Haerin tersenyum dan menyapa Jungkook, "Hai, sudah selesai latihannya?" Haerin duduk di sebelah Jungkook.
Jungkook menatap Haerin, tatapan yang tidak bisa Haerin artikan, tatapan yang berbeda dari yang biasanya.
"Kenapa menatapku se---"
Ucapan Haerin terhenti karena Jungkook menyela, "Ada hubungan apa antara kau dengan Jiwoon?"
"Maksudmu?" tanya Haerin dengan ekspresi terkejutnya.
"Nomor tidak dikenal yang meneleponmu, itu nomor Jiwoon, kan?" tanya Jungkook. Haerin bungkam, belum saatnya Jungkook untuk tahu tentang Jiwoon.
"Lalu, tadi kau ke sini bersama Jiwoon kan? Ada apa antara kau dengan dia?" lanjut Jungkook dengan tatapan tajamnya.
Karena tidak direspons oleh Haerin, Jungkook mengatakan, "Jawab, jangan diam saja."
Haerin yang tadinya tidak harus mengatakan apa, kini ia berani untuk bersuara, "Kenapa aku harus memberitahumu tentang Jiwoon? Sedangkan kau saja tidak mau menjelaskan tentang gadis bernama Ahn Jihwa itu."
"Oh, jadi benar ya ada sesuatu antara kau dengan Jiwoon." Jungkook berujar dengan senyum palsunya.
"Kalau iya, memang kenapa?" tanya Haerin dengan tatapannya yang tidak seperti biasanya.
Jungkook menatap Haerin begitu dalam dan mengatakan, "Jelaskan padaku, ada hubungan apa antara kau dengan Jiwoon."
"Apa? Apa yang perlu dijelaskan? Kau tidak perlu tahu tentang ini," balas Haerin.
"Kenapa aku tidak perlu tahu tentang ini? Kau menyukainya, eoh? Kau mencintainya? Kau sudah bosan denganku? Begitu? Hmm?"
Seketika hati Haerin mencelos mendengar kata-kata Jungkook. Haerin pun menatap Jungkook lebih dalam lagi dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Apa maksudmu berkata seperti itu? Kenapa kau memaksaku untuk menjelaskan tentang Jiwoon?" tanya Haerin.
Lalu ia melanjutkan, "Aku tidak memaksamu untuk menjelaskan siapa gadis bernama Ahn Jihwa itu, aku tidak memaksamu. Lalu, kenapa sekarang kau memaksaku untuk menjelaskan tentang Jiwoon? Kau egois, Jungkook-ah."
"Ya aku kan hanya ingin tahu ada apa antara kau dengan Jiwoon, dan aku juga cemburu melihatmu ke BigHit bersama Jiwoon."
Haerin dengan cepat membalas dengan nada tinggi, "Ya aku juga ingin tahu ada apa antara kau dengan Jihwa! Aku juga cemburu saat mendengar nama Jihwa! Kau selalu ingin dimengerti, tapi kau tidak pernah mengerti aku."
Haerin berdiri dan melanjutkan, "Kau egois, Jeon."
Jungkook mendongak menatap Haerin yang berdiri di hadapannya. Tatapan matanya melembut.
"Aku pergi, jangan temui aku dulu," ujar Haerin sambil berjalan menuju pintu.
"Haerin-ah..." panggil Jungkook.
Karena tidak direspons, Jungkook memanggil lagi, "Jung Haerin, lihat aku dulu, jebal..."
Haerin berhenti, berbalik badan, dan menatap Jungkook yang kini sudah berdiri dari posisi duduknya. Lalu Haerin bersuara, "Apa lagi?"
"Kenapa kita selalu seperti ini? Kenapa kita selalu bertengkar ketika bertemu?" tanya Jungkook dengan tatapan sedihnya.
"Kita harus saling introspeksi diri. Jadi, beri aku waktu sendiri, jangan temui aku," balas Haerin yang masih berusaha menahan air matanya.
"Aku juga kecewa padamu. Kau berubah, kau bukan lagi Jungkook seperti yang kukenal dulu," lanjut Haerin, kemudian ia membalikkan badannya dan keluar dari Bangtan Room.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast ; BTS Jungkook✔
Fanfiction•Eccedentesiast adalah suatu istilah dalam psikologi dimana seseorang menyembunyikan rasa sakitnya dibalik senyumnya. Jeon Jungkook dan Jung Haerin sama-sama memiliki luka yang dalam di hati mereka. Luka yang membuat mereka sakit, jatuh, dan menangi...