Part 13

4.6K 266 52
                                    

"bagaimana hubunganmu dengan anak tunggal keluarga Park?" suara bariton dari seorang pria parubaya dengan postur tubuh sedikit berisi membuat sang putri kesayangannya tersenyum remeh.

"seperti yang ayah katakan, aku tidak perlu gegabah untuk menghancurkan anak kesayangan mereka. Oleh karena itu, aku akan memulai dengan cara halus dan tentunya mereka akan langsung merasakan penderitaannya"

"tidak sia sia ayah menyekolahkanmu keluar negeri, kau cukup diandalkan untuk membalaskan dendam ayah pada tuan Park sialan itu"

Sang anak pun mendekati sang ayah yang sedang duduk dikursi kebesarannya. Di depan sang ayah terdapat sebuah meja besar yang dipakainya untuk bekerja, dilihat dari banyaknya tumpukkan map yang berisikan berkas, sang anak pun paham bahwa ayahnya sedang sibuk.

"ayah tidak perlu khawatir soal itu. Tugas ayah hanya bekerja dengan tenang, dan menyelesaikan semua berkas ini. Aku, Jung Hana akan membalaskan dendam ayah untuk keluarga Park"

Dan setelah itu baik Hana maupun ayahnya hanya tersenyum puas. Huh, membayangkan betapa sengsaranya keluarga park saat dirinya mampu membalaskan dendam sang ayah tentu membuat point kebanggaan tersendiri untuk Hana.

"maafkan aku Jimin, bukannya aku tidak mencintaimu. Tapi aku jauh lebih mencintai ayahku ketimbang dirimu"

••••

"Hyung, apa yang sedang kau pikirkan?" ini sudah keberapa kalinya Jungkook mengulang pertannyaan yang tidak mendapat respon sama sekali. Bahkan sosok yang ditanya seolah nyawanya telah telah pergi meninggalkan raga yang sangat tampan dan menatap kosong kearah komputer yang sedang menyala.

"HYUNG!!"

"YAK! AKU SEDANG MEMIKIRKAN HYERIN"

Ucapan spontan dari Jimin membuat Jungkook tersenyum penuh arti. Sementara Jimin seolah mengumpati dirinya yang tanpa sadar berkata jujur.

"wah, rupa-rupanya seorang pangeran tampan nan kerdil telah menyadari bahwa hatinya hanya untuk ratu Hyerin seorang" ucap Jungkook melakoni layaknya seorang anak kecil yang sedang berdongeng di atas panggung.

"siapa juga yang memikirkannya" Jimin mengelak

"jelas-jelas kau memikirkannya Hyung. Ah, sudah lah aku ingin ke supermarket dulu untuk membeli stock permen di ruanganku. Kau kembalilah menghayalkan ratu yang cantik nan jelita itu" ucap Jungkook dan meninggalkan Jimin yang kini malah bersemu merah.

"apakah benar aku sedang memikirkannya?" Jimin membatin. Lama kelamaan di dalam pikiranny hanya terbesit wajah Hyerin yang tampak khawatir saat merawat dirinya yang sedang sakit. Tampang polos serta ukiran wajah yang begitu cantik dan imut milik Hyerin seolah mengambil ahli seluruh atensi pikiran Jimin.

"sedang apa wanita itu sekarang lakukan?" Jimin bertanya pada dirinya dan langsung mengambil ponselnya di dalam saki jas kerjanya. Senyum getir melengkung bebas di bibir tebal Jimin saat membaca nama Hyerin yang tertera pada ponselnya.

"ah aku begitu jahat padanya"

Dengan perasaan tidak karuan, Jimin mulai menekan nomor Hyerin. Tampilan layar panggilan dengan nama  wanita bodoh menghiasi ponsel Jimin. Sudah dua kali Jimin menelpon Hyerin namun seperti tidak ada tanda bahwa wanita itu akan mengangkat ponselnya.

"kenapa aku begitu mencemaskan wanita bodoh itu? Oh ayolah Park Jimin, kau masih cukup waras untuk membuang waktumu dengan percuma" ucap Jimin seolah tersadar dari kebodohannya.

••••

"

KAU INGIN KEMANA???" sebuah teriakan dari Yura menghentikan gerakan Taehyung yang ingin membuka pintu mobil.

"MINE" [ JIMIN BTS FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang