Bab 14 Kamu Aneh

4.6K 112 2
                                    

"Karena takdir tak mampu ku lawan. Kesetianku dapat kau percaya meski belum ada cinta dihati ini"

~Griya Claria~

🌟🌟🌟

Jam sudah menunjukan pukul 5 sore, baru saja Griya keluar dari kamar mandi menyelesaikan ritual mandinya untuk menyegarkan diri.

Seharian ini Griya disibukkan dengan tugas-tugasnya sebagai ibu rumah tangga, karena asisten rumah tangganya sedang libur bekerja untuk menjenguk anaknya yang sedang sakit. Beruntung hari ini Griya tidak ada jam kuliah, jadi dia bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Griya duduk ditepi ranjang menatap jam yang terpasang di dinding kamarnya, “Udah sore, kok pak Dion belum pulang ya,” gumam Griya pelan sambil menggosok rambutnya yang basah. Lalu Griya memutuskan untuk menunggu Dion dibalkon kamar sambil membaca novel, sudah lama rasanya dia tak membaca novel karena kesibukannya akhir-akhir ini.

Setelah beberapa saat, perhatiannya teralihkan pada pemandangan sore yang begitu indah. Langit sore yang berwarna jingga mampu membuat Griya beranjak dari duduknya, berpegangan pada pagar balkon dengan senyum yang tak kian luntur.

Namun ketenangan Griya terusik karena tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang, membuat Griya terkejut. “Astagfirulah!” istigfar Griya saat merasakan lengan kokoh melingkar indah pada pinggangnya, Griya yang merasa tidak nyaman pun meronta, berusaha melepaskan kungkungan suaminya yang tiba-tiba.

“Biarkan seperti ini dulu. Saya mohon!” pinta lelaki itu dengan nada penuh permohonan, nada bicaranya sangat pelan seperti sedang memanggul beban yang berat.

Griya yang mendengar itupun memilih diam, merasakan hangatnya nafas lelaki yang sudah memilikinya, menikmati nyamannya pelukan suaminya.

Griya sedang duduk bersama Dion disofa ruang tengah dengan 2 cangkir teh jahe hangat serta brownis coklat yang memanjakan lidah. Entah kenapa, semenjak Dion pulang dari kampus sikapnya sangat berbeda. Berubah menjadi sangat manja pada Griya, sekarang pun ia sedang berbaring disofa berbantalkan paha Griya. Tak hanya itu Dion juga meminta Griya untuk mengelus kepalanya, meski merasa aneh Griya tetap melakukannya. Lelaki itu tampak nyaman dengan setiap elusan lembut yang istrinya lakukan.

Dia kenapa sih? Kenapa tiba-tiba manja gini. Apa dia lagi ada masalah, batin Griya.

Griya sangat penasaran dengan perubahan sikap suaminya namun dia juga tidak berani bertanya, takut-takut malah membuat Dion tersinggung dan marah kepadanya.

Griya tidak mau membuat hubungan mereka yang sudah lumayan dekat malah kembali merenggang hanya karena masalah yang tidak penting. 

Malam semakin larut, Dion beranjak dari posisi berbaringnya. Duduk menatap Griya dalam, seperti menimang-nimang sesuatu. Griya merasa jika laki-laki dihadapannya ini sedang menghadapi sesuatu yang berat, dengan senyum lembut Griya bertanya pada suaminya,
“Pak Dion lagi ada masalah?” tanya Griya dengan nada selembut mungkin serta menatap suaminya penuh kelembutan.

Terdengar helaan nafas dari Dion, “Maaf ya kalau hari ini saya agak berantakan, saya memang lagi ada masalah dikampus. Tapi kamu gak usah khawatir, saya gak papa kok. Tapi-” ucapan Dion tercekat begitu saja,

“Tapi sekarang ini saya cuma butuh kamu,” lanjut Dion penuh harap namun terlihat salah tingkah, dan hal itu membuat Griya terkekeh menahan tawanya. “Pak Dion lucu deh kalo lagi salting gitu,” kata Griya akhirnya lalu terbahak, Dion langsung merubah mimiknya yang semula terlihat lembut berubah menjadi datar dengan mata memicing.

You Are My HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang