangan mengepal kuat.

####
My firts story.....
Maaf banyak typonya :(
Mohon krtitik dan saran-sarannya ya,
HAPPY READING ;)

You Are My HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang