(WARNING!!! TYPO BERTEBARAN + ADA UNSUR 18+ SEDIKIT🌚)
Waktu sudah menunjukkan pukul setengah duabelas malam. Disaat semua orang sudah terlelap bersama sang mimpi, justru Hyerin dengan perasaan cemasnya menunggu Jimin yang tidak kunjung pulang atau bahkan memberikannya kabar.
Ini sudah seminggu lebih Jimin sering pulang malam membuat Hyerin mau tidak mau harus menunda waktu tidurnya demi menunggu suaminya pulang.
Deru mobil Jimin terdengar masuk ke pelataran rumah, membuat Hyerin yang mondar-mandir bak setrika bernapas lega. Segera saja wanita itu berjalan kearah pintu utama rumah mereka dan membuka pintu untuk menyambut kepulangan Jimin.
Brukk
Jimin ambruk kepelukan Hyerin membuat wanita itu sedikit kesusahan. Samar-samar Hyerin mencium bauh alkohol serta bau parfum wanita pada kemeja Jimin.
"Ka-kau tidak apa-apa, Jimin-Ssi?" Hyerin bertanya dengan perasaan sesak dan menahan tangis. Dirangkulnya tubuh besar Jimin dengan perlahan dan sedikit kesusahan ke arah sofa yang terletak di ruang keluarga.
"Hana-ya, Chagiya kau begitu cantik, aku makin jatuh hati padamu" Jimin meracau sambil membelai lembut wajah Hyerin.
"Jimin-Ssi, aku bukanlah Hana. Ini aku Hyerin, Kim Hyerin"
Jimin tertawa dan kembali membelai lembut wajah Hyerin dan kemudian dikecupnya membuat Hyerin merasa tidak nyaman. Tapi Hyerin membiarkannya karena ia tahu kalau sekarang ini Jimin tengah dikuasai oleh alkohol.
"Jimin-Ssi jangan seperti ini, ku mohon" Hyerin terus mencoba untuk membuat Jimin sadar namun semua terasa sia-sia. Jimin mendekapnya terlalu erat dan menghujami seluruh permukaan wajahnya dengan ciuman.
Kristal bening tak elak terus saja meluncur dari wajah Hyerin. Bukan seperti ini yang diinginkan oleh Hyerin dari Jimin, terlebih seorang istri kepada suami. Hyerin butuh kelembutan bukan dengan cara paksa apalagi jimin melakukannya karena kondisinya yang saat ini tengah mabuk berat.
Jimin berdiri dan dengan posisi masih memeluk Hyerin namun bibirnya terus meracau nama Hana, kekasihnya. "aku sudah tidak tahan lagi, ku mohon lakukan lah dengan ku Hana-ya"
Dengan sekuat tenaga Hyerin mencoba melepaskan diri dari rengkuhan Jimin, namun karena dasar tubuhnya yang lebih kecil dari membuat dirinya tak mampu menyambangi kekuatan milik Jimin.
"J-Jimin-Ssi ku mohon lepaskan aku." ucap Hyerin lirih dan terus berusaha melepaskan diri.
Bau alkohol dari mulut Jimin semakin tercium jelas di hidung Hyerin membuat dadanya sedikit sesak. Bagaikan sang singa yang kelaparan, Jimin langsung meraup bibir Hyerin. Tak hanya itu saja bahkan Jimin dengan mudahnya meraba lekukan tubuh Hyerin.
"Ku mohon jangan lakukan i-tu "
Napas Hyerin memburu saat suara laknat itu hampir saja keluar dari mulutnya. Siapa yang tidak akan tergoda jika dibuat seperti itu, apalagi sudah dalam hubungan yang sah. Tapi sungguh, Hyerin tidak ingin diposisi seperti ini. Dia hanya ingin memberikan apa yang sudah ia jaga selama ini dengan cara yang lembut dan penuh cinta kepada suaminya, Park Jimin.
Plakk.
Tanp sadar tangan Hyerin sukses membuat pipi Jimin memerah. Napas gadis itu memburu merutuki perbuatannya barusan.
"J-Jimin-Ssi maafkan aku. A-aku tidak sengaja" ucap Hyerin sedikit terbata menahan takut karna melihat wajah dan mata Jimin berubah menjadi merah menahan amarah.
Tanpa aba-aba Jimin langsung menarik tangan Hyerin dengan paksa yang langsung membuat Hyerin meronta meminta dilepaskan, namun sayang tenaganya tidak mampu bersaing dengan tenaga milik Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
"MINE" [ JIMIN BTS FF]
Fanfiction"Hyerin-ah tolong maafkan aku. Aku tau aku adalah suami dan ayah yang sangat jahat dan kesalahanku tidak dapat dimaafkan. Jujur aku menyesal. Bohong jika aku mengatakan kalau aku tidak mencintaimu, sungguh aku sangat sangat mencintaimu. Saranghae Pa...