Bab 6 Mulai hijrah

5.1K 133 6
                                    

"Percayalah, rencana Tuhan adalah pilihan terbaik untuk kita"

~youthideal~

🌟🌟🌟

Hari menjelang sore, masih berbalut seragam sekolahnya Griya duduk menghadap kolam renang dirumah Febby dengan ditemani secangkir teh hangat ditangannya yang membuat sesak didadanya sedikit berkurang.

Helaan nafas terdengar, “Fe, gue boleh pinjem baju lo gak? Kayaknya malem ini gue bakal nginep diapartement. Gue males pulang.” Kata Griya tanpa mengalihkan pandangannya.

“Kenapa lo gak nginep dirumah gue?” ucap Febby khawatir dengan sahabatnya ini. “Pasti orang tua gue tau harus nyari gue kemana, lagi pula gue udah puas nangis dan cuhat sama tong sampah gue ini. Jadi, gue tinggal nenangin hati doang,” ucap Griya dengan senyum usil kearah Febby saat mengatakan tong sampah berusaha bergurau untuk meyakinkan Febby.

“Ya udah, gue percaya sama lo. Tapi inget lo harus jaga diri, jangan sampe sakit apalagi bunuh diri. Dan juga gue gak akan kasih tau bonyok lo kalo mereka tanya,” kata Febby penuh kecrewetan. Membuat Griya terbahak geli.

****

Semburat jingga melukis langit biru, dipandangnya pemandangan yang begitu indah itu.

Sepasang mata yang tak hentinya meneteskan bulir-bulir bening itu terus menengadah, menatap lurus kearah langit. Entah rasa nya sangat sulit bagi Griya menerima keputusan orang tuanya.

Tanpa sadar, hari semakin petang hingga suara azdan magrib menggema diseluruh langit, menyadarkan Griya yang sudah sekian jam melamun dan terus melepas air matanya. Langkah gontainya membawanya ke masjid yang tak jauh dari taman ia termenung.


Sholat pun usai namun Griya tak juga beranjak dari tempatnya, lagi-lagi air matanya menetes.

Hingga beberapa menit, seseorang menghampirinya. “Assalamualaikum nak,” sapa seorang wanita paruh baya yang Griya tebak mungkin seumuran dengan mama nya.

“Wa'alaikumus salam,” jawab Griya menoleh ke arah suara, memaksakan untuk tersenyum.

Terdengar begitu lembut suara ibu ini membuat hati Griya kembali terasa tenang.

“Maaf. Kamu ada apa, kenapa kamu menangis?” tanya ibu itu dengan sangat lembut.

Entah mengapa, Griya merasa sangat percaya pada ibu yang meminta Griya memanggilnya dengan seutan ‘Umi’.

Griya pun kembali menangis terisak pelan dalam pelukan Umi Halimah dan menceritakan masalahnya.

“Dalam surat Al-isra' ayat 23, Allah SWT berfirman 'Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik'

selama permintan kedua orangtua Griya tidak menyimpang dari syariat-syariat islam, laksanakanlah. Umi yakin jika mereka menginginkan yang terbaik untuk Griya. Tidak ada orang tua yang menjerumuskan anaknya, lagi pula pernikahan adalah pelengkap iman seseorang dan dapat mencegah terjadinya perzinahan.” Jelas Umi Halimah memberikan pengertian.

You Are My HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang