Bab 16 Telah hancur

4.1K 120 8
                                    

"Dusta mu menghancurkan kepercayaan yang telah ku bangung"

~GriyaClaria~

🌟🌟🌟

Setelah melajukan mobilnya diatas rata-rata, mobil yang dikendarai Dion memasuki pekarangan rumahnya.

Dengan segera ia masuk, pintunya tidak dikunci, lampu ruang tamu masih menyala menandakan jika Griya belum tidur.

Dion menatap jam dinding yang menunjukan pukul 10.00 mlam, dengan langkah tergesa Dion menaiki tangga baru mencapai tangga ke empat netranya melihat cahaya dari arah dapur, kakinya menuntun mengikuti arah cahaya.

Hatinya mencelos ketika melihat seorang gadis yang sangat dia cintai tertidur dimeja makan dengan posisi terduduk dan kepala yang diletakkan diatas meja yang terdapat banyak hidangan yang sudah dingin.

Hatinya bergemurug memilih memejamkan mata berusaha meredam emosinya agar tak meledak dan meninju dirinya sendiri karena kebodohan yang dilakukannya.

Perlahan dia mendekati istrinya berniat untuk menggendongnya dan memindahkannya kekamar agar bisa tidur dengan nyaman. Namun Griya malah terbangun dan mendapati suaminya yang terlihat lelah, “Loh, pak Dion udah pulang? Aduh maaf ya Griya ketiduran.” Ucap gadis itu dengan senyum yang masih bisa menghiasai wajahnya yang sayu khas wajah bangun tidur.

“Maafin saya ya karena sudah buat kamu nunggu, tadi saya harus mengurus beberapa dokumen yang baru saya terima setelah selesai menelfonmu. Karena terlalu fokus saya jadi lupa untuk memberikan kabar. Maafin saya ya,” jawab Dion mengelus kepala istrinya yang tertutup jilbab dan dengan terpaksa harus berbohong.

Jujur hatinya sedikit tidak rela melihat istrinya harus menunggunya sedangkan dia malah menuruti permintaan wanita gila dari masalalunya.

“Gak apa-apa. Griya ngerti kok, lagian sudah tugasnya Griya nungguin pak Dion sampai pulang. Oh ya, pak Dion bersih-bersih aja dulu, biar Griya panasin lagi makanannya.” Ucap Griya meraih tas Dion yang terletak diatas meja, tapi tangan Dion menahannya, hati Dion semakin sakit mendengarnya, dengan senyum menawan Dion mengucap,

“Gak usah. Saya mau langsung makan aja udah laper banget, udah gak tahan lihat masakan kamu. Kamu temenin saya ya,” kata Dion menatap dalam istrinya serta mengelus pelan punggung tangan istrinya, tanpa berfikir Griya langsung mengangguk paham.
***

Griya pov
“Eh kemarin yak gue ngeliat pak Dion dosen yang ganteng itu jalan berdua sama cewek. Gila, mesra-mesraan dibioskop! Gak nyangka gue,” ucap Vio yang baru saja bergabung denganku dan teman-teman yang lain dikantin langganan kami.

Aku yang mendengarnya pun langsung menengok dan membulatkan mata kearahnya, bahkan Dita yang duduk tepat disampingku sampai menggebrak meja saking shok nya mendengar berita ini,

“Sumpah seriusan?” tanya Dita tak percaya.

“Elah biasa ae sih lu, diliatin noh! Lagian buat apaan gue bohong, tanya Febby ntar kalo gak percaya” ungkap Vio membuatku berusaha sekuat mungkin bersikap biasa saja.

Tapi sepertinya aku tak bisa untuk tidak bertanya, karena  banyak pertanyaan yang muncul seperti rintik hujan hari ini. “Lo salah orang kalik Vi.” Ucapku berusaha menyanggah apa yang Vio katakan.

“Sumpah demi apa gue lihat dengan mata kepala gue sendiri Griy.” Jelas Vio dengan mata yang hampir keluar dari tempatnya.

“Ati-ati neng copot tu mata elu. Kalo lagi ngomongin dosen aja jiwa diskusinya pada keluar, kalo lagi ngerjain tugas malah pada molor!” ucap Sandy mengusap wajah Vio kasar, andai saja sekarang ini bukan sedang membicarakan pak Dion mungkin aku sudah tertawa terpingkal-pingkal kaena tingakh mereka berdua.

You Are My HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang