Cuaca Seoul pagi ini sangat cerah. Aku terus mempercepat langkahku menuju sebuah restaurant Jepang yang cukup terkenal di Korea karena hari ini aku akan bertemu dengan kekasihku, Jung Hana.
Ponselku berbunyi menandakan sebuah pesan masuk. Buru-buru aku langsung membuka pesan tersebut dan membacanya. Senyumku langsung merekah sungguh pesan singkat yang tak memiliki arti namun membuat hatiku menghangat.
From : HanaJung❤
kau dimana? Kenapa lama sekali? Aku sangat bosan menunggumu sendirian disini.Aku langsung mempercepat langkahku kembali. Hari ini aku sengaja tidak menggunakan mobil mengingat jarak antara restaurant Jepang dan kantor ku yang tidak begitu jauh.
Kini aku sudah berada di dalam restaurant Jepang yang cukup banyak pelanggan hari ini. Ku edarkan penglihatanku keseluruh sudut restaurant itu sampai aku menemukan sesosok wanita yang sangat aku cintai yang tengah memainkan ponselnya dan rupannya wanitaku ini belum menyadari kehadiranku.
"Hai" bisikku tepat ditelinga Hana membuat dirinya terlonjak kaget.
"Ya! Jimin-ie kau membuat ku kaget, huh" Hana mendumel sambil mencebik mulutnya membuatku terkekeh gemas melihatnya dan mencubut pipinya yang tirus sedikit kencang membuatnya sedkit menjerit.
"Yak, appo" kesalnya yang kini malah melipat kedua tanganya ke dada dan memalingkan wajahnya membuatku sedikit tak enak hati melihatnya. (Sakit)
"Jeongmal mianhe. Hhmn apa kau sudah memesan makanan? Mian aku sedikit terlambat dikantor ada sedikit masalah jadi aku mengurusnya sebentar" ujarku mengalihkan pembicaraan (sungguh minta maaf)
"Oh, gwenchana. Kau pesan saja, aku sudah memesan makanan tadi" ucap Hana sambil tersenyum. (Tidak apa-apa)
Aku langsung memesan minum karena hari ini nafsu makanku tidak ada. Dan hanya butuh waktu 10 menit pesananku sudah ada.
"Jung Hana"
"Hm"
Aku melirik sekilas keadaan restaurant. syukurlah, keadaanya sudah mulai sepi mengingat jam makan siang telah selesai.
"Jung Hana" panggilku sekali lagi.
Sungguh aku sangat bingung sekarang ini. Apakah aku harus langsung meberitahu padanya kalau aku harus mengakhiri hubungan ini karna appa menjodohkanku dengan wanita yang belum aku kenal, tapi aku tidak ingin melihat Hana sedih. Melihat dia kesal padaku saja sudah membuatku ingin terjun dari lantai 30 kantorku.
"Jung Hana"
"Ya! Kau tak bosan terus memanggil namaku?" Omel Hana yang langsung ku tanggappi dengan gelengan kepala.
"Ani. Bahkan sampai mulutku terlepas aku tidak akan pernah bosan memanggil namamu" (tidak)
Kulihat dia tersenyum kikuk. Oh astaga, jangan lupakan pipi tirus itu yang memerah. Dia sungguh menggemaskan ingin sekali membawanya kabur dari situasi ini. Aku ingin terus bersamanya.
"Yak! Jangan selalu merayuku dengan rayuan recehmu itu. Aku tidak akan tergoda. Lagian aku sudah mempunyai Lee Jong Suk Oppa jadi kau jangan berani menggodaku" ucap Hana.
Telingaku langsung memanas kala Hana menyebut nama idol favoritnya Lee Jong Suk. Aktor tampan itu telah sukses membuat hati Hana terbagi. Tapi aku sangat yakin Hana tetap mencintaiku bahkan kalau dilihat-lihat wajah dari Lee Jong Suk itu tidak ada apa-apanya dibanding aku. Baru ku beri sekali wink ribuan gadis sudah bertekuk lutut padaku.
"Terserah kau saja asalkan kau tak akan pernah meninggalkanku dan tetap mencintaiku" ucapku karena percuma aku yang akan kalah karena Hana punya 1001 cara untuk memuji idol favoritnya itu. Huh sungguh menyebalkan
KAMU SEDANG MEMBACA
"MINE" [ JIMIN BTS FF]
Fanfiction"Hyerin-ah tolong maafkan aku. Aku tau aku adalah suami dan ayah yang sangat jahat dan kesalahanku tidak dapat dimaafkan. Jujur aku menyesal. Bohong jika aku mengatakan kalau aku tidak mencintaimu, sungguh aku sangat sangat mencintaimu. Saranghae Pa...