Bab 15 Kemunculan

4.4K 114 9
                                    

Happy reading 💕

🌟🌟🌟

Mobil yang dikendarai Dion sudah memasukki pelataran parkiran kampus.

Dion menyandarkan punggungnya serta menatap lurus kedepan, menghembuskan nafas pelan. Berusaha menelan rasa malasnya, malas menghadapi masalah yang harus dihadapinya jika dia sudah berada di kampus.

Setelah merasa siap Dion turun dari mobil dan mulai melangkah pelan menyusuri koridor fakultas-fakultas di kampus ini yang dipenuhi dengan mahasiswi-mahasisiwi yang menatapnya kagum namun tak dihiraukan sama sekali oleh Dion, dengan cool Dion tetap berjalan menuju ruangannya.

Baru saja Dion memasuki ruangannya, Dion dikejutkan dengan seorang gadis yang sedang duduk sambil membaca sebuah buku. Melihat itu membuat Dion menghela nafasnya lelah, inilah alasannya malas untuk pergi ke kampus.

"Hai, sayang." Sapa gadis itu ketika menyadari kedatangan Dion, beranjak dari duduknya lalu melangkah mendekati Dion. "Mau apa kamu di ruangan saya? Sebaiknya kamu keluar dari ruangan saya sekarang!" kata Dion tanpa ekspresi sambil membuka pintu lebar-lebar mempersilahkan gadis itu keluar.

"Aku masih mau sama kamu. Kangen," ucap Gadis itu sambil melingkarkan tangannya pada lengan kokoh milik lelaki yang sangat ia kagumi.

Melihat itu membuat Dion menggeram kesal menahan amarah lalu menghempaskan tangan gadis itu dengan kasar, "Lebih baik kamu keluar daripada saya panggilkan security!" ucap Dion ketus, mengeraskan rahangnya.

Gadis itu malah menatap Dion dengan tatapan yang menurut Dion sangat menjijikan, "Kamu berani bentak aku?" ucap gadis itu dengan nada mengancam.

Mendengar itu Dion dengan cepat mengambil buku-buku yang ia butuhkan lalu pergi begitu saja meninggalkan gadis itu tanpa menjawab ucapannya, takut-takut jika ia meluapkan emosinya dan akan berakhir merugikannya.

Gadis itu tampak menyeringai penuh kemenangan.

Dion berjalan dengan wajah garang yang mampu membuat siapa pun yang melihatnya bergidik ngeri, langkah lebarnya membawa Dion memasuki sebuah ruang dosen yang letaknya lumayan jauh dari ruangannya.

"Kebiasaan banget sih lo gak bisa ketuk pintu dulu?" ucap sang pemilik ruangan dengan nada jengkelnya, yang ditanya langsung menjatuhkan diri disofa yang ada diruangan itu.

Menaikkan kakinya keatas meja serta memejamkan matanya. "Saya capek banget sama wanita gila itu, Fan." Keluh Dion pada sahabatnya, Rifan. Salah satu dosen dikampus yang sama dengan Dion.

Rifan adalah sahabat Dion sejak mereka SMP jadi Rifan sangat paham dengan sifat-sifat dan tingkah Dion. "Kenapa dia tiba-tiba muncul lagi sih? Heran gue." Kata Rifan menutup laptop yang sedang sudah ia matikan.

"Saya paham banget sama sifat Dhea. Dia gak akan berhenti ganggu saya sebelum dia berhasil mendapatkan apa yang dia mau." Jelas Dion . Ya gadis tadi bernama Dhea.

"Terus sekarang rencana lo mau gimana?" tanya Rifan "Saya hanya takut jika Dhea mengetahui tentang Griya. Saya akan berusaha melindungi Griya dari wanita gila itu." Ucap Dion penuh tekad.

Diteras masjid kampus Dion sedang mengobrol santai dengan Rifan setelah melaksanakan sholat Dzuhur berjama'ah.

Seorang gadis menghampiri mereka dan menyapa keduanya, yang disapa berdehem pelan sebagai jawaban "Hmm, kak Dion makan siang yuk." Ajak gadis itu dengan senyum manis yang terpatri diwajah cantiknya.

"Maaf saya harus ngajar," ucap Dion dengan dinginnya, yang secara tidak langsung menolak ajakan Dhea dan memilih berlalu secepatnya dari tempat itu.

You Are My HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang