Pagi ini Hyerin merasa sedikit aneh dengan sikap Jimin. Ralat bukan sedikit tapi sangat. Pasalnya sebelum berangkat kerja Jimin mengetuk pintu kamarnya dan meminta Hyerin untuk memasak sarapan kesukaannya walaupun masih dengan wajah sedikit datarnya.
Dengan senang hatipun Hyerin iyakan permintaan Jimin. Dan mungkin saja ini jawaban dari doa yang sering ia panjatkan agar Jimin mau menerimanya walaupun kali ini Jimin hanya sekedar meminta ia untuk membuatkan sarapan, setidaknya Hyerin merasa Jimin seolah sudah menghargai dirinya sebagai istri.
"hm, maafkan aku Jimin-ssi. Aku hanya bisa membuatkan kimchi untukmu. Bahan di kulkas sudah habis dan aku lupa membelinya kemarin" ucap Hyerin dengan gurat sedikit takut karena takut membuat Jimin marah dan mengembalikan sifat Jimin lagi.
"tidak apa. Ini sangat enak"
Dengan mimik tidak percaya Hyerin tersenyum lebar. Matanya tidak pernah putus saat menatap Jimin yang melahap masakannya.
"kau akan gadis gila yang menatapku makan sambil tersenyum"
"hah?" Hyerin membeo dan tersadar dari khayalannya.
"disini" Jimin memegang tangan Hyerin dan menariknya untuk duduk tepat di kursi yang berhadapan dengannya. "kau duduk disini, dan temani aku makan" ucap Jimin saat dia sudah duduk kembali di kursinya dan kembali melahap sarapannya.
"ahh? O-hh"
'astaga Hyerin, apa yang terjadi denganmu?'
Suasana terasa sangat canggung bagi Hyerin tapi tidak untuk Jimin. Sikap Jimin yang aneh tentu menimbulkan banyak pertannyaan besar dalam pikiran Hyerin. Oh Tuhan, jangan sampai Jimin bebaik hati hari ini dengan maksud besok ia akan menceraikanku? Andwee!
•••••
"dimana Jimin?"
Jungkook mendengus kesal. Ini masih terlalu pagi untuk membuat seseorang kesal dan masih terlalu pagi untuk para setan menggangu manusia. Tapi mengapa setan dihadapnya sudah menjalankan tugasnya. Ah, jungkook benci itu terlebih untuk wanita dihadapannya.
"dimana Jimin, Jeon Jungkook"
"Yak! Kau tidak lihat aku sedang bekerja?"
"aku melihatnya"
"terus untuk apa kau kesini? Penggangu"
"aku hanya ingin mengetahui kekasihku dimana"
"kau bisa memeriksanya di ruangannya bukan disini"
"dia tidak disana makanya aku mengeceknya disini"
Tarikan napas kasar dilakukan Jungkook untuk meredam emosinya.
'tahan Jungkook, ketampananmu akan sirna kalau meladeni nenek sihir dihadapanmu'"dimana Jimin" Hana bertannya kembali namun dengan intonasi sedikit menahan geram.
"dia lagi bersama istrinya di rumah. Mungkin lagi bermesraan di ranjang untuk mengahadiakan kamu dan aku keponakan yang lucu"
Tanpa Jungkook sadari perkataannya membuat Hana mengepal tangannya kuat. Napasnya memburu, amarah semakin meningkat. Sementara Jungkook hanya terlihat santai bahkan sesekali melirik Hana yang berada di depannya dan sedikit tersenyum penuh kemenangan.
"kau ingin kemana?" Hana bertanya saat Jungkook bersiap-siap untuk pergi dari ruangannya.
"mencari udara segar. Ruanganku seketika jadi panas karenamu" ucap Jungkook sarkatik.
KAMU SEDANG MEMBACA
"MINE" [ JIMIN BTS FF]
Fanfiction"Hyerin-ah tolong maafkan aku. Aku tau aku adalah suami dan ayah yang sangat jahat dan kesalahanku tidak dapat dimaafkan. Jujur aku menyesal. Bohong jika aku mengatakan kalau aku tidak mencintaimu, sungguh aku sangat sangat mencintaimu. Saranghae Pa...