Bab 7 The Wedding

5.8K 142 1
                                    

Selamat Idul Fitri,
Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin......

🌟🌟🌟

Griya pov
Aku bingung setengah mati waktu turun dan melihat pemandangan dilantai bawah yang begitu ramai.

Macam pasar, Masyallah batinku.

Melongo tengok kanan-kiri menyaksikan banyak orang berseliweran sampai padaakhirnya aku merasa pundakku ditepuk pelan oleh seseorang. "Griya, ngapain malah turun. Cepet balik kekamar, mandi terus siap-siap!" keningku mengerut dalam mendengar ucapan Mama.

"Siap-siap kemana Ma?" kataku dengan tampang yang ku yakini macam orang dungu disuruh ngerjain matematika.

Mama hanya menunjukan senyum datar serta mata melotot dan menyeretku kembali ke kamar.

Beughh.... ni nyokap gue tenaganya bisa macam unta padang pasir, ucapku dalam hati.

Karena gak mungkin aku mengucapkan secara gamblang, bisa dipenggal kepala dedek.

Keluar kamar mandi dengan masih banyak pertanyan dikepalaku yang berputar-putar macam komedi putar anak TK, dan aku pun makin bingung melihat ada tiga orang asing berada dikamarku.

Baru saja aku akan mengusir mereka namun salah satu mereka malah menarikku, "Mbak ini kebayanya buru dipake ya mbak, habis ini langsung touch up. Keburu acaranya mulai, udah mepet soalnya." Ujar wanita yang kutebak berumur 36 tahunan.

Aku memicingkan mata, ingin membalas namun tiba-tiba pintu terbuka muncul ibundaku tersayang.

"Ya ampun Griya, kenapa belum ganti juga!" akupun memutar bola mata malas, mendengar Mama mulai mencak-mencak gak jelas.

Aku aja dari tadi nanya ini ada apa gak pernah dijawab, kalo udah mode mencak begini Mama gak bakal bisa dibantah.

Setelah wajahku selesai dengan segala tetek-bengeknya, tiga orang yang mendandaniku sudah keluar dari kamarku, tinggal aku dan Mama yang sendari tadi duduk ditepi tempat tidurku sambil memasang senyum yang tak luntur sejak aku mulai dirias didepan cermin 2 jam yang lalu.

Ini emak gue kenapa lagi, apa gak kering tuh gigi senyum mulu. Astagfirullah dosa Griya, batinku terkagum-kagum pada Mama.

"Ma," panggilku menatap Mama

"Apa sayang,?"

"Ma, sebenernya ini ada apa sih ?" tanya dengan wajah serius
2 menit berlalu, akupun masih menatap Mama menunggu jawaban dari Mama yang masih menatapku dengan senyum, membuatku ingin sekali memecahkan barang-barang disekitarku saking jengkelnya.

Sampai suara derit pintu menyadarkan kami. Aku sangat terkejut ketika melihat sosok wanita seumuran Mama masuk dengan balutan hijab syar'i.

"Assalamualaikum, Griya. apa kabar sayang?" tanya wanita itu saat sudah sampai didepanku.

"Umi?? Umi kok bisa dirumah Griya?" tanyaku pada Umi Halimah.

"Loh, ternyata kamu sudah kenal dengan ibu mertua mu Griya?" kata Mama membuatku terlonjak dari tempat aku duduk.

"Ma! Please deh, tolong jelasin sekarang ini sebenernya ada apa?" tanyaku dengan nada sedikit tinggi dengan linangan air yang mulai turun membasahi pipiku.

"Sayang, jangan nangis ya. Maaf Mama semalem gak sempet ngomong sama kamu. Ini- ini pernikahanmu sayang. Dan Halimah ini ibu mertua kamu." Jelas Mama dengan nada sedih namun menggebu-gebu. Aku rasa Mama sedih melihatku menangis sekaligus bahagia dengan pernikahan ini.

You Are My HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang